MEMBURU KEMULIAAN MALAM AL-QADAR

Posted by newydsui Sunday, September 5, 2010
MEMBURU KEMULIAAN MALAM AL-QADAR
Oleh : Imtihan asy Syafi'i, M.IF

Di antara malam-malam Ramadhan ada satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Dengan hitungan sederhana, jika seseorang mengerjakan shalat sunnah dua rekaat pada malam itu, maka untuk menyamainya ia harus mengerjakan shalat dua rekaat selama seribu bulan. Demikian pula jika ia membaca al-Qur`an dan berdzikir, ia baru bisa menyamainya apabila ia membaca al-Qur`an dan berdzikir selama seribu bulan. Oleh karena itulah dari sekarang kita mesti mempersiapkan amalan yang hendak kita kerjakan pada malam itu. Bukankah teramat sayang jika ada sedetik waktu dari malam itu yang terbuang percuma atau kita mengisinya dengan lelap tidur sampai terbit fajar?

Seseorang yang hendak mendaki gunung pastilah mempersiapkan fisiknya dengan sebaik-baiknya. Apalagi jika ia sadar bahwa pendakian yang akan dilakukannya adalah pendakian malam hari. Beberapa hari atau bahkan beberapa pekan sebelumnya ia pasti rajin melatih otot kaki dan nafasnya. Dia pasti tidak ingin gagal dalam pendakiannya itu. Demikian pula halnya dengan mengisi malam al-Qadar. Seluruh malam, sedari ‘Isya` sampai saat shalat Shubuh tiba. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya bulan ini (Ramadhan) hadir kepada kalian. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang darinya, sungguh dia terhalang dari segala kebaikan. Tidaklah terhalang dari kebaikannya kecuali orang yang benar-benar terhalang.” (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Amal yang Perlu Disiapkan
Ada banyak amal yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim agar ia memperoleh kebaikan malam al-Qadar. Agar pada malam al-Qadar kualitas amal-amal itu benar-benar mencapai puncaknya, seyogianya kita mempersiapkan diri dari sekarang. Di antara amal-amal itu adalah:

1. Shalat ‘Isya` dan Shubuh berjamaah di masjid. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw menyatakan, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat ‘Isya` secara berjamaah, seakan-akan ia mengerjakan shalat separuh malam; dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Shubuh secara berjamaah, seakan-akan ia mengerjakan shalat malam sepenuh malam.”

2. Shalat malam/tahajjud. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang bangun malam pada malam al-Qadar dengan dasar iman dan hanya mengharap (ridha Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)
Orang yang tidak terbiasa mengerjakan shalat malam tidak akan kuat mengerjakannya sepanjang malam. Dengan membiasakannya dari sekarang, mengerjakannya pada malam-malam perburuan pun tidak akan terasa berat.

3. Dzikir dan doa. Seberapa kuat kita duduk dalam dzikir dan doa? Satu jam? Dua jam? Apabila kaki dan badan kita terasa lelah mengerjakan shalat malam, kita bisa beristirahat dengan duduk seraya membaca dzikir dan doa. Setelah rasa lelah hilang, kita bisa melanjutkan shalat malam.
Ada bacaan yang disunnahkan dan untuk dibaca pada malam-malam perburuan malam al-Qadar. Menghapal dan banyak-banyak membacanya sejak sekarang, bukanlah sikap yang melanggar syariat. Dzikir dan doa itu adalah:
اللَّهُمَّ إْنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.” (Hadits hasan diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)
الَلّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
“Ya Allah, saya memohon petunjuk, takwa, kesucian, dan kecukupan kepada-Mu.” (Diriwayatkan oleh Muslim)
اَللّهُمَّ أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِي الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّذِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ ، وَأَصْلِحْ لِيْ آخِرَتِيْ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادِيْ ، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ ، وَاجْعَل الْمَوْتَ رَاحَةً لِيْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ .
“Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusannku, perbaikilah duniaku yang aku hidup di dalamnya, perbaikilah akhiratku yang ke sanalah tempat kembaliku, jadikan kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam meraih setiap kebaikan, dan jadikan kematian sebagai istirahat bagiku dari setiap keburukan " (Diriwayatkan oleh Muslim)
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ وَ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
"Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku harap, maka janganlah Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata, perbaikilah keadaanku seluruhnya, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud)

4. Membaca al-Qur`an.
Meskipun sebagian ulama memakruhkannya, membaca al-Qur`an tetap bisa menjadi alternatif amalan untuk mengisi malam al-Qadar. Apalagi ada hadits yang menerangkan bahwa al-Qur`an adalah sebaik-baik dzikir.

Menyeimbangkan Kualitas dan Kuantitas
Persiapan mengisi seluruh malam al-Qadar dengan berbagai amal ini mesti disertai dengan upaya menyeimbangkan kualitas dan kuantitas amal yang kita kerjakan. Oleh karena itulah diperlukan persiapan jauh-jauh hari sebelumnya sehingga saat memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan kita sudah benar-benar “panas” dan tinggal “tancap gas” memburu kemuliaan malam al-Qadar yang menurut sabda Nabi ada di antara malam-malam ganjil.
Sebenarnya itu semua tidak perlu, jika hari ini kita sudah menjadi hamba Allah yang kualitas dan kuantitas amalnya sudah maksimal. Semoga setelah kita mampu meningkatkannya nanti, kualitas dan kuantitas amal kita yang sudah baik itu tidak turun lagi. Apalagi terjun bebas. Wallahu al-Muwaffiq.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers