Bantahan terhadap orang yang berpendapat bahwa Nabi Isa adalah putra Allah.

Pertanyaan:
Bagaimana pendapat anda tentang orang yang memaknai ayat, “….maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami”.
Menurut mereka Ayat ini sebagai bukti, bahwa nabi Isa adalah anak Allah. Mahasuci Allah setinggi-tingginya dari tuduhan orang-orang dzalim seperti itu.

Jawaban:
Ayat tersebut terdapat dalam surat at-Tahrim. Allah berfirman “dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami…”
Dan selain itu ada di surat Al-Anbiya’ yang artinya, “Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami.”Ayat tersebut dengan jelas menyatakan, bahwa ruh ditiupkan kepada Maryam dan ruh itu masuk melalui kemaluannya, lalu setelah itu Maryam mengandung nabi Isa.
Kemudian Allah berfirman di dalam surat Maryam yang artinya, “lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.” Ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat yang berkata, “Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” Dalam tafsir disebutkan, bahwa malaikat meniupkan ke kantung baju Maryam, lalu ruh itu masuk ke dalam rahim dan jadilah Nabi Isa.
Yang dimaksud dengan Ruh adalah sesuatu (makhluk) yang diciptakan Allah dari ruh, yang dengan adanya ruh tersebut makhluk menjadi hidup. Sama seperti yang terjadi pada penciptaan nabi Adam.
Allah berfirman yang artinya, “Maka apabilaAku telah menyempumakan kejadianya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduk karnu kepadanya dengan bersujud.” Allah telah meniupkan ruh kepada Adam, demikian juga kepada Nabi Isa yang juga termasuk makhluk ciptaan Allah. Jelas disebutkan dalam ayat berikut yang artinya, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril.”
Dan Allah berfirman,“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf.”
Jadi, Nabi Isa tercipta dari tiupan ini yang merupakan ruh yang berasal dari Allah, yakni ruh-ruh ciptaan Allah, dan dengan ruh itu pula Allah menciptakan sekalian manusia, dan manusia yang pertama ialah nabi Adam. Allah berfirman, “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati… ”
Dengan demikian, Nabi Isa tidak memiliki keistimewaan dengan keberadaan ruh yang ditiupkan kepadanya. Ruh yang ditiupkan kepadanya sama sebagaimana ruh yang ditiupkan kepada sekalian makhluk ciptaan Allah yang bernyawa dan berjasad yang bergerak dan bertebaran di dunia ini. Wallahu’alam.

Fatawa wa Ahkam Fi Nabi ‘Isa ‘Alaihis Salam, Abdullah bin Abdurrahman bin Jibrin.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers