GABAGEN
Oleh: dr. Mety (tiem Medis Hilal Ahmar Solo)
Oleh: dr. Mety (tiem Medis Hilal Ahmar Solo)
Gabagen adalah sebutan untuk satu penyakit dalam bahasa jawa . Dalam bahasa medis disebut dengan morbili atau campak atau measles atau rubeola . Morbili adalah infeksi virus akut yang sangat infeksius , dapat menular sejak awal timbul panas sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya bercak merah .
Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi sekitar 3000 – 4000 kasus pertahun , demikian juga frekuensi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) tampak meningkat dari 23 kali pertahun menjadi 174 . Umur terbanyak menderita campak adalah <12 bulan , diikuti kelompok umur 1 -4 tahun dan 5 – 14 tahun.
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam darah dan secret nasofaring selama stadium awal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak . Cara penularannya dengan droplet , yaitu dengan menghirup ludah penderita morbili . Jadi , kita dapat terinfeksi virus ini dimana saja , baik pada saat berbicara langsung dengan penderita , atau di kendaraan umum , dan lainnya .
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak . Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkan kekebalan secara pasif melalui plasenta sampai bayi berumur 4-6 bulan . Setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga bayi dapat menderita morbili . Bila sang ibu belum pernah menderita morbili maka bayi yang akan dilahirkannya tidak mempunyai kekebalan terhadap morbili dan dapat menderita penyakit ini setelah ia dilahirkan .
Bila seorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan , maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus atau keguguran ; bila ia menderita morbili pada umur kehamilan trimester pertama , kedua atau ketiga maka ia mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan berat badan lahir rendah atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun .
Penyakit ini terbagi menjadi 3 stadium , yaitu stadium awal ; stadium erupsi atau timbulnya bercak-bercak ; dan stadium penyembuhan . Pada stadium awal , muncul gejala panas , malaise , batuk , pilek , mata merah dan silau . Secara klinis , gambaran penyakit di stadium ini menyerupai influenza. Tanda yang khas yaitu adanya bercak Koplik .
Pada stadium berikutnya , selain batuk dan pilek yang terus bertambah , mulai timbul bercak-bercak merah atau disebut erupsi yang disertai menaiknya suhu badan . Mula-mula bercak merah timbul di belakang telinga , leher , wajah dan seluruh tubuh . Terasa gatal , muka bengkak . Tidak jarang disertai diare dan muntah .
Stadium terakhir yaitu stadium penyembuhan , erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang kelama-lamaan akan hilang sendiri . Selain hiperpigmentasi , ditemukan pula kulit yang bersisik . Suhu tubuh akan kembali normal .
Morbili dapat mengakibatkan beberapa komplikasi dikarenakan kekebalan tubuh yang menurun . komplikasi yang timbul di antaranya adalah otitis media (radang telinga) , ensefalitis (radang otak) bronkopneumonia (radang paru-paru) , dehidrasi yang diakibatkan adanya diare , kejang demam , dan SSPE (Subacute Sclerosing Pan Encephalitis) .
Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh virus morbili atau adanya infeksi sekunder oleh bakteri Pneumococcus , Streptococcus , Staphylococcus . Bronkopneumonia ini dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda , anak dengan malnutrisi energy protein , penderita penyakit menahun (missal tuberkulosis) , leukemia dan lain-lain . Oleh karena itu pada keadaan tertentu perlu dilakukan pencegahan .
SSPE adalah suatu penyakit degenerasi yang jarang dari susunan syaraf pusat . Penyakit ini progressif dan fatal serta ditemukan pada anak dan orang dewasa . Ditandai oleh gejala yang terjadi secara tiba-tiba seperti kekacauan mental , disfungsi motorik , kejang dan koma . Perjalanan klinis lambat dan sebagian besar penderita meninggal dunia dalam 6 bulan sampai 3 tahun setelah terjadi gejala pertama . Penyebab SSPE tidak jelas tetapi ada bukti-bukti bahwa virus morbili memegang peranan dalam perjalanan penyakitnya .
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk morbili adalah pemeriksaan darah tepi dan pemeriksaaan untuk komplikasi , meliputi ; pemeriksaan foto dada dan analisis gas darah untuk bronkopneumonia ; pemeriksaan cairan serebrospinalis , kadar elektrolit darah dan analisis gas darah untuk ensefalopati ; pemeriksaan feses lengkap untuk diare .
Penderita morbili yang tanpa disertai komplikasi dapat dirawat jalan , dengan memperhatikan asupan kalori yang masuk ,pemberian cairan yang cukup , tirah baring di tempat tidur , serta meminum obat yang telah diadviskan oleh dokter .Sedangkan penderita yang memerlukan rawat inap yaitu penderita morbili yang disertai komplikasi , kejang , dehidrasi , hyperpireksia , dan asupan oral sulit .
Untuk pencegahan terhadap morbili ini , dilakukan beberapa strategi reduksi , meliputi : pemberian vitamin A , imunisasi yang dilakukan pada saat anak berumur 9 bulan dan catch-up immunization yang diberikan pada anak sekolah dasar kelas 1-6 .
(wallohu a’lam bishshowab)
o jadi begitu yaa sekarang jadi tau
sekarang jadi tau makasih infonya ya
terimakasih infonya yaa
infonya bermanfaat sekali, makasih yaa
wah sangat bermanfaat sekali, makasih ya infonya
makasih buat infonya yaaa
sangat bermanfaat sekali, makasih yaa
makasih untuk artikelnya. jadi tambah informasi nih tentang penyakit campak