Bagaikan Anjing Yang Mejulurkan Lidahnya

Posted by newydsui Thursday, May 5, 2011
Bagaikan Anjing Yang Mejulurkan Lidahnya
Oleh : Qodri Fathurrohman

Allah swt. berfirman, yang artinya:

“Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami Berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat. Dan sekiranya Kami Menghendaki niscaya Kami Tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah). Maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al A’raaf 175-176)

Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Mujahid dan Muqatil mengatakan bahwa yang dimaksud pada ayat di atas adalah seorang dari Bani Israel yang bernama Bal’am bin Baura’.

Dia seorang alim ( ulama ) yang sangat paham tentang ilmu agama dan sangat mustajab doanya. Tatkala Musa as datang untuk menggempur kaum lalim yang bermukim di Palestina, maka kaumnya datang dan membujuk Bal'am supaya berdoa kepada Allah untuk kehancuran Musa dan tentaranya. Pada mulanya Bal’am menolak dengan ucapannya, “Celaka kalian, dia adalah Nabi Allah, Musa. Dia disertai para malaikat dan orang-orang beriman.

Bagaimana mungkin aku akan mendoakan kekalahan bagi mereka, sementara aku mendapatkan ilmu dari Allah?”. Tapi mereka terus membujuknya hingga konon diceritakan mereka memberikan hartanya dalam jumlah yang banyak untuk menyuapnya. Akhirnya Bal’am menerima permintaan mereka dan menjanjikan untuk mendoakan kekalahan nabi Musa dan kaumnya.

Ketika tiba waktu yang dijanjikan, ia menaiki keledainya dan mengarahkan ke sebuah gunung yang posisinya di atas lokasi tentara Bani Israil. Setelah sampai di tujuan, sejurus kemudian Bal’am mulai mendoakan agar nabi Musa dan pengikutnya ditimpakan kecelakaan. Tetapi kenyataannya, doa tersebut justru berbalik menguntungkan nabi Musa. Mengetahui hal itu, kaum Bal’am pun protes. Namun Bal’am hanya bisa berujar, “Hanya ini yang bisa aku lakukan, tidak ada yang lain.”
Akibat perbuatannya tersebut, lidah Bal’am menjadi terjulur hingga sampai ke dada. Sehingga ia seperti seekor anjing, jika dihalau menjulurkan lidahnya dan jika dibiarkan tetap menjulurkan lidahnya. Jika diberi minum menjulurkan lidahnya dan jika dibiarkan kehausan tetap menjulurkan lidahnya.

Bal’am Kontemporer

Orang-orang berilmu sebenarnya adalah pilihan Allah. Dengan ilmu itu Allah menginginkan pemiliknya menjadi orang-orang yang terangkat derajatnya (QS. Al-Mujadilah: 11). Rasulullah SAW menyebutkan bahwa keutamaan orang-orang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan purnama diatas bintang-bintang. Beliau juga menyebutkan, orang-orang yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu dikategorikan berada di jalan Allah (fi sabilillah). Namun jika disalahgunakan, ilmu yang begitu mulia tersebut justru akan menjadi malapetaka bagi pemiliknya. Karena yang lahir adalah “pelacuran” intelektualitas. Dan Bal’am adalah contohnya. Di mana, di zaman Rasulullah saja, kerusakan ilmu dan “pelacuran” intelektual sudah ada.
Dia sudah mengetahui kebenaran yang diberikan oleh Allah. Pemahaman terhadap Alkitab (Islam: Al-Quran) tapi dia jual ayat itu dengan harga yang sangat murah (tsamanan qalilan). Bukan sedikit, ilmuwan agama (baca Islam) saat ini menukar ilmu dengan sekeping dollar yang jelas-jelang efeknya untuk menghancurkan Islam. Dia jual ayat Allah, hadits Nabi saw dan pendapat ulama Islam demi interest pribadi, kelompok dan golongan. Bahkan tidak segan-segan memutar balikkan fakta. Ali ra. berkata, “Kalimat haqqin yuradu biha bathil.”
Para ulama yang tergelincir karena mengikuti hawa nafsunya sudah banyak. Ada yang menghalalkan bunga bank dengan alasan maslahat. Ada “ulama” yang mengatakan bahwa semua agama adalah sama. Ada juga yang GR ‘berijtihad’ bahwa kawin sesama jenis (homoseks, lesbian) adalah ‘islami dan humanis’. Bahkan kawin Musliman dengan non-Muslim sudah tak zamannya untuk diperdebatkan. Ada pula yang mengatakan bahwa jilbab adalah tidak wajib, karena merupakan kebudayaan orang Arab. Minuman khamr tidak haram dan berbagai macam fatwa sesat lainnya. Intinya, mereka mengajukan gugatan (protes) terhadap syariat Allah yang menurut mereka tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan akal mereka. Sehingga ujung-ujungnya justru membikin umat bingung dari ajaran agamanya.

Penghancur Islam

Sejak lama, tipe ilmuan dan intelek model itu sudah digambarkan oleh Khalifah Umar bin Khattab.
عَنْ زِيَادِ بْنِ حُدَيْر ، قَالَ : قَالَ لِي عُمَرُ : هَلْ تَعْرِفُ مَا يَهْدِمُ الْإِسْلَامَ؟ قَالَ : قُلْتُ لَا . قَالَ : يَهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ ، وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ ، وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ الْمُضِلِّينَ
Diceritakan oleh Ziyad ibn Hudayr bahwa Umar ra. bertanya kepadanya: “Tahukah engkau apa yang dapat menghancurkan Islam? Tidak,” jawab Hudayr. Lantas Umar berkata, “Tergelincirnya seorang alim (intelek, ilmuwan), seorang munafik yang berdebat menggunakan dalil-dalil Al-Kitab (Al-Quran) dan berkuasanya para imam (pemimpin) yang menyesatkan.” [Diriwayatkan oleh Al-Darimi].

Dan ternyata ketiga tipe penghancur Islam yang disebutkan oleh Khalifah Umar sudah muncul di tengah-tengah umat Islam hari ini. Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan mereka. Wallahul musta’an.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers