Seorang pejabat senior pemerintah Thailand mengatakan pemerintah dalam keadaan siaga tinggi karena takut akan pembalasan dari para pejuang Muslim setelah pembunuhan hari Senin terhadap Ustadz Daramae Da’kek, 51 tahun, seorang ulama Muslim terkemuka di distrik Banang Sata Yala yang diyakini telah dibunuh oleh pasukan kematian pemerintah.
Ustadz Mae, ditembak mati oleh orang tidak dikenal pada pukul 4 sore ketika almarhum sedang menaiki motor di jalan raya di antara Kg Talingshan dan Kg Lingek, Mukim Bannangsata, Daerah Bannangsata, Yala.
Menurut saksi, terdapat sebuah mobil yang melalui jalan tersebut lalu orang-orang di mobil tersebut menembak almarhum Ustadz Mae. Orang kampung yang turut melalui jalan tersebut telah membawa almarhum ke Rumah Sakit Bannangsata.
Ustadz Mae yang mengalami pendarahan serius akibat tembakan di bahagian leher kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jala. Dia meninggal dunia saat berlangsung operasi pembedahan. Jenazahnya kemudian dibawa pulang untuk dikebumikan.
Pejabat senior pemerintah Thailand mengatakan pemerintah dalam keadaan siaga tinggi karena takut akan pembalasan dari para pejuang Muslim setelah pembunuhan hari Senin terhadap Ustadz Daramae Da’kek, 51 tahun, seorang ulama Muslim terkemuka di distrik Banang Sata Yala yang diyakini telah dibunuh oleh pasukan kematian pemerintah. Menurut isteri almarhum, suaminya ditembak sewaktu dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi anaknya yang sedang belajar di Ma’had Tarbiyatulwatan Melayu Bangkok, Daerah Meang Jala. Almarhum meninggalkan seorang isteri dan 7 orang anak.
. (roy/ aa/bp,tn)
0 comments