(Oleh : dr. Mety)
Setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari TB (Tuberculosis) sedunia untuk mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa penyakit TB merupakan penyakit yang masih perlu diwaspadai karena berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) yang diadakan tahun 1995 dan 2001 Tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor satu dari golongan penyakit infeksi .
BERKENALAN DENGAN TUBERKULOSIS
TB merupakan singkatan dari penyakit Tuberkulosis . Masyarakat lebih mengenal dengan sebutan penyakit flek atau TBC . Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang ditemukan oleh Robert Koch , seorang ilmuwan Jerman .
Penyakit TB bukanlah penyakit kutukan atau penyakit keturunan . TB merupakan penyakit infeksi yang mudah menular . Mycobacterium tuberculosis ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui jalan pernafasan , yaitu ketika penderita TB bersin , bicara dan batuk sehingga menyebabkan basil TB menyebar melalui udara . Apabila masyarakat kebanyakan belum menyadari arti penting kebersihan lingkungannya terutama untuk warga yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh dimana rumah yang sempit tanpa jendela atau ventilasi memadai merupakan kondisi yang mendukung berkembangnya kuman TB.
Gejala penyakit TB berbeda untuk anak dan dewasa . Pada anak , gejalanya adalah ;
1) Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam satu bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang baik .
2) Sakit dan demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas
3) Batuk-batuk tanpa sebab yang jelas
4) Memiliki kontak atau hubungan yang erat dengan penderita TB yang pada pemeriksaan dengan mikroskop ditemukan kuman TB
5) Terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di bawah kulit yang tidak nyeri
Sedang pada dewasa gejalanya adalah batuk lama dan berdahak selama lebih dari tiga minggu dengan disertai satu atau lebih dari gejala berikut ini ; kelelahan , demam , nyeri dada , sesak nafas , penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas , nafsu makan turu , batuk darah atau dahak bercampur dengan darah .
PENCEGAHAN PENYAKIT TBC-PARU
Agar TB tidak hadir dalam kehidupan kita , maka tindakan pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan dapat dikerjakan oleh penderita, masyarakat dan petugas kesehatan , meliputi :
A. Pengawasan Penderita, kontak dan lingkungan
1. Oleh penderita, dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu batuk dan membuang dahak tidak disembarangan tempat.
2. Oleh masyarakat dapat dilakukan dengan meningkatkan kekebalan terhadap bayi diberikan vaksinasi.
3. Oleh petugas kesehatan dengan memberikan penyuluhan tentang penyakit TB yang antara lain meliputi gejala , bahaya dan akibat yang ditimbulkannya.
4. Isolasi, pemeriksaan kepada orang–orang yang terinfeksi, pengobatan khusus TBC. Pengobatan mondok dirumah sakit hanya bagi penderita yang kategori berat yang memerlukan pengembangan program pengobatannya yang karena alasan – alasan sosial ekonomi dan medis untuk tidak dikehendaki pengobatan jalan.
5. Des-Infeksi, Cuci tangan dan pengawasan kebersihan alat rumah tangga yang ketat, selain itu perlu perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah (piring, tempat tidur, pakaian) serta ventilasi rumah dan sinar matahari yang cukup.
6. Imunisasi orang–orang kontak. Tindakan pencegahan bagi orang–orang sangat dekat (keluarga, perawat, dokter, petugas kesehatan lain) dan lainnya yang terindikasi dengan vaksinasi dan tindak lanjut bagi yang positif tertular.
7. Penyelidikan orang–orang kontak. Tuberculin-test bagi seluruh anggota keluarga dengan foto rontgen yang bereaksi positif, apabila cara–cara ini negatif, perlu diulang pemeriksaan tiap bulan selama 3 bulan, perlu penyelidikan intensif.
8. Pengobatan khusus. Penderita dengan TBC aktif perlu pengobatan yang tepat obat–obat kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter di minum dengan tekun dan teratur dalam waktu yang lama (6 atau 12 bulan). Diwaspadai adanya kebal terhadap obat-obat, dengan pemeriksaan penyelidikan oleh dokter.
B. Tindakan Pencegahan.
1. Status sosial ekonomi rendah yang merupakan faktor menjadi sakit, seperti kepadatan hunian, dengan meningkatkan pendidikan kesehatan.
2. Tersedia sarana-sarana kedokteran ; pemeriksaan penderita, kontak atau suspect ; pemeriksaan dan pengobatan dini bagi penderita, kontak, suspect.
3. Pengobatan preventif, diartikan sebagai tindakan keperawatan terhadap penyakit inaktif dengan pemberian pengobatan INH sebagai pencegahan.
4. Pemberian vaksinasi pertama-tama kepada bayi dengan perlindungan bagi ibunya dan keluarganya.
5. Memberantas penyakit TBC pada pemerah air susu dan tukang potong sapi dan pasteurisasi air susu sapi .
6. Tindakan mencegah bahaya penyakit paru kronis karena menghirup udara yang tercemar debu para pekerja tambang, pekerja semen dan sebagainya.
7. Pemeriksaan bakteriologis dahak pada orang dengan gejala TBC paru.
8. Pemeriksaan screening dengan tuberculin test pada kelompok beresiko tinggi, seperti para emigrant, orang–orang kontak dengan penderita, petugas dirumah sakit, petugas/guru disekolah, petugas foto rontgen.
9. Pemeriksaan foto rontgen pada orang–orang yang positif dari hasil pemeriksaan tuberculin test.
0 comments