Rizki Kita Telah Tertulis di Sana

Posted by newydsui Thursday, May 6, 2010
Rizki Kita Telah Tertulis di Sana
Oleh : Abu Hanan Dzakiya

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah yang menarik dan penuh hikmah. Kisah tentang seorang lelaki yang terjebak hujan sepulang dari kantornya. Rasa capek yang mendera memaksanya untuk berhenti sejenak mencari tempat berteduh meski malam mulai larut. Setengah berlari dia mencari tempat berlindung. Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyai tenda sederhana. Lumayan, pikirnya.

Benar saja, hujan mulai deras, dan mereka makin terlihat dalam kesunyian yang pekat. Karena merasa tak nyaman atas kebaikan bapak penjual dan tendanya, dia memesan mie goreng. Sang Bapak tersenyum, dan mulai menyiapkan tungku apinya. Segera saja, mie goreng yang mengepul telah terhidang. Keadaan yang semula canggung mulai hilang. Basa-basi dia bertanya, “Wah hujannya tambah deras nih, orang-orang makin jarang yang keluar ya Pak?” Bapak itu menoleh ke arahnya, dan berkata, “Iya dik, jadi sepi nih dagangan saya..” Katanya. “Kalau hujan begini, jadi sedikit yang beli ya Pak?” katanya, “Wah, rezekinya jadi berkurang dong ya?” Duh. Pertanyaan yang bodoh, gumamnya. Tentu saja, tak banyak yang membeli kalau hujan begini. Tentu, pertanyaan itu hanya akan membuat Bapak itu tambah sedih. Namun, agaknya dia keliru…
“Allah, mboten sare dik,” (Allah itu tidak pernah tidur), begitu kata si Bapak “Rezeki saya ada dimana-mana. Saya malah senang kalau hujan begini. Istri sama anak saya di kampung pasti dapat air buat sawah. Yah, walaupun nggak lebar, tapi lumayan lah tanahnya.” Bapak itu melanjutkan, “Anak saya yang disini pasti bisa ngojek payung kalau besok masih hujan…”
Deg. Hatinya tergetar. Bapak itu benar, “Allah mboten sare”. Allah Memang Maha Kuasa, yang tak pernah istirahat buat hamba-hamba-Nya. Dia rupanya telah keliru memaknai hidup. Filsafat hidup yang dia punya, tampak tak ada artinya di depan perkataan sederhana itu. Maknanya terlampau dalam, membuat dia banyak berpikir dan menyadari kekerdilan dia di hadapan Allah. (JalanHidup.com)

Pembaca, kisah sederhana ini mengajarkan pada kita agar selalu husnudhon kepada Allah. Bahwa Allah tidak pernah ngantuk apalagi tidur. Dia akan selalu mengurus hamba-Nya. Mengatur alam, menghidupkan, mematikan dan juga memberikan rizki kepada para hamba-Nya. Dia memiliki sifat Ar Razzaq (Maha pemberi rizki). Dia akan memberikan rizki-Nya kepada seluruh makhluq-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang kuat maupun yang lemah termasuk kepada nyamuk, cicak, semut bahkan kuman, mereka semua dijamin rizkinya.
Allah berfirman:
"Dan tidak ada satu binatang pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (Huud: 6).

Bicara masalah rizki, jadi teringat kisah dari negeri Jepang. Suatu hari ada seseorang yang berusaha menggeser salah satu pintu rumahnya yang sudah lama tidak dibuka. Ternyata pintu itu sudah sulit untuk digeser. Begitu bisa tergeser, matanya tertumbuk pada sepucuk surat yang terselip di sela-sela pintu tersebut. Ternyata surat itu adalah surat yang ditulisnya sepuluh tahun yang lalu. Yang unik, di dalam lipatan surat itu seekor cicak menggelepar karena sebagian tubuhnya terjepit sehingga tidak bisa bergerak tapi masih bisa bernafas. Aneh, bagaimana cicak itu bisa bertahan hidup begitu lama, padahal ia tak bisa kemana-mana untuk mencari makan?
Setelah diselidiki, ternyata setiap hari ada seekor cicak lain yang mengunjunginya untuk memberinya makan.
Subhanallah! Bahkan seekor binatang melata seperti cicak yang terjepit pun dijamin rizkinya oleh Allah Yang Maha Kaya. Bagaimana dengan kita sebagai makhluk ciptaanNya yang paling sempurna? Tentunya tidak perlu kuatir bahwa kita tidak akan mendapat jatah rezki. Karena rizki kita sudah di tulis di sana, yaitu di lauhul mahfuzh. Asalkan kita mau berdoa dan berusaha niscaya rizki tersebut akan menghampiri kita, baik cepat maupun lambat. Baik dengan mudah di dapat atau harus bersusah payah. Kewajiban kita hanya berusaha, sedang hasilnya kita serahkan kepada Allah semata. La haula wa la quwwata illa billah.

Sering kita dapatkan sebagian orang lupa dengan hal ini. Sehingga dia berputus asa, karena setelah bersusah payah mencari rizki hasil yang didapat jauh dari asa. Akibatnya ia su’udhan kepada Allah, bahwa dirinya telah ditakdirkan sebagai orang yang melarat, tidak berpunya. Kebalikannya, ada yang terlalu bernafsu dalam mengejar dunia sehingga menghalalkan segala cara. Atau ada seorang yang bekerja di sebuah tempat yang tidak diridhoi oleh Allah. Ia tidak mau keluar dari sana karena khawatir akan nasib anak istrinya, siapa yang akan memberi mereka makan? Ia tidak sadar bahwa rizki Allah terbentang luas di seluruh dunia, tidak hanya di tempat sempit tempat dirinya bekerja. Selagi nyawa masih menyatu dengan raga, Allah tetap akan menjamin rizkinya.
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril Alaihissalam) membisikkan ke dalam hati sanubariku bahwasanya tidak akan mati suatu jiwa hingga terpenuhi rizki dan ajalnya. Maka bertakwalah kalian kepada Allah, perbaguslah caramu dalam mencari rizki, dan janganlah rizki yang terlambat datangnya itu memaksamu untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah tidak akan dapat diperoleh kecuali dengan mentaati-Nya.” (Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, X/27 dan yang lainnya dari Abu Umamah. Lihat kitab Shahiihul Jaami no. 2085) Wallahu a’lam.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers