Mereka yang bertaubat dari dosa zina

Posted by newydsui Tuesday, January 12, 2010
Mereka yang bertaubat dari dosa zina

Maiz bin Malik

Dia adalah Ma’iz bin Malik Al-Aslami. Ma’iz adalah nama julukan untuk dirinya, sedang nama aslinya tidak diketahui.

Ma`iz bin Malik datang menemui Rasulullah saw. seraya berkata, “Ya Rasulullah, bersihkanlah saya dari dosa yang telah saya lakukan.” Rasulullah menjawab, “Celaka engkau! Pulanglah, Mintalah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya !”. Ma`iz lalu berpaling, tapi tidak berapa jauh dari tempat itu, ia kembali lagi menghadap Rasulullah dan berkata lagi, “Ya, Rasulullah. Sucikanlah diri saya dari dosa yang telah saya lakukan.” Nabi pun berkata seperti sebelumnya, sampai terulang kejadian semacam itu tiga kali. Dan ketika untuk keempat kalinya Ma`iz menghadapnya dan mengulangi perkataannya itu, maka Rasul akhirnya bertanya kepadanya, ”Dalam perkara apa ?”, ia menjawab, ”Dari perbuatan zina”. Kemudian Rasulullah bertanya kepada yang hadir ketika itu, “Apakah ia gila ?”, dan salah seorang sahabat mengabari bahwa Ma`iz sama sekali tidak gila. “Apa ia mabuk khamr?” tanya Rasulullah selanjutnya. Lalu salah seorang di antara para sahabat itu bangkit dan mencium nafas yang keluar dari mulut Ma’iz, namun ia sama sekali tidak mencium bau minuman keras. Kemudian Rasulullah mengintrogasinya, ”Apa engkau telah berzina?”, Ma`iz menjawab, “Benar, ya Ra sulullah.”

Segera Rasulullah memerintahkan kepada para sahabat untuk merajamnya. Pada saat itu, yang hadir terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pihak yang tidak senang atas perbuatan zina dengan berpendapat, ”Celakalah, ia telah terjerat oleh dosa-dosanya.” Sedang pihak yang simpati atas pengakuan Ma`iz mengatakan, “Tidak ada taubat yang melebihi taubatnya Ma`iz.” Akhirnya Ma`iz menghampiri Rasulullah, dan berjabat tangan dengannya. Kemudian ia berkata, ”Lemparilah aku dengan batu-batu sampai aku mati.” Maka ia dirajam dua atau tiga hari, kemudian datanglah Rasul sambil memberikan salam kepada para sahabat yang sedang duduk, dan beliau pun ikut duduk. Lantas Rasulullah Berkata, ”Mintalah ampunan kepada Allah untuk Ma`iz bin Malik, sungguh ia telah benar-benar bertaubat kepada Allah, seandainya taubatnya itu kamu bagi-bagikan kepada satu ummat pasti akan mencukupinya.”
Usudul Ghabah, ’Izzudin bin Al-Atsir Abil Hasan ’Ali bin Muhammad Al-Jazari, Dar Kutub Al-’Ilmiyah, 5/6
Al-Ishabah Fi Tamyizish Shahabah, Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Dar Kutub Al-’Ilmiyah, 5/522

Wanita al-ghamidiyah

Beberapa hari sesudah itu, tiba-tiba datang seorang wanita dari daerah Ghamid menghadap Rasulullah seraya berkata, ”Ya Rasulullah, sucikanlah diriku dari dosa-dosa yang telah aku lakukan.” Rasul menjawab, ”Celakalah engkau, pulanglah! mintalah ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya!”. Namun wanita itu kemudian bertanya, ”Apakah tuan akan mengulangi sikap tuan terhadap Ma`iz kemarin kepada saya?”. “Ada apa dengan anda?” Rasul bertanya kepadanya. Sambil mengusap perutnya yang sedang hamil, wanita itu menjawab, ”Kehamilanku ini adalah hasil dari perbuatan mesum yang aku lakukan bersama Ma`iz!”. Dengan terkejut Rasûlullâh berkata, ”Jadi engkau adalah wanita yang dihamilinya?”. Wanita itu menjawab “Benar!”. Baiklah, tunggu sampai engkau melahirkan anak yang ada dalam perutmu ini.” (Diriwayatkan dari Buraidah). Buraidah selanjutnya berkata, ”Kemudian wanita itupun dirawat oleh seorang Anshar sampai akhirnya ia melahirkan anaknya. Kemudian ia pun kembali mendatangi Rasulullah dan berkata, ”Aku telah melahirkan bayi dalam kandunganku”. Namun Rasulullah menjawab, ”Tetapi saya tidak akan merajamnya dengan meninggalkan bayinya tanpa seorangpun yang menyusuinya.” Saat itu tampillah seorang dari kaum Anshar seraya berkata, ”Saya akan menanggung penyusuannya ya Nabiyullah.” Selanjutnya Buraidah berkata, ”Kemudian dirajamnya wanita itu.” (HR.Muslim No.1695).

Dalam riwayat An-Nasa`i, disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan menggali sebuah lubang dan mengubur wanita itu sampai ke dadanya, kemudian memerintahkan kaum muslimin untuk merajamnya. Pada saat itu datanglah Khalid bin al-Walid dengan menggenggam sebuah batu dan melemparkannya ke arah wanita itu, sehingga darahnya memercik mengenai wajah atau dahi Khalid. Melihat itu, Khalid pun menyumpahi wanita itu, Rasulullah mendengar umpatan Khalid, dan memperingatinya, ”Wahai Khalid, jangan engkau berkata demikian, demi Zat Yang jiwaku berada ditangan-Nya, Sungguh wanita ini telah melakukan taubat yang sebenar-benarnya, yang apabila taubatnya dibagikan kepada satu kaum pasti akan mencukupinya.” Setelah itu Rasulullah memerintahkan mengangkat mayat wanita itu untuk di shalatkan dan dikuburkan. (HR.An-Nasa`i, dalam As-Sunan Al-Kubra, No. 7197).

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers