Extirimis Jerman Bunuh Wanita Berjilbab Dengan Dalih Teroris

Posted by newydsui Wednesday, September 2, 2009
Extirimis Jerman Bunuh Wanita Berjilbab Dengan Dalih Teroris

KAIRO – Sebuah keluarga Mesir menerima kedatangan jenazah "Marwa El-Sherbini", "Syahidah Hijab” - wanita berjilbab yang terbunuh di Jerman (semoga Allah memasukkannya sebagai Syuhada)- yang tiba di Mesir pada hari ahad, pukul delapan malam waktu setempat. Hal tersebut merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan dan membangkitkan kemarahan yang besar di kalangan warga Mesir; Sebagai bentuk bela sungkawa dan turut berduka cita atas sebuah keluarga Mesir yang telah terbunuh putrinya dan tertikam suaminya dengan beberapa tikaman di tubuhnya di sebuah pengadilan di kota Dresden Jerman pada hari Rabu lalu yang dilakukan oleh ektrimis jerman dengan dalih “Perang melawan Teroris”.

Slogan yang biasa dipropagandakan barat (baca: orang-orang kafir) sebagai dalih untuk menyerang kaum Muslimin yang mereka anggap sebagai teroris. Dan Marwah, wanita berjilbab yang bekerja di salah satu apotik di Jerman merupakan korban dari slogan orang-orang kafir tersebut.

Sebelum jenazah dipulangkan ke negaranya yakni Mesir, pada tanggal 5/7/2009 diadakan shalat jenazah atasnya (32 tahun) di masjid "as-Salam" di ibu kota Berlin, yang dihadiri oleh duta besar Mesir, Ramzy Ezz El-Din, dan para staf kedutaan, serta sejumlah besar anggota yayasan-yayasan Arab.

Jenazah diantar oleh ‘Thariq El-Sherbini’ yang merupakan saudara kandung korban yang tengah hamil tiga bulan, dan anaknya, "Mustafa" yang masih berusia empat tahun yang menyaksikah peristiwa “Pembuhan ibunya” tersebut. (Roy/Al Shofwah.or.id)

Meninggalnya Ulama’ Besar Syaikh Abdullah Al-Jibrin -rahimahullah-

Riyadh - Kembali umat Islam di seluruh dunia kehilangan sosok yang senantiasa memberikan nasehat dan wasiat berharga buat umat ini. Umat Islam di seluruh dunia patut berduka karena pada hari Senin tanggal 20 Rajab 1430H, bertepatan dengan tanggal 13 Juli 2009M pada jam 2 siang waktu Saudi Arabia, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin -rahimahullah-, salah seorang ulama kibar di Saudi Arabia telah meninggal dunia.

Syaikh al-Jibrin juga dikenal sebagai seorang ulama' yang sangat mendukung Jihad di seluruh dunia, seperti Jihad di Palestina. Beliau memfatwakan bahwa Jihad di sana adalah fardhu ‘ain bagi umat Islam yg berada di sana, dan fardhu kifayah untuk umat Islam umumnya di luar Palestina, dan banyak lagi tentang fatwa-fatwa beliau tentang Jihad.
Sebuah situs Islam Fursanul Haq, mempublikasikan tulisan-tulisan beliau tentang Jihad, dan ada beberapa tanya jawab dan nasehat dari beliau untuk berjihad melawan orang-orang kafir yang memerangi Islam. Subhanallah, jarang sekali sosok ulama' Saudi yang berani memfatwakan hal-hal yg berbau Jihad, disebabkan tekanan oleh Pemerintahan Arab Saudi.Selasa siang di masjid Jami' Al-Imam Turki bin Abdillah (al-Jami' al-Kabir) kota Riyadh, jenazah beliau disholatkan dengan dihadiri ribuan orang pelayat, masjid penuh sesak hingga lapangan parkir dan jalan raya didepan masjid. Para pelayat ikut mendoakan dan menyolatkan jenazah Syaikh Abdullah bin Abdurahman Al-Jibrin. Kita memohon kepada Allah agar melimpahkan kepada beliau rahmat-Nya dan membalasnya dengan sebaik-baik ganjaran atas segala jasa beliau terhadap kaum muslimin. Serta menjadikan beliau bersama para malaikat di surga Firdaus yang paling tinggi. Insya Allah, Innalillah wa inna ilaihi raji’un.(roy/Ar Rahmah.com)

