Al Shabaab Pancung Tiga Orang Mata-mata
Masyarakat di wilayah Jubba Afgadud, Somalia Selatan mengatakan, mereka menemukan tiga jenazah orang yang dipancung oleh milisi Al Shabaab, pada Ahad kemarin. Sebelumnya diberitakan, kelompok pejuang Al Shabaab memenggal tiga orang di desa Afgadud yang menjadi salah satu benteng Al Shabaab. Ketiga orang itu dituduh sebagai mata-mata untuk Pemerintah Federal Transisi Somalia (TFG) dan Angkatan Pertahanan Kenya (KFD) di wilayah perang Al Shabaab.
Penduduk setempat seperti dilansir media Shabelle.net mengatakan, tiga orang yang dipenggal kepalanya adalah anak-anak muda, sedangkan satu lagi seorang pria tua. Mereka dipancung kemudian mayat mereka diletakkan di desa Afgadud untuk memperingatkan penduduk setempat agar tidak menjadi mata-mata pemerintah maupun tentara Kenya.
Sejak beberapa pekan terakhir, Al Shabaab dilaporkan melakukan serangkaian operasi penangkapan terhadap orang-orang yang dicurigai menjadi mata-mata atau berhubungan dengan tentara pemerintah maupun tentara Kenya yang kini mulai menyerang benteng-benteng Al Shabaab. [roy/muslimdaily.net]
Al-Shabaab Somalia Mulai Gunakan Twitter untuk Menjangkau Dunia
Kelompok pejuang Al-Shabaab Somalia telah membuka akun Twitter, menyusul adanya invasi dari militer negara Afrika Kenya. Al-Shabaab telah mentweet tentang serangan mereka terhadap militer Kenya selama dua minggu terakhir. Dengan lebih dari 5.000 followers, Al-Shabaab mentweets dalam bahasa Inggris, bukan bahasa Somalia, dan jelas hal ini dimaksudkan untuk audiens yang berada di luar negeri.
Situs jejaring sosial Twitter, yang berbasis di San Francisco, memiliki sekitar 100 juta pengguna. Seorang juru bicara perusahaan, Matt Graves, menolak untuk mengomentari kasus Al-Shabaab yang telah memanfaatkan situs mereka.
Pada bulan Oktober lalu, Kenya mengirim tentara ke perbatasan ke Somalia untuk mengejar pejuang Al-Shabaab, yang dituduh berada di balik penculikan beberapa orang asing di wilayahnya. Namun Al-Shabaab telah membantah keterlibatan mereka dalam hal tersebut.(roy/fq/prtv)
0 comments