Cara Pintar Mendidik Anak

Posted by newydsui Wednesday, September 2, 2009
Cara Pintar Mendidik Anak

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan.Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya.Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar.Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa menghargai. Jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat kebenaran.

Penggalan ungkapan Dorothy Low Nolte dalam Children Learn What They Live With di atas menggambarkan kepada kita bahwa anak akan