Buldozer zionis Israel menghancurkan ruko industri milik warga Palestina di Silwan, dari selatan Masjid Al Aqsa, di Yerusalem timur yang dijajah, sebagai bagian dari penghancuran yang sedang zionis Israel lakukan di taman milik Universitas Ibrahimi, beberapa meter dari tembok Yerusalem.
Israel berusaha untuk meratakan infrastruktur Palestina dari area tersebut untuk membangun Universitas Kemanan Nasional (milik Yahudi), sebuah proyek yang berusaha di bangun di tanah milik rakyat Palestina, termasuk Universitas Ibrahimi.
Saksi mata mengatakan bahwa puluhan tentara zionis Israel, dan sejumlah buldozer milik mereka, mengepung lingkungan sekitar Universitas Ibrahimi, khususnya ruko industri milik penduduk setempat, Montaser Sarhan. Sebelumnya baru-baru ini, pejabat zionis Israel di Yerusalem menyatakan niatnya untuk mengambil alih tanah Palestina untuk membangun sebuah “gedung parkir”.
Zionis Israel akhir-akhir ini membuat kekacauan di Yerusalem, termasuk perusakan rumah-rumah rakyat Palestina, merebut tanah mereka, menangkap dan melakukan pelecehan terhadap rakyat Palestina di daerah tersebut. (roy/arrahmah.com)
Barat Kecam Pembangunan Pemukiman Yahudi
Empat negara Eropa yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB, yakni Prancis, Inggris, Jerman dan Portugal, mengecam keras keputusan Zionis Israel yang mengusulkan pembangunan permukiman Zionis baru di komplek-kompleks permukiman di Tepi Barat dan al Quds.
Usai pertemua Dewan Keamanan PBB yang membahas seputar kondisi di Timur Tengah, keempat negara tersebut mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan "kekagetan" mereka terhadap perkembangan yang disebutnya "negatif total".
Keempat negara itu meminta pemerintah Zionis Israel menghentikan serangan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi terhadap penduduk Palestina. "Kami mengecam eskalasi kekerasan yang dilakukan para pemukim Yahudi, termasuk pembakarang masjid Ukasha di al Quds barat dan masjid Barqa di Tepi Barat. Jelas bahwa serangan provokatif terhadap tempat-tempat ibadah ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ketegangan," demikian pernyataan keempat negara tersebut dikutip Pusat Informasi Palestina.
Israel akan membangunan 348 unit permukiman di kompleks permukiman Zionis Bitar Eliat di barat kota Bethlehem di Tepi Barat dan 500 unit permukiman di kompleks permukiman Harhoma (Jabal Abu Ganim) di timur al Quds dan 180 unit permukiman di kompleks permukiman Givat Ze'iv di utara al Quds.
Keempat negara dalam pernyataannya menegaskan bahwa keputusan entitas Zionis Israel dan perpecepatan pembangunan permukiman "menimbulkan pesan yang mencemaskan", terutama tentang niat Israel yang sesugguhnya. Keempat negara Eropa tersebut menyerukan pemerintah Zionis Israel agar meninjau kembali keputusannya.
Disebutkan bahwa pemerintah penjajah Zionis Israel Ahad lalu memutuskan untuk membangun 1000 unit permukiman di kompleks-kompleks permukiman Zionis yang berdiri di Tepi Barat dan al Quds. Langkah ini sebagai bagian dan percepatan aktivitas pembangunan permukiman Yahudi setelah Palestina mendapatkan keanggotaan penuh di Organisasi PBB untuk Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan (UNESCO).( rou/Hidayatullah.com)
0 comments