Cegah Pelecehan, Seragam Muslimah Wajib

Mulai tahun ajaran baru 2009 yang dimulai Senin 13 Juli 2009, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru menerapkan aturan baru mewajibkan pelajar di daerah itu memakai seragam muslim mulai dari SD hingga SMA sederajat.
Wakil Walikota Pekanbaru, Erizal Muluk, di Pekanbaru, Ahad, mengatakan, penerapan aturan baru tentang seragam sekolah ini sesuai visi kota Pekanbaru 2021, yakni menjadikan kota Pekanbaru sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, serta pusat kebudayaan Melayu, menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan takwa.
"Visi ini jika tidak kita terapkan sejak awal kepada generasi muda, akan tinggal sebagai slogan saja. Karena itu kita mulai tahun ini membuat pelajar Pekanbaru berpenampilan sebagai warga wilayah yang berbudaya melayu berlandaskan iman dan takwa, yakni berlandaskan agama Islam," kata Erizal.
Para siswa diwajibkan memakai seragam muslim lengkap, kemeja lengan panjang, rok panjang, dan jilbab untuk pelajar perempuan. Celana panjang dan kemeja lengan panjang untuk pelajar putra.
"Jika ada sekolah misalnya, memang sebagian besar siswanya bukan muslim dan landasan sekolah ini juga bukan Islam, kita tak memaksa mereka berbusana muslim," kata Erizal.
Aturan baru ini memang ada yang dikeluhkan oleh orang tua siswa, karena mereka harus menyesuaikan seragam sekolah anak mereka, meski bukan masuk di kelas satu tahun ini. Seperti Ratna (40), yang anaknya duduk di kelas 4 Sekolah Dasar Jalan Purwodadi Pekanbaru dan kelas II SMP N 20 Jalan Kamboja Pekanbaru.
Ratna menyatakan, harus membeli ulang seragam untuk dua anaknya tersebut, sama seperti anak yang masuk di kelas I. "Guru mereka menyatakan mulai Senin (13/7) ini menggunakan seragam muslim, jadi anak yang bukan masuk di kelas I juga harus menyesuaikan," ujar Ratna.( Roy/Dakta.com)
Penduduk Helmand Menderita Akibat Serangan Marinir AmerikaSerangan besar-besaran Amerika Serikat terhadap pejuang Taliban di Helmand telah melukai masyarakat setempat, menurut pernyataan penduduk.
Penduduk di distrik Nad Ali baratdaya propinsi Helmand mengeluhkan kemerosotan situasi keamanan, ke tingkat yang mereka gambarkan sebagai "sangat gawat".
Operasi "Khanjar" (belati) AS yang ditujukan untuk mengejar Taliban hingga ke benteng-bentengnya membuat ratusan penduduk mengungsi dari rumah-rumah mereka, karena tempat mereka tinggal berubah menjadi medan perang antara Taliban dan pasukan internasional, seperti yang dituturkan penduduk distrik Nad Ali.
"Banyak orang melarikan diri dari rumah mereka karena ledakan-ledakan dari pemerintah yang mengejar Taliban", kata Mohammad Karim, 46 tahun yang tidak mempunyai tempat tinggal lagi kecuali sebuah rumah di kecamatan bergolak Nad Ali.
"Pertempuran itu meninggalkan dampak negatif pada penduduk yang tinggal didaerah tersebut", kata Mohammad Farid, penduduk lokal lainnya . "semua harta benda kami telah dicuri selama pertempuran itu", ujar dia lebih lanjut.
Serangan besar-besaran Amerika Serikat yang didukung pasukan Inggris dan Afghanistan ternyata memiliki beberapa dukungan dari penduduk lokal di distrik Nad Ali, salah satunya Haji Habibullah seorang tetua desa. Entah apa yang membuatnya mendukung serangan Amerika terhadap Taliban.
"Saya berharap akan mendapatkan keamanan yang lebih baik sebelum pemilu dan orang-orang dapat memberikan suaranya pada pemilu", kata Haji Habibullah.
Distrik Nad Ali selama beberapa tahun menjadi salah satu benteng Taliban. Hingga dimulainya operasi "Khanjar" Amerika belum ada perlawanan berarti yang dilakukan Taliban. Sebelumnya, juru bicara Taliban Yousuf Ahmadi, menyatakan akan menghadapi serangan ""Khanjar" marinir dengan operasi "Foladi Jol" (jerat besi) Taliban.
Mujahidin Taliban telah mengintensifkan serangan mereka terhadap pemerintah Afghan dan pasukan internasional di wilayah selatan negeri untuk mengganggu jalannya pemilihan presiden dan pemilihan dewan propinsi tanggal 20 Agustus mendatang.(Roy/ Muslim Daily)

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers