MARI MENGENAL LOGO SEGITIGA

Posted by newydsui Thursday, December 3, 2009 0 comments

MARI MENGENAL LOGO SEGITIGA


Botol air mineral bekas kadang masih kita gunakan lagi untuk menyimpan air minum , tanpa memperhatikan tanda atau logo yang biasanya tertera di bagian bawah botol. Tanda atau logo yang berbentuk segitiga. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka serta nama jenis plastik di bawah segitiga. Masyarakat sering menyalahartikan angka yang tertera sebagai penunjuk kualitas plastik. Padahal, logo segitiga itu bukan menunjukkan derajat kualitas, tetapi penanda plastik yang bisa didaur ulang, golongannya, serta ketepatan penggunaannya.
Uraian berikut menjelaskan tentang berbagai logo yang tertera pada botol.

Tanda 1
Logo daur ulang ini di tengahnya tertera angka 1 dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) dibawahnya. Biasa dipakai untuk botol plastik berwarna jernih seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

Botol jenis ini direkomendasikan hanya sekali pakai. Bila digunakan untuk menyimpan air hangat, apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).

Tanda 2
Logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya dan tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah simbol segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon air minum, kemasan yoghurt, dan lain-lain.

HDPE memiliki sifat bahan lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena punya kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemasnya.

Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimonitrioksida terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Tanda 3
Logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya dan tulisan PVC di bawahnya. PVC berarti polyvinyl chloride, yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.

Reaksi antara PVC dengan makanan berpotensi membahayakan organ ginjal dan hati. Karena itu, cari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan PVC) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

Tanda 4
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene), yaitu plastik tipe cokelat (termoplastik/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE: kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu di bawah 60 derajat Celsius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, kurang baik bagi gas yang lain seperti oksigen.

Plastik ini dapat didaur ulang, memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan.

Tanda 5
Logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya serta tulisan PP. Karakteristik: botol transparan yang tidak jernih atau berawan. PP (polipropilen) lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap rendah, ketahanan baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi, dan cukup mengilap.

Jenis ini adalah bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman, termasuk botol minum bayi. Carilah kemasan dengan kode angka 5.

Tanda 6
Logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS (polystyrene). PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan atau stirofom, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik, dapat mengeluarkan bahan stirena ke dalam makanan. Stirena juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan, dan bahan konstruksi gedung.

Bahan ini harus dihindari karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu kerja hormon estrogen pada wanita, menghambat pertumbuhan dan sistem saraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.

Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, dapat dikenali juga dengan cara dibakar. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

Tanda 7
Logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu: SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nilon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. SAN biasanya terdapat pada mangkuk mikser, pembungkus termos, alat makan, dan sikat gigi, sedangkan ABS digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Setelah kita mengetahui arti berbagai logo plastic tersebut,tentunya harus lebih hati-hati dan bijak menggunakan plastik, khususnyakode 3, 6, dan 7 (PC), yang seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Usahakan untuk menggunakannya sekali.

Plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS) aman untuk digunakan. Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik daiam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Contohnya, kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, yang dalam keadaan panas lalu dimasukkan ke kantong kresek hitam. Zat pewarna hitam ini kalau terkena panas bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat-zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan, terutama memicu terjadinya sel kanker. Karena itu, mulai sekarang hindari membungkus makanan dengan tas kresek, terutama makanan yang masih panas.

Terakhir, pastikan untuk selalu menggunakan wadah atau kemasan yang berkualitas baik dengan cara selektif dalam memilihnya. (dari berbagai sumber)

Iyas bin Mu'awiyah Al-Muzanni
Hakim yang cerdas dan jenius pada masanya
Oleh: Abu Hayyan


Nama beliau ialah Iyas bin Mu'awiyah bin Qurrah Al-Muzanni, lahir pada tahun 46 H di daerah Yamamah Najed. Kemudian beliau berpindah ke Basrah beserta seluruh keluarganya. Di sanalah beliau tumbuh berkembang dan belajar. Beliau sering mondar-mandir ke Damaskus ketika masih belia untuk menimba ilmu dari sisa-sisa sahabat yang mulua dan tokoh-tokoh tabi'in yang agung.

Telah nampak bakat dan kecerdasan putra Al-Muzanni yang satu ini sejak kecil. Orang-orang sering membicarakan kehebatan dan beritanya kendati beliau masih kanak-kanak.

Telah diriwayatkan bahwa ketika masih kecil beliau belajar ilmu hisab di sebuah sekolah yang diajar oleh Yahudi ahli dzimmah. Pada suatu hari berkumpullah kawan-kawannya dari kalangan Yahudi itu, lalu mereka asyik membicarakan masalah agama mereka tanpa menyadari bahwa Iyas turut mendengarkannya.

Guru Yahudi itu bertanya kepada teman-teman Iyas, “Tidakkah kalian heran dengan kaum muslimin itu? mereka berkata bahwa mereka akan makan di surga, namun tidak akan buang air besar?”

Iyas menoleh kepadanya lalu berkata,

Iyas, “Bolehkah aku ikut campur dalam perkara yang kalian perbincangkan itu wahai guru?”

Guru, “Silahkan!”

Iyas, “Apakah semua yang dimakan di dunia ini keluar menjadi kotoran?”

Guru, “Tidak!”

Iyas, “Lantas kemana perginya yang tidak keluar itu?”

Guru, “Tersalurkan sebagai makanan jasmani.”

Iyas, “Lantas dengan alasan apa kalian mengingkari? Jika makanan yang kita makan di dunia saja sebagian hilang diserap tubuh dan memjadi makanan jasmani.”

Merasa kalah argumen, guru itu memberikan isyarat dengan tangannya sambil berkata kepada Iyas, “Semoga Allah mematikanmu sebelum dewasa.”

Semangat putra Al-Muzanni ini semakin membara untuk memperdalam ilmu. Hingga akhirnya sampailah pada suatu titik menkjubkan yang dikehendaki Allah. Sehingga orang-orang tua pun menaruh hormat kepadanya, belajar darinya meskipun beliau masih sangat belia.

Pada suatu tahun, ketika Abdul Malik bin Marwan mengunjungi Basrah, sebelum menjadi khalifah, dia melihgat Iyas yang masih remaja dan belum lagi tumbuh kumisnya berada paling depan sebagai pemimpin, sedangkan di belakangnya ada empat qurra' (penghafal Al-Qiur'an) yang sudah berjenggot panjang dengan pakaian resmi berwarna hijau. Maka Abdul Malik berkata, “Celaka benar orang-orang berjenggot ini, apakah di sini tak ada lagi orang tua yang bisa memimpin, sampai anak sekecil ini dijadikan pemimpin mereka?” Lalu dia menoleh kepada Iyas dan bertanya, “Berapa usiamu wahai anak muda?”

Iyas menjawab, “Usiaku sama dengan usia Usamah bin Zaid saat diangkat oleh Rasulullah sebagai panglima pasukan yang di dalamnya ada Abu Bakar dan Umar wahai amir -semogo Allah memanjangkan umur Anda-. “Abdul Malik berkata, “Kemari, kemarilah wahai anak muda, semoga Allah memberkatimu.”


Tersebarlah berita kecerdasan Iyas, orang-orang berdatangan kepadanya dari berbagai penjuru untuk bertanya tentang ilmu dan agama. Sebagian ingin belajar, sebagian lagi ada yang ingin menguji dan ada pula yang hendak berdebat kusir.

Di antara mereka ada Duhqan (seperti jabatan lurah di kalangan Persi dahulu) yang datang ke majelisnya dan bertanya,

Duhqan, “Wahai Abu Wa'ilah, bagaimana pendapatmu tentang minuman yang memabukkan?”

Iyas, “Haram!”

Duhqan, “Dari sisi mana dikatakan haram, sedangkan ia tak lebih dari buah dan air yang diolah, sedangkan kedua-duanya sama-sama halal?”

Iyas, “Apakah engkau sudah selesai bicara, wahai Duhqan, ataukah masih ada yang hendak kau utarakan?”

Duhqan, “Sudah, silakan bicara!”

Iyas, “Seandainya kuambil air dan kusiramkan ke mukamu, apakah engkau merasa sakit?”

Duhqan, “Tidak!”

Iyas, “Jika kuambil segenggam pasir dan kulempar kepadamu, apakah terasa sakit?”

Duhqan, “Tidak!”

Iyas, “Jika kuambil segenggam semen dan kulempar kepadamu, apakah terasa sakit?”

Duhqan, “Tidak!”

Iyas, “Sekarang, jika kuambil pasir, lalu kucampur dengan segenggam semen, lalu aku tuangkan air di atasnya dan kuaduk, lalu kujemur hingga kering, lalu kupukulkan ke kepalamu, apakah engkau merasa sakit?”

Duhqan, “Benar, bahkan bisa membunuhku.”

Iyas, “Begitulah halnya dengan khamr. Di saat kau kumpulkan bagian-bagiannya lalu kau olah menjadi minuman yang memabukkan, maka dia menjadi haram.”

Ketika beliau menjabat sebagai qadhi atau hakim telah terbukti bahwa dia benar-benar orang yang cerdas, lihai dan memiliki kemampuan besar dalam menyingkap hakikat suatu masalah sampai seakar-akarnya.

Pernah terjadi sengketa antara dua orang. Yang satu berkata bahwa dia telah menitipkan sejumlah harta kepada temannya, tetapi ketika ia memintanya lagi, temannya itu mengelaknya. Iyas bertanya kepada tertuduh dan dia tetap mengingkarinya sambil berkat, “Bila kawanku ini punya bukti, silakan didatangkan, kalau tidak maka tiada jalan baginya untuk menjatuhkan aku kecuali dengan sumpah.”

Iyas khawatir jika orang itu makan harta yang bukan haknya dengan sumpahnya. Maka dia berpaling kepada si penuduh dan bertanya, “Dimanakah tempat engkau menitipkan harta itu kepadanya?” Dia berkata, “Di suatu tempat bernama anu.” Iyas bertanya bagaimana ciri-ciri tempat itu?”

Penuduh menjawab, “Di sana ada sebatang pohon besar. Kami duduk dan makan bersama dan ketika kami hendak beranjak pulang, kuserahkan harta itu kepadanya.” Iyas berkata kepadanya, “Pergilah ke tempat yang terdapat pohon tersebut, karena bila engkau mendatanginya bisa jadi akan mengingatkan kamu di mana telah kau letakkkan barang tersebut, setelah itu kembalilah ke sini untuk mengabarkan apa yang telah engklau dapatkan di sana.

Kemudian pergilah orang itu, sementara Iyas berkata kepada si tertuduh yang masih berada di hadapannya, “Tunggulah di sini sampai kawanmu kembali.” Iapun duduk menanti. Kemudian Iyas pun mengurus perkara-perkara lainnya sambil terus mengawasi tertuduh secara diam-diam. Setelah dilihatnya dia agak tenang, Iyas bertanya, “Apakah kiranya kawanmu itu sudah sampai di tempat di mana ia menitipkan hartanya kepadamu?”

Tanpa menyadari jebakan Iyas tersebut ia menjawab: “Belum , karena tempatnya jauh dari sini.” Mendengar jawaban tersebut Iyas bisa menebak apa yang terjadi sesungguhnya, beliau berkata, “Wahai musuh Allah, engkau hendak memungkiri harta itu sedangkan engkau tahu di mana tempat engkau menerimanya.”

Orang itu tak bisa berkutik lagi, lalu mengakui khianatnya, Iyas memanggil polisi untuk menahannya sampai kawannya datang. Setelah kawannya tiba ia diperintahkan untuk mengembalikan hartanya.

Bukti kecerdasan Iyas terlihat pula dalam kasus berikut:

Ada dua orang yang berselisih lalu mengadukan persoalan kepadanya tentang dua kain beludru yang biasa diletakkan di atas kepala dan dijulurkan hingga ke bahu. Yang satu berwarna hijau, masih baru dan mahal harganya, sedangkan yang lain berwarna merah dan telah usang.

Si penuduh berkata: “Suatu ketika saya beristirahat di sebuah sungai untuk mandi, lalu aku letakkan beludruku milikku yang berwarna hijau bersama bajuku di pinggir telaga. Lalu datanglah orang ini dan meletakkan beludrunya yang berwarna merah di samping beludruku lalu terjun ke telaga. Lalu dia selesai sebelum aku selesai…selanjutnya dia memakai bajunya namun mengambil beludru milikku lalu dipakaikan di kepalanya dan langsung beranjak pergi. Ketika aku selesai kuikuti dia dan aku meminta kembali beludruku, namun dia mengatakan bahwa beludru tersebut miliknya.

Iyas berkata kepada laki-laki yang dituduh, “Bagaimana komentar Anda?” Dia menjawab, Tidak demikian sebenarnya.” Kemudian Iyas berkata kepada penjaga, “Ambilkan aku sebuah sisir.” Lalu diambilkanlah sisir untuk beliau. Selanjutnya Iyas menyisir kedua rambut orang tersebut, lalu keluarlah dari rambut salah seorang dari mereka bulu halus berwarna merah yang tercecer dari beludru merah, yang satunya lagi keluar bulu halus yang berwarna hijau…lalu beliau memutuskan beludru yang merah bagi yang tercecer di rambut kepalanya bulu kain merah dan beludru hijau bagi yang tercecer bulu kain hijau di rambut kepalanya.

Masih ada lagi bukti kecerdasan Iyas dan kejeniusannya. Ada seorang di Kufah yang menampakkan sebagai orang baik-baik di mata masyarakat dan menampakkan sifat wara' dan taqwa. Hingga banyak sanjungan tertuju kepadanya, dan orang -orang menjadikan ia sebagai orang kepercayaan dan menitipkan harta kepadanya bila hendak bepergian atau menitipkan wasiat kepadanya bagi anak-anaknya dan keluarganya ketika merasa hendak datang ajalnya.

Ada seseorang menitipkan harta kepadanya, tetapi ketika si empunya hendak mengambilnya, dia mengelak. Maka orang itu datang kepada Iyas dan melaporkan hal tersebut. Iyas bertanya kepada penuduh, “Apakah kawanmu itu tahu bahwa engkau melapor kepadaku?” Dia berkata,'Tidak”. Iyas berkata, “Kalau begitu pulanglah dan besok saya minta Anda kembali kemari.”

Kemudian Iyas memanggil orang yang dipercaya memegang harta itu (sekaligus sebagai tertuduh) dan berkata kepadanya, ”Ada banyak titipan harta milik anak yatim di tanganku dan tak ada yang mengurusnya. Aku pikir, sebaiknya kutitipkan saja kepada Anda. Kujadikan engkau sebagai wali atas mereka. Apakah rumahmu cukup aman dan Anda memiliki kelonggaran waktu untuk mengurusnya? Orang itu menjawab, “Saya bersedia wahai qadhi.”

Iyas berkata, ”Kalau begitu, datanglah kemari besok lusa dan siapkan tempat untuk menyimpan harta itu. Bawalah orang-orang untuk membantu membawanya.”

Keesokan harinya datanglah penuduh itu kembali. Iyas berkata kepadanya, “Sekarang datangilah kawanmu itu mintalah hartamu kembali, jika dia mengingkari katakan kepadanya, “Akan saya adukan kamu kepada qadhi.”

Orang itupun datang kepada kawannya untuk meminta hartanya, tetapi dia tetap mengelak dan tak mau mengakuinya. Maka berkatalah penuduh itu, “Kalau begitu, sekarang akan aku laporkan engkau kepada qadhi.”

Begitu mendengar ancaman itu, orang yang khianat tersebut segera mengembalikan harta yang diamanatkan kepadanya lalu berdalih bahwa dia lupa dan sebagainya.

Setelah menerima kembali hartanya, penuduh menjumpai Iyas sambil berkata, “Kawanku itu telah mengembalikan hartaku, semoga Allah membalas kebaikan Anda atas jasa dan budi baikmu, wahai qadhi…”

Keesokan berikutnya, sesuai rencana, datanglah si pengkhianat itu kepada Iyas dengan membawa orang untuk mangangkut harta yang dikatakan Iyas. Iyas menghajarnya dan mengumumkan kecurangannya. Beliau berkata, “Celakalah engkau musuh Allah! Kau jadikan agamamu untuk menipu.”

Namun, terkadang kecerdasan dan kejeniusan Iyas ada juga yang bisa mengalahkan dengan argumen yang mematahkannya.

Belaiu bercerita tentang dirinya, “Aku belum pernah kalah kecuali dengan satu orang. Ketika itu di sidang pengadilan Bashrah seseorang menjadi saksi bahwa kebun anu adalah benar-benar milik si Fulan dan dia menguatkannya kepadaku.”

Aku bertanya untuk menguji kebenaran pengakuannya, “Berapa jumlah pohon didalamnya?” Orang itu menunduk sejenak, lalu balik bertanya, ”Berapa lama tuan menjabat qadhi di majelis ini?” Aku menjawab, “Sejak beberapa tahun yang lalu.” Lalu dia bertanya, “Berapa jumlah genting di pengadilan ini?” Aku tak mampu menjawabnya, lalu aku katakan, “Kebenaran ada dipihakmu,” lalu kuterima kesaksiannya itu.

Di saat memasuki usia 76 tahun, Iyas bin Mu'awiyah bermimpi bertemu ayahnya yang telah wafat. Keduanya berlomba naik kuda, ternyata tak ada yang menang. Ayah Iyas wafat tatkala berusia 76 tahun.

Suatu malam Iyas bertanya kepada keluarganya, “Kalian tahu ini malam apa?”

“Tidak”, jawab mereka. Beliau melanjutkan, “Malam ini adalah bertepatan dengan malam kematian ayahku.”

Keesokan harinya, didapatkan bahwa Iyas telah wafat. Semoga Allah merahmati Iyas, hakim yang dikenal sangat cerdas dan jenius pada masanya.

Jejak Para Tabi'in, DR. Abdurrahman Ra'fat Al-Basya, Pustaka At-Tibyan

Bantahan terhadap orang yang berpendapat bahwa Nabi Isa adalah putra Allah.

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat anda tentang orang yang memaknai ayat, “….maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami”.
Menurut mereka Ayat ini sebagai bukti, bahwa nabi Isa adalah anak Allah. Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari tuduhan orang-orang dzalim seperti itu.

Jawaban:
Ayat tersebut terdapat dalam surat at-Tahrim. Allah berfirman “dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami…”
Dan selain itu ada di surat Al-Anbiya’ yang artinya, “Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami.”Ayat tersebut dengan jelas menyatakan, bahwa ruh ditiupkan kepada Maryam dan ruh itu masuk melalui kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung nabi Isa.
Kemudian Allah berfirman di dalam surat Maryam yang artinya, “lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” Ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat yang berkata, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Dalam tafsir disebutkan, bahwa malaikat meniupkan ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim dan jadilah Nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu (makhluk) yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh tersebut makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam.
Allah berfirman yang artinya, “Maka apabilaAku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud.” Allah telah meniupkan ruh kepada Adam, demikian juga kepada Nabi Isa yang juga termasuk makhluk ciptaan Allah. Jelas disebutkan dalam ayat berikut yang artinya, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.”
Dan Allah berfirman,“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf.”
Jadi, Nabi Isa tercipta dari tiupan ini yang merupakan ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh-ruh ciptaan Allah, dan dengan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia, dan manusia yang pertama ialah nabi Adam. Allah berfirman, “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati… ”
Dengan demikian, Nabi Isa tidak memiliki keistimewaan dengan keberadaan ruh yang ditiupkan kepadanya. Ruh yang ditiupkan kepadanya sama sebagaimana ruh yang ditiupkan kepada sekalian makhluk ciptaan Allah yang bernyawa dan berjasad yang bergerak dan bertebaran di dunia ini. Wallahu’alam.

Fatawa wa Ahkam Fi Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam, Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin.

Bantahan terhadap orang yang berpendapat bahwa Nabi Isa adalah putra Allah.

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat anda tentang orang yang memaknai ayat, “….maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami”.
Menurut mereka Ayat ini sebagai bukti, bahwa nabi Isa adalah anak Allah. Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari tuduhan orang-orang dzalim seperti itu.

Jawaban:
Ayat tersebut terdapat dalam surat at-Tahrim. Allah berfirman “dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami…”
Dan selain itu ada di surat Al-Anbiya’ yang artinya, “Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami.”Ayat tersebut dengan jelas menyatakan, bahwa ruh ditiupkan kepada Maryam dan ruh itu masuk melalui kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung nabi Isa.
Kemudian Allah berfirman di dalam surat Maryam yang artinya, “lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” Ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat yang berkata, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Dalam tafsir disebutkan, bahwa malaikat meniupkan ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim dan jadilah Nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu (makhluk) yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh tersebut makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam.
Allah berfirman yang artinya, “Maka apabilaAku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud.” Allah telah meniupkan ruh kepada Adam, demikian juga kepada Nabi Isa yang juga termasuk makhluk ciptaan Allah. Jelas disebutkan dalam ayat berikut yang artinya, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.”
Dan Allah berfirman,“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf.”
Jadi, Nabi Isa tercipta dari tiupan ini yang merupakan ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh-ruh ciptaan Allah, dan dengan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia, dan manusia yang pertama ialah nabi Adam. Allah berfirman, “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati… ”
Dengan demikian, Nabi Isa tidak memiliki keistimewaan dengan keberadaan ruh yang ditiupkan kepadanya. Ruh yang ditiupkan kepadanya sama sebagaimana ruh yang ditiupkan kepada sekalian makhluk ciptaan Allah yang bernyawa dan berjasad yang bergerak dan bertebaran di dunia ini. Wallahu’alam.

Fatawa wa Ahkam Fi Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam, Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin.

Alasan Nabi Isa Di Juluki Al Masih ?

Pertanyaan:
Kenapa Nabi Isa Di Juluki Al Masih ?

Jawaban:
Tidak diragukan lagi, bahwa nama aslinya adalah Isa. Nama itulah yang disebutkan dalam al-Quran seperti dalam ayat, “Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: “Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,” dan firman-Nya, “Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar..” dan firman-Nya, “dan Zakariya, Yahaya, `Isa, dan Ilyas.” Dan firman-Nya, “(Ingatlah), ketika Allah mengatakan, ‘Hai `Isa putera Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu.” Dan masih banyak lagi ayat yang lain.
Sedangkan nama Al-Masih termaktub di beberapa ayat, di antaranya dalam firman Allah, “….sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih `Isa putera Maryam..” dan firman Allah yang artinya, “Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah…” dan firman Allah yang artinya, “Sesungguhnya al-Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah…”
Sebagian ulama Salaf berpendapat, bahwa Nabi Isa dijuluki Al-Masih karena beliau banyak melakukan siyahah (karena sering berpindah tempat atau banyak berjalan kaki). Pendapat lain mengatakan karena telapak kakinya datar. Dan ada juga yang memberi alasan beliau dijuluki al-Masih karena setiap kali ia mengusap orang yang berpenyakit sembuh dengan izin Allah.
Abu `Ubaid dan Laits berpandapat bahwa kata Al-Masih berasal dari bahasa Ibrani, Machih. Kemudian diserap ke dalam bahasa Arab, dan lafadznya ikut berubah dari huruf Syin Masyih menjadi huruf Sin Masih. Oleh sebab itu, tidak ada pecahan kata Al-Masih dalam tata bahasa Arab. Namun mayoritas ulama (jumhur) berpendapat, bahwa kata Al-Masih itu adalah musytaq (memiliki pecahan/akar kata).
Sedang menurut ahli bahasa yang lain, kata Al-Masih berarti As-¬Siddiq (yang membenarkan). Pendapat lain mengatakan, karena sentuhan (masaha) nabi Zakariya kepada Isa. Dan juga yang memberi alasan karena nabi Isa berkelana di bumi (dari kata masaha yang artinya qatha’a: menempuh jarak). Berikutnya ada ahli bahasa yang memberi alasan, karena Nabi Isa terlahir ke bumi tubuhnya sudah terolesi minyak (dari kata masaha). Pendapat lain, karena nabi Isa ketika lahir disentuh oleh keberkahan. Pendapat berikutnya, masih dari kata masaha yang artinya khalaqa; nabi Isa diciptakan Allah dengan fisik yang sempurna dan bagus. Dan masih banyak lagi pendapat lain, sebagaimana diterangkan Nawawi dalam Syarh Muslim. [Lihat: Syarh Kitab Al-Imam Muslim li An-Nawawi, (Bab tentang al-Masih bin Maryam dan Masih Dajjal), (1/510). Dan lihat Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari, Ibnu Hajar AI ‘Asqalani, Kitab Hadits-hadits kisah para nabi. (6/544)] Wallahu’alam.

MUI Solo Larang Pemutaran Film 2012


SURAKARTA (SuaraMedia News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Solo bersiap melarang pemutaran film 2012 di wilayah solo. alasan pelarangan karena film tersebut dinilai mengarah ke provokasi penontonnya pada ajaran agama tertentu. "Kami siap melarang, karena ada provokasi, yakni saat terjadi kekacauan dunia, film tersebut menganjurkannya untuk bersembunyi ke gereja-gereja. Provokasi itu yang kita persoalkan, kalau soal animasi tidak jadi masalah," kata Ketua MUI Solo, Zaenal Abidin di Solo, Selasa, 17 November 2009.

Kendati bersiap melarang pemutaran film tentang cerita kiamat pada 2012 itu, pihaknya belum mengeluarkan fatwa resmi pelarangan tersebut. MUI Solo, kata dia, bakal mengikuti fatwa MUI pusat. "Kalau sikap kita jelas melarang kalau ada provokasi semacam itu, namun untuk resminya kita ikut MUI Pusat," terangnya.

Pihak MUI Solo sendiri mengaku belum melihat pemutaran film tersebut secara langsung. Untuk membuktikan ada atau tidaknya unsur provokasi itu, pihak mui bakal membuktikan sendiri. "Kami sudah pesan tiket tapi harus menunggu dua hari lagi, kita lihat nanti benar tidak ada unsur provokasi. Kalau benar ya kita siap melarang, kalau soal yang lain kita tidak mempersoalakannya," terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Prof H. Asywadie Syukur, Lc menyarankan kepada pemerintah untuk meninjau ulang izin edar film "2012". "Saya sependapat dengan MUI Malang, Jawa Timur yang menyatakan film '2012' bisa menyesatkan umat atau kaum muslim khususnya sehingga pemerintah perlu meninjau ulang izin edar film tersebut," katanya ketika menjawab pertanyaan di Banjarmasin, Selasa (17/11).

Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin itu berharap pemerintah menaruh perhatian lebih serius pada segala persoalan yang bisa menyesatkan atau menimbulkan kerisauan umat. Begitu pula kaum muslim hendaknya tidak mudah terbawa arus yang bisa berdampak negatif terhadap aqidah atau nilai keimanan karena berbahaya bagi kehidupan baik di dunia maupun akhirat kelak, katanya. "Memang belakangan muncul film yang aneh-aneh, yang bisa menyesatkan umat serta menciderai Islam," kata Asywadie Syukur.
Sebelumnya, MUI Kabupaten Malang, Jawa Timur mengimbau umat Islam untuk tidak menonton film "2012", yang saat ini sedang diputar pada sejumlah bioskop di Indonesia. Ketua MUI Kabupaten Malang Mahmud Zubaidi menilai film "2012" bisa menyesatkan umat Islam karena menurut ajaran Islam, hari kiamat tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi karena hal itu kuasa dari Allah SWT.

Film itu dikhawatirkan menyebabkan penonton, khususnya umat Islam percaya bahwa kiamat pasti terjadi pada 2012. "Memang Islam mengajarkan kiamat pasti datang, tapi kapan terjadinya, menurut agama tidak ada yang dapat memastikannya," ujar Zubaidi.( www.suaramedia.com/roy)

MUI Jatim: Jangan Percaya Ramalan Kiamat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai ramalan tentang datangnya hari kiamat, seperti yang digambarkan dalam film berjudul "2012". "Apabila masyarakat mempercayai film tersebut, maka bertentangan dengan akidah," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Jatim, Ustadz A. Rachman Aziz, di Surabaya, Rabu (18/11).
Menurutnya, datangnya hari kiamat tidak bisa diramalkan dan ditentukan oleh manusia. "Umat Islam memang harus percaya kiamat itu pasti terjadi. Tapi, kapan dan seperti apa kiamat itu terjadi, merupakan kuasa Allah," katanya. Bahkan dia yakin orang yang membuat film "2012" tidak dapat mengetahui, kapan dan bagaimana kiamat itu terjadi. "Yang ada di film itu hanya imajinasi orang yang membuatnya," kata Ustadz Rachman, menjelaskan.
Film yang dibintangi John Cussack itu diputar secara serentak di gedung-gedung bioskop di Indonesia, sejak 14 November lalu. Film yang menjadi "Box Office" itu, mengisahkan ramalan suku Maya kuno bahwa kehidupan di dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012. Ustadz Rachman berpendapat ada dampak positif dan negatif bagi masyarakat mengenai film tersebut. "Sisi positifnya, masyarakat akan memercayai datangnya hari kiamat sehingga akan berbuat kebajikan, sedangkan negatifnya adanya kepercayaan masyarakat bahwa pada 2012 mendatang akan terjadi kiamat," tuturnya.
Meskipun demikian, MUI Jatim tidak melarang masyarakat untuk menonton film "2012" itu. "Kami hanya mengimbau masyarakat jangan percaya film itu, bukan melarang menonton," katanya, menegaskan. [muslimdaily.net/Roy)

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers