AMANDEL , HARUSKAH DIOPERASI ??

Posted by newydsui Wednesday, January 13, 2010
AMANDEL , HARUSKAH DIOPERASI ??
Oleh :dr. Mety

Keluhan nyeri atau sakit pada waktu menelan sering dirasakan oleh sebagian orang. Anak-anak pun tak luput dari keluhan ini . Apabila sakitnya tak kunjung reda , dan kemudian dibawa ke dokter , biasanya hal yang akan ditanyakan adalah : ‘ sakit amandel ya dok , harus operasikah ?


TENTANG SAKIT AMANDEL

Dalam bahasa medis , amandel disebut dengan tonsil . Peradangan yang terjadi di daerah tonsil ini disebut dengan tonsillitis. Walaupun keluhan nyeri sewaktu menelan tidak hanya disebabkan oleh tonsillitis saja , tetapi umumnya orang akan langsung menduga ia terkena tonsillitis bila mengalami keluhan ini.

Tonsillitis paling sering disebabkan oleh Streptokokus beta hemolitikus grup A , selain itu dapat juga disebabkan oleh pneumokokus , stafilokokus , dan Haemophyllus Influenza juga virus pathogen. Pada kasus-kasus yang berat biasanya disebabkan oleh Streptokokus non hemolitikus atau Streptokokus viridans . Setelah terinfeksi , terdapat peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsil dengan pengumpulan leukosit , sel-sel epitel mati , dan bakteri pathogen .

Biasanya , penderita akan mengeluh sakit tenggorokan dan nyeri pada saat menelan yang bervariasi. Pada kasus yang berat , penderita dapat menolak makan atau minum melalui mulut . Penderita tampak sakit akut , dan pasti mengalami malaise . Suhu badan biasanya tinggi , kadang mencapai 104 derajat Fahrenheit. Nafasnya bau . mungkin terdapat otalgia (nyeri telinga ) dalam bentuk nyeri alih . seringkali terdapat adenopati servikalis yang disertai nyeri tekan . Tonsil membesar atau meradang , berbercak-bercak dan kadang-kadang diliputi oleh eksudat yang berwarna keabu-abuan atau kekuningan , yang berkumpul dan membentuk membrane , serta pada beberapa kasus dapat terjadi nekrosis jaringan local.

TERAPI UMUM

Pada umumnya , penderita dengan tonsillitis akut serta demam sebaiknya melakukan tirah baring , pemberian cairan adekuat , dan diet ringan . Selain itu tak sedikit pula yang bertanya tentang perlu tidaknya memakai obat kumur . Sebenarnya , efektifitas obat kumur masih dipertanyakan . Walaupun begitu , beberapa pengalaman klinis menunjukkan bahwa berkumur yang dilakukan dengan rutin akan menambah rasa nyaman pada penderita dan mungkin mempengaruhi beberapa tingkat perjalanan penyakit . Cara berkumur yang dianjurkan adalah dengan menggunakan 3 gelas penuh cairan obat setiap kali kumur . Gelas pertama sebaiknya hangat sehingga dapat menahan cairan dengan rasa enak . Gelas kedua dan ketiga dapat lebih hangat . Dianjurkan untuk menggunakan cairan obat kumur setiap dua jam . Sebaiknya anda membuat daftar waktu untuk setiap kali berkumur sehingga anda dapat meyakinkan dokter bahwa anda telah melakukan sejumlah instruksi dengan tepat. Boies menyebutkan bahwa panas dari cairan obat kumur itu adalah lebih efektif dibandingkan dengan isi obat-obatan di dalamnya.

Selain menggunakan obat kumur , anda dapat menggunakan cairan lain yang lebih sederhana dan dapat dibuat sendiri di rumah , yaitu dengan :

a) Cairan saline isotonic ( setengah sendok teh garam dalam 8 ounces air hangat )
b) Bubuk sodium perborat ( satu sendok teh dalam 8 ounces air hangat ) .
1 ounce = 28 gram


TERAPI PEMBEDAHAN / TONSILEKTOMI

Tidak semua tonsillitis harus dioperasi . Anda dapat mencoba pengobatan sederhana seperti yang sudah disebutkan di atas untuk penyakit yang bersifat akut . sedangkan untuk yang bersifat kronis , anda tetap disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui derajat pembesaran tonsil sehingga dapat dilakukan terapi yang adekuat .

Operasi pengambilan tonsil disebut tonsilektomi. Tonsilektomi merupakan satu dari prosedur pembedahan tertua yang masih dilakukan sampai sekarang . Pada tahun 1867 , Wise menyatakan bahwa orang Indian Asiatik trampil dalam tonsilektomi sejak tahun 1000 SM . Namun , frekuensi prosedur pembedahan menurun secara drastis sejak munculnya antibiotik .

Tonsilektomi dapat dilakukan pada anak-anak ataupun dewasa muda , tentunya dengan memperhatikan berbagai indikasi yang tepat , diantaranya yaitu :

1) Timbulnya penyakit cor pulmonale karena adanya sumbatan jalan nafas yang berlangsung lama
2) Pembesaran tonsil dengan disertai sindrom apneu sewaktu tidur
3) Pembesaran yang mencapai derajat tertentu dan menyebabkan kesulitan menelan dengan disertai penurunan berat badan
4) Dicurigai adanya keganasan
5) Tonsillitis kronis yang tidak memberikan respons terhadap penatalaksanaan medis
6) Adanya serangan tonsillitis berulang yang tercatat , walaupun telah diberikan penatalaksanaan medis yang adekuat.

Keputusan akhir untuk dilakukan tonsilektomi tergantung pada kebijaksanaan dokter yang merawat pasien. Tentu saja , dengan tetap memperhatikan berbagai indikasi di atas.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers