‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz

Posted by newydsui Sunday, September 5, 2010
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz
Kepribadian yang sempurna
Oleh : Abu Hanim Az-Zahra

Dia adalah Abu Hafzah bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Abil ash bin Umayyah al-Quraisy, seorang tabi’in besar dan salah seorang dari Khalifah yang Rasyidin, satu-satunya orang yang paling mulia di masyarakatnya. Ia dilahirkan di Mesir di negeri Halwan pada waktu ayahnya menjadi Amir disitu pada tahun 61 H.

Semasa kecil ia telah hapal al-Qura’an, kemudian ia dikirim ke Madinah oleh ayahnya untuk belajar. Ia belajar al-Qur’an dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Ibnu Mas’ud. Setelah ayahnya meninggal, paman Abdul Malik bin Marwan memintanya datang ke Damaskus, lalu dikawinkan dengan seorang putrinya yang bernama Fatimah. Kemudian beliau diangkat menjadi gubernur di Madinah dimasa pemerintahan Khalifah al-Walid. Pada tahun 93 H lalu beliau kembali ke Syam dan kemudian pada tahun 99 H beliau diangkat menjadi Khalifah.
Pergaulannya yang adil sungguh mengagumkan. Dalam dirinya terkumpul sifat zuhud, iffah (menjaga kesucian diri), wara’ (menjaga diri dari hal yang haram), kaffaf (mengambli rezeki sekedarnya). Kehidupan akherat telah menyibukannya dari kehidupan dunia. Dia adalah orang yang sangat amanah dalam menjaga rakyatnya. Orang yang alim, ahli ibadah dan bijaksana.

Suatu hari dia berkata, “Sesungguhnya jiwa ini selalu memiliki keinginan. Tidaklah dia diberi dunia, pasti dia akan berhasrat untuk memiliki yang lebih utama lagi. Maka ketika aku diberi kekhilafahan, kenikmatan yang tidak ada yang menyamai keutamaannya di dunia, jiwa ini berhasrat untuk memiliki sesuatu yang lebih utama darinya.” Maksudnya, surga lebih utama di banding dengan khilafah.

Kesungguhannya dalam beribadah
Mansur Abu Umayah, pelayan ‘Umar bin Abdul ‘Aziz menuturkan, “Aku melihat ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz memiliki sebuah keranjang di dalam tendanya yang kuncinya berada di kancing bajunya. Jika aku lengah atau telah tertidur, dia membuka keranjang tersebut. Mengeluarkan baju dan mantel yang terbuat dari bulu. Kemudian dia shalat malam dengan keduanya. Hal ini dia kerjakan setiap malam. Dan jika adzan shubuh telah berkumandang dia melepasnya kembali.”

Sifat amanhnya
Fatimah, istri ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata, “Dia masuk ke rumah dan mendapati 'Umar bin 'Abdul 'Aziz sedang berada di mushalanya dengan meletakan tangannya di pipi, sementara air matanya mengalir deras. Fatimah berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin apa yang telah terjadi?’ Dia menjawab, ‘Wahai Fatimah, aku telah dibebani permasalahan umat Muhammad, dan aku berfikir tentang orang-orang fakir yang sedang kelaparan, orang-orang sakit yang terbuang, mereka yang miskin dan bertelanjang dada, orang-orang yang terdzalimi dan terkalahkan, mereka yang jauh berada di tahanan musuh, orang-orang yang telah jompo, orang-orang yang memiliki kerabat jauh di seberang sana. Aku tahu bahwa nanti Allah akan bertanya kepadaku tentang mereka semua itu. Dan selain dari pada mereka, Nabi Muhammad juga akan menuntutku. Saya takut jika saya tidak memiliki alasan yang kuat ketika aku di tuntut nanti. Maka aku merasa kasihan terhadap diriku sendiri, dan akhirnya aku menangis.”

Zuhud dan wira’inya
Dia adalah orang suci jiwanya, senantiasa menundukkan hawa nafsunya dan mempersempit ruang geraknya. Hingga kondisinya persis sebagaimana kondisi kaum muslimin pada umumnya.
Suatu ketika ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz shalat jum’at bersama manusia, kemudian beliau duduk. Waktu itu beliau mengenakan gamis yang bertambal-tambal baik di depan maupun dibelakangnya. Salah seorang laki-laki menegurnya, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah memberimu kekuasaan, alangkah baiknya jika engkau memakai pakaian yang baik!” ‘Umar menjawab, “Sebaik-baik kesederhanaan adalah di saat dia mampu, dan sebaik-baik maaf adalah bagi orang yang memiliki kekuatan.”

Dari ‘Amru bin Muhajir, dia berkata, “Suatu ketika ‘Umar menginginkan buah apel, dia berkata, ‘Seandainya kita memiliki buah apel, sesungguhnya dia buah yang baik.” Maka berdirilah seorang laki-laki dari keluarganya dan dia menghadiahkan kepadanya buah apel. Ketika utusan laki-laki tersebut datang membawa apel. Dia berkata, ‘Alangkah baiknya apel ini, alangkah wangi dan baik baunya. Wahai pelayanku ambil dan bawalah apel ini, sampaikan salamku kepada si fulan.” Katakan kepadanya, “Hadiahmu telah kami terima dengan senang hati.” Umar bin Muhajir berkata, “Aku berkata kepada ‘Umar, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya putra dari pamanmu –maksudnya orang yang memberi apel- adalah laki-laki dari keluargamu. Dan bukankah telah sampai kepadamu bahwa Nabi memakan hadiah dan tidak mau memakan shadaqah.’ ‘Umar menjawab, ‘Hadiyah yang diberikan kepad Nabi adalah murni hadiah, sedangkan hadiyah yang diberikan kepada kami tadi adalah risywah (sogokan).”

Ketawahu’annya
Dia adalah orang yang sangat tawadhu’ (rendah diri), jabatan khalifah yang disandangnya tidak merubah karater yang dimilikinya. Bahkan akhlak dan agamanya semakin baik dan semakin tawadhu’.
Dari Raja bin Hauyah, dia berkata, “Aku pernah mengobrol dengan ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz pada suatu malam. Tiba-tiba lampunya mati. Aku berdiri hendak memperbaikinya, tapi ‘Umar menyuruhku untuk tetap duduk dan dia sendiri berdiri untuk memperbaikinya kemudian kembali duduk bersamaku. Dia berkata, “Jika kamu berdiri status saya tetap ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, pun jika kamu duduk saya tetap ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Sungguh tercela seseorang yang menggunakan tamunya.”

Rasa takutnya kepada Allah
Suatu Hari ‘Umar menangis, dan Fatimah pun ikut menangis. Dan seluruh penghuni rumah ikut menangis sementara mereka sendiri tidak tahu kenapa mereka menangis. Setelah tangis mereka reda, Fatimah berkata kepda ‘Umar, “Wahai Amirul Mukminin, apa yang menyebabkanmu menangis?” ‘Umar menjawab, “Wahai Fatimah, aku teringat hari berkumpulnya manusia di depan Allah, sebagian masuk surga dan sebagian masuk neraka.” ‘Umar melanjutkan, “Kemudian dia dipanggil dan dia pingsan.”
Fatimah istri ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata, “Jarang sekali didapatkan manusia yang lebih banyak mengerjakan shalat dan puasa dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz. Dan saya tidak pernah menemukan orang yang lebih takut kepada Rabbnya dari ‘Umar. Jika dia mengerjakan shalat isya dia tetap duduk di tempatnya, kemudian dia mengangkat tangannya dan dia terus menangis hingga dia tertidur karena kelelahan. Kamudian dia terbangun dan berdo’a lagi dengan mengangkat kedua tangannya dan menangis hingga dia tertidur lagi. Di melakukan hal itu setiap malamnya.

Akhir hayatnya
Imam Adz-Dzahabi berakata, “Laki-laki ini sangat baik perangai dan akhlaknya, memiliki akal yang sempurna, baik sepak terjangnya, dan cakap dalam berpolitik. Dia berusaha sekuat tenaga untuk berbuat seadil mungkin. Berilmu, jenius dan faham. Lembut hatinya, ahli taubat, taat kepada Allah, lurus dalam beribadah, tetap zuhud walaupun memegang jabatan khilafah. Tetap menyampaikan kebenaran walaupun sedikit sekali orang yang menolongnya. Banyak para pejabat dzalim yang merasa bosan atas sikapnya. Mereka tidak suka dengan kritikan yang sering disampaikan oleh ‘Umar dan sedikitnya pendapatan mereka. Sementara ‘Umar banyak mengambil harta yang mereka miliki, harta yang mereka dapatkan dengan cara yang tidak benar. Mereka terus membencinya hingga mereka membikin makar untuk meracuninya. Maka tercapailah derajat syahadah dan kebahagaiaan olehnya. Para Ahli ilmu memasukannya sebagai khulafaaurrasyidin, dan ‘ulama ‘amilin.

Disarikan dari buku Ladzatut Ta’abudis Salaf, karya Syaikh Shalahuddin ‘Ali Abdul Maujud

1 Responses to ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz

  1. dakuda Says:
  2. Tulisannya banyak yang salah huruf... gimana nich... masak saya harus ngedit lagi....maaf

     

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers