Karena Kata Bisa Menorehkan Luka

Posted by newydsui Thursday, December 3, 2009
Karena Kata
Bisa Menorehkan Luka
Oleh: Qodri Fathurrohman

Suatu ketika, ada seorang anak yang mempunyai kebiasaan suka marah-marah, mesti tanpa sebab yang jelas. Untuk mengurangi kebiasaan jelek tersebut, ayahnya membelikan sekantong paku untuknya. ”Nak, setiap kali Engkau marah tancapkan satu buah paku di pagar belakang rumah kita!.” Begitu perintah ayah kepada anaknya.
Hari pertama, anak itu telah menancapkan 48 paku di pagar rumahnya. Namun hari berikutnya paku yang ia tancapkan semakin berkurang, tidak sebanyak hari yang lalu. Ia merasakan, ternyata lebih mudah menahan amarah daripada menancapkan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah hari dimana ia bisa benar-benar mengendalikan amarahnya, sehingga tidak satu paku pun ia tancapkan ke pagar. Ia melapor kepada bapaknya atas keberhasilannya tersebut. Sang bapak lantas memerintahkannya untuk mencabut satu paku setiap kali ia bisa menahan amarahnya.
Hari-hari berlalu dan ia ternyata ia berhasil mencabut semua paku yang tertancap di pagar tersebut. Sang Ayah lalu menuntut anaknya tersebut ke pagar lantas berujar, ”Hemm,.. kamu sudah berhasil dengan baik wahai anakku, tapi coba kamu lihat lubang-lubang yang ada di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah akan bisa sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu di saat marah, kata-katamu meninggalkan bekas sebagaimana lubang ini... bekas di hati orang lain.”
”Ketika kamu menusukkan pisau pada seseorang lantas kamu cabut pisau tersebut, setelah itu kamu meminta maaf padanya seribu kali.., mungkin orang tersebut akan memaafkanmu. Tapi lukanya tetap membekas, tidak akan hilang. Dan ingatlah, luka karena kata-kata lebih menyakitkan dan lebih membekas daripada luka karena senjata.”

Urgensi lisan

Lisan merupakan bagian tubuh yang paling sering kita digunakan dan memegang peran penting dalam kehidupan. Karena lisan dapat menghantarkan seseorang ke surga bila digunakan untuk taat kepada Allah. Sebaliknya lisan dapat menjerumuskan ke dalam neraka jika digunakan untuk bermaksiat kepada-Nya. Lisan bisa digunakan untuk berdzikir kepada Allah, mengucapkan kata-kata yang baik dan amar ma’ruf nahi munkar serta perbuatan baik lainnya. Namun dengan lisan pula seseorang bisa melakukan setumpuk dosa seperti: berdusta, ghibah, mencela, berkata keji dan kotor, menyebarkan rahasia, menghasut, sendau gurau dan lain sebagainya.
Begitu pentingnya masalah menjaga lisan, Al-Qur'an memberi perhatian yang sangat besar terhadap lidah dan ucapan. Allah telah mengingatkan bahwa setiap perkataan yang diucapkan oleh lisan akan dicatat oleh malaikat, tidak satupun yang terlewatkan.
”Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf : 18)

Selain itu, Allah juga menjelaskan beberapa jalan kebaikan yang harus ditempuh oleh lisan dalam firman-Nya :
”Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (An Nisa’ :114)
Bukti seseorang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kiamat adalah jika dia bisa menggunakan lisannya untuk berucap yang baik. Jika tidak bisa hendaknya diam. Sebagaimana sabda beliau:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ
”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berbicara yang baik atau diam. ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meraih surga dengan menahan kata

Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali kita gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya. Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. Seorang bapak dan anak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan karena lisan. Suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertauhid dapat tertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Generasi salafus saleh rahimahumullah sangat mengerti besarnya arti dan urgensi anggota tubuh yang satu ini, sehingga mereka menjaganya dengan baik agar selalu mengatakan benar dan sangat khawatir bila ia akan menjerumuskan mereka pada kebinasaan.
Ibnu Abbas ra, seorang ulama’ dari kalangan sahabat pernah ditanya, ”Bagaimana Anda mendapatkan ilmu ini?” Ia menjawab, "Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berfikir.” Namun di lain waktu ia pernah menarik lidahnya sendiri seraya berkata, ”Awas! Katakanlah yang baik niscaya engkau beruntung dan diamlah dari yang buruk niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah engkau akan menyesal.”
Memang, ucapan kita tanpa kita sadari kadang-kadang berakibat tertorehnya luka. Maka jika kita tidak mampu menggunakan lisan kita untuk berbuat kebaikan, lebih baik kita memenjarakannya agar tidak ada yang terluka. Dengan harapan kita bisa meraih surga-Nya lantaran lisan kita.
Seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah saw seraya berkata, “Tunjukkanlah kepadaku amal perbuatan yang dapat memasukkan diriku ke dalam surga.” Nabi saw bersabda, “Berilah makan orang yang lapar, berilah minum orang yang haus, perintahkan yang ma’ruf dan cegahlah yang munkar. Jika kamu tidak sanggup maka tahanlah lidahmu kecuali dari kebaikan.” (HR Ibnu Abid Dunya)
Maka, tidak salah kalau kita katakan: Diam itu ’Emas’. Namun bicara yang baik dan benar itu ’Berlian’. Wallahu a’lam bis shawwab.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers