WAHAI
ANAKKU…JANGAN SEKALI-KALI ENGKAU MENYEKUTUKAN ALLAH!
Oleh:
Tengku Azhar
Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ
وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيم
"Dan ingatlah ketika Luqman Al-Hakim berkata kepada anaknya
ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku, janganlah engkau
menyekutukan Allah, karena sesungguhnya menyekutukan Allah benar-benar
kezhaliman yang sangat besar." (QS. Luqman: 13)
Jangan Syirik, Nasehat Terbesar
Nasihat Luqman Al-Hakim kepada
anaknya merupakan nasihat terbesar, yang sepatutnya setiap muslim meniru dan
meneladaninya.
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah-
menjelaskan bahwa dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan kepada
kita tentang wasiat Luqman Al-Hakim kepada anaknya, yang merupakan orang yang
paling dicintai dan disayangi oleh Luqman.
Luqman Al-Hakim adalah Luqman bin
'Anqa` bin Sadun. Adapun nama anaknya menurut As-Suhaily bernama Tsaaraan.
Nasihat Luqman merupakan nasihat terbesar, yaitu nasihat kepada anaknya untuk
tidak melakukan perbuatan syirik kepada Allah.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah
hadits bahwa ketika turun ayat yang berbunyi:
الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا
إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
"Orang-orang yang
beriman dan tidak mempercampuradukkan iman mereka dengan kazhaliman, mereka
itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk."
(QS. Al-An'am: 82)
Maka para shahabat merasa sangat
berat seraya berkata, "Siapakaha di antara kami yang tidak pernah
mempercampuradukkan keimanannya dengan kezhaliman?" Mendengar hal itu
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Bukan kezhaliman itu
yang dimaksud, tidakkah kalian telah mendengar perkataannya Luqman kepada
anaknya, 'Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang besar'."
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala
melanjutkan firman-Nya:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ * وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا
لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan kami perintahkan kepada
manusia (agar mereka berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam
usia dua tahun. Bersyukurlah kamu kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya
kepada-Ku kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku
tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan." (QS. Luqman: 14-15)
Ayat ini memberikan peringatan
kepada kita bahwa adakalanya orang tua memaksa dan memerintahkan kepada kita
untuk menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak sebagaimana yang dilakukan oleh
Luqman Al-Hakim yang justru melarang hal itu kepada anaknya. Maka Allah
memerintahkan kepada kita untuk tidak menaati perintah orang tua tersebut.
Karena perintah tersebut adalah perintah batil yang bertentangan dengan
perintah Allah.
Sedangkan Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam telah bersabda:
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا
الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ
"Tidak ada ketaatan (kepada makhluk) dalam kemaksiatan,
hanyasaja ketaatan itu dalam perkara yang makruf." (HR. Al-Bukhari)
Menghindarkan Kesyirikan dari
Anak Sejak Dini
Kewajiban setiap orang tua untuk
menjauhkan dan menghindarkan anaknya dari kesyirikan dari sejak dini. Hal ini
sangat penting, di karenakan berapa banyak orang tua yang sangat akrab
memperkenalkan anak-anak mereka dengan budaya syirik sejak mereka lahir, bahkan
terkadang sejak mereka berada dalam kandungan, wal'iyadzubillah.
Untuk itu hendaknya setiap orang tua
menjauhi berbagai budaya syirik dalam menyambut kedatangan seorang anak, karena
hal itu tidak hanya menyengsarakan si anak tapi juga menyengsarakan diri kita.
Selain daripada itu hendaknya orang
tua mewaspadai berbagai media baik cetak maupun massa yang menampilkan
acara-acara dan sajian yang mengandung kemusyrikan. Karena berapa banyak
anak-anak muslim yang sangat akrab dengan dunia kesyirikan setelah mereka
mengenalnya dari media.
Salah satu sajian kemusyrikan yang
amat digandrungi oleh kaula muda adalah Ramalan Zodiak. Itu bisa kita lihat
dalam bioghrafi-bioghrafi mereka yang senantiasa mencamtumkan zodiak mereka.
Padahal, percaya dengan ramalan zodiak adalah syirik akbar yang bisa
mengeluarkan seseorang dari agamanya. Termasuk juga acara-acara TV yang masih
banyak acara yang sarat dengan ritual perdukunan, sihir dan ramalan-ramalan.
Untuk itu hendaknya orang menjauhkan acara-acara keji tersebut dari tontonan
anak-anak kita. Karena bisa jadi hari ini adalah tontonan suatu saat ia berubah
menjadi tuntunan.
Proses pernikahan kita harus
selamat dari kemusyrikan
Sebagai orang tua yang baik harus
memiliki komitmen yang kuat agar proses pernikahan anak-anak kita kelak selamat
dari perkara-perkara syirik dan kufur. Tidak seyogyanya ibadah nikah yang agung
dan mulia tersebut tercampuri dengan perkara-perkara yang akan menjauhkannya
dari ridha dan berkah-Nya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Bila tidak kita antisipasi sejak
dini, itu akan menjadi malapetaka bagi kita di saat pernikahan anak-anak kita kelak.
Apalagi masih banyak orang tua dan keluarga besar mereka yang masih awam yang
meletakkan adat-istiadat di atas segala-galanya. Menurut mereka, melanggar adat
akan menyebabkan datangnya hukum karma, dari meninggal dunia, perceraian,
tertimpa perlbagai penyakit dan musibah serta lainnya.
Karenanya, orang tua harus
mengetahui bahwa pernikahan adalah sejarah hidup yang akan dikenang dan
disaksikan oleh banyak orang. Untuk itu kita berusaha semampu kita untuk
menjadikan proses pernikahan anak-anak kita, dari pra hingga pasca pernikahan
betul-betul sesuai dengan syariat Allah dan Rasul-Nya. Untuk itu perlu kami
sebutkan pada makalah ini beberapa perkara syirik yang kerap dilakukan oleh
umat Islam menjelang pernikahannya:
1.
Menentukan calon pasangan dengan
meminta nasihat dan pertimbangan dukun dan peramal.
2.
Menentukan hari dan tanggal
pernikahan menurut permintaan dukun dan peramal.
3.
Kedua calon mempelai harus menjalani
pelbagai ritual adat demi kelancaran dan keharmonisan rumah tangga, dari mandi
kembang, pijak telur, melangkahi pasangan sapi, dan lainnya.
4.
Menggunakan pawang hujan agar
hujan tidak turun selama pesta pernikahan berlangsung.
5.
Memberikan sesajikan diperempatan
jalan, agar mempelai pria tidak diganggu oleh para penguasa dan penunggu jalan.
Semua
itu, dan bentuk-bentuk ritual lainnya yang mengandung kemusyrikan akan
menjadikan pernikahan dan rumah tangga kita jauh dari keberkahan Allah
Subhanahu wa Ta'ala kecuali mereka yang bertaubat kepada Allah. Namun bukan
berarti kita boleh melakukan ritual kesyirikan, karena kita berkeyakinan bisa
bertaubat kepada Allah. Bagaimana jika sebelum kita bertaubat Allah telah
mencabut nyawa kita? Wal'iyadzubillah.
Tauhid
Tiada, Barokah Rumah Tangga Sirna
Disunnahkan
bagi para tamu undangan untuk mendoakan kedua mempelai dengan doa,
"Semoga
Allah memberkahi pernikahanmu baik dalam suasana suka maupun duka, dan semoga
Allah mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan."
Keberkahan
itulah yang kita harapkan. Jadi keluarga samara adalah keluarga yang dibarokahi
oleh Allah, dan itu tidak akan terwujud kecuali jika kita merealisasikan tauhid
dalam kehidupan pribadi dan keluarga kita.
Jadilah
para suami dan istri yang senantiasa bertaqwa kepada Allah. Hindari
perkara-perkara syirik yang akan menenggelamkan bahtera rumah tangga kita pada
kehancuran dan kesengsaraan. Cubalah kita lihat di sekeliling kita, berapa
banyak rumah tangga yang dirudung masalah, dan mereka menjadikan paranormal
sebagai penasihat pribadi mereka, dan akhirnya setan tidak menambahkan kepada
mereka melainkan kesesatan. Mahabenar Allah yang telah berfirman:
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ
بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang
laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki dari jin, tetapi mereka (para jin) menjadikan mereka (para manusia)
bertambah sesat." (QS. Al-Jinn: 6)
Wallahu
A'lamu bish Shawab
Trimakasih Mas...Ijin Simak
semoga kita di jauhkan dari musyrik