MENGHADIRKAN HATI DALAM SHALAT

Posted by newydsui Thursday, October 29, 2009
MENGHADIRKAN HATI DALAM SHALAT
Imtihan asy Syafi'i, MIF

Di dalam hati setiap kita ada dua jendela yang terbuka. Satu jendela untuk melongok alam luar dengan perantara panca indera. Satu lagi untuk melongok alam dalam dengan perantara nafsu ammarah bissu`; dari jendela inilah setan biasa masuk. Kedua jendela ini mesti ditutup rapat, supaya hati benar-benar hanya berhubungan dengan Allah swt. saja dan terwujudlah kekhusyukan di dalam shalat.

Pikiran tentang dunia luar datang dari jalan panca indera, seperti pendengaran dan penglihatan. Untuk memutus faktor-faktor ini, hendaklah seseorang menundukkan pandangannya sebisa mungkin selama mengerjakan shalat. Caranya, dengan mendekat ke dinding pada saat mengerjakan shalat sehingga batas pandangannya tidak luas atau menghindari jendela yang menghadap ke jalan raya atau shalat di depan dinding bergambar, berukir, atau bertulisan.
Sufyan ats-Tsawriy berkata, "Barangsiapa membaca satu huruf yang tertulis di dinding atau tikar ketika shalat, maka shalatnya batal." Ucapan ini dikatakannya karena sikap wara'nya yang besar.
Jabir bin Samurah ra. menyatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah orang-orang tidak lagi mengarahkan pandangan mereka ke langit selama shalat, atau pandangan mereka tidak akan kembali." (H.R. Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Jabir ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jika seseorang berdiri di dalam shalat, maka Allah akan menghadap kepadanya dengan wajah-Nya. Jika orang itu menoleh, Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, kepada siapa kamu menoleh? Kepada yang lebih baik dari-Ku? Menghadaplah kepada-Ku!' Jika orang itu menoleh untuk kali kedua, Allah berfirman dengan kalimat yang sama. Jika orang itu menoleh untuk kali ketiga, maka Allah tabaraka wa ta'ala pun memalingkan wajah-Nya darinya.'." (H.R. al-Bazzar)

Teladan Rasulullah

Rasulullah saw. biasa memutus faktor-faktor yang menimbulkan pikiran ini jika hal itu menyibukkannya dari shalat.
'Aisyah ra berkata, "Nabi saw. mengerjakan shalat dengan memakai khamishah (jenis pakaian) bergambar. Beliau melihat gambar itu sekali. Setelah selesai shalat beliau bersabda, 'Bawalah khamishahku ini kepada Abu Jahm dan pulanglah dengan membawa anbajaniyah (sejenis pakaian yang tidak bergambar) Abu Jahm. Barusan khamishahku telah melalaikanku dari shalatku." (H.R. al-Bukhari)

'Abdullah bin Abu Bakar ra bertutur, "Abu Thalhah al-Anshariy ra. sedang mengerjakan shalat di kebunnya saat tiba-tiba seekor burung kecil terbang datang. Burung kecil itu ke sana ke mari hendak mencari jalan keluar dari kebun, namun tidak bisa. Abu Thalhah dibuat takjub olehnya, sehingga sesaat pandangannya terfokus pada burung kecil itu. Abu Thalhah segera kembali ke shalatnya, namun ia lupa, ia sudah menyelesaikan berapa rekaat. 'Aku telah ditimpa musibah dalam hartaku,' ujarnya. Maka, dia menemui Rasulullah saw. dan menceritakan apa yang telah menimpanya dalam shalatnya. Abu Thalhah berkata, 'Wahai Rasulullah, kebunku kusedekahkan. Terserah kepadamu, hendak engkau ke manakan.'." (H.R. Imam Malik)
'Abdullah bin Abu Bakar juga meriwayatkan dengan jalur periwayatan yang lain tanpa menyebut Abu Thalhah dan Rasulullah saw. Bunyinya, "Salah seorang sahabat Anshar sedang mengerjakan shalat di kebunnya yang terletak di Qaff—sebuah lembah di Madinah—ketika musim kurma. Pohon-pohon kurma telah melengkung dikarenakan buahnya yang melimpah. Orang itu melihatnya dan kagum terhadapnya, lalu kembali kepada shalatnya, namun ia lupa sudah berapa rekaatkah yang diselesaikannya. 'Aku telah ditimpa musibah dalam hartaku,' ujarnya. Maka, dia menemui 'Utsman yang waktu itu menjadi khalifah. Dia menceritakan apa yang dialaminya dan lalu berkata, 'Kebunku kusedekahkan. Belanjakanlah ia di jalan kebaikan.' 'Utsman menjualnya seharga 50.000 dan harta itu pun diberi nama lima puluh." Kiranya, orang yang diceritakan dalam riwayat ini berbeda dengan yang diceritakan pada riwayat yang pertama.

Kuncinya: mengalahkan setan

Pikiran tentang urusan dalam lebih berat dan lebih kuat daripada pikiran tentang urusan luar. Berbagai pikiran tentang urusan dalam datang dari setan dan kecintaan kepada dunia. Dalam shalatnya seseorang bisa saja memikirkan tentang harta, istri, anak, perdagangan, dan pekerjaan. Pikirannya tidak hanya terbatas pada satu hal saja. Pikirannya melayang dari satu perkara kepada perkara yang lain. Pikiran dan syahwat ini banyak sekali. Jarang ada seorang hamba yang selamat darinya. Semuanya bermula dari satu pangkal: cinta dunia. Bahkan tokoh-tokoh besar pun bersusah-payah untuk mengerjakan shalat dua rekaat tanpa memikirkan dunia, namun mereka tidak mampu melakukannya.
Pelaku yang menguatkan kecintaan kepada dunia di hati manusia adalah setan. Setan bersungguh-sungguh dalam menyibukkan seorang hamba yang sedang mengerjakan shalat, sampai-sampai setan mengingatkannya akan berbagai kebutuhannya dan berbagai perkara yang diinginkannya ada di dunianya, padahal sebelum shalat dia tidak pernah memikirkannya sama sekali.
Dikisahkan, ada seseorang yang kehilangan harta bendanya, dia tidak tahu siapa yang meminjamnya. Saat sedang mengerjakan shalat, dia teringat siapa orang yang telah meminjamnya. Seselesai shalat dipanggilnya budaknya, "Temuilah si Fulan, mintalah barangku yang dipinjamnya!" Budaknya bertanya, "Tuan, kapankah Anda mengingatnya?" "Aku mengingatnya saat aku mengerjakan shalat," jawabnya. "Tuanku," sambung budak itu, "Di dalam shalat Anda mencari barang yang hilang, dan bukannya mencari Rabb yang Maha Pencipta yang Maha Pemberi rizki?" Begitulah, karena berkah kekhusyukannya di dalam shalat dan keyakinannya, budak itu dimerdekakan oleh tuannya. Sebab ia telah memberikan nasihat yang baik.

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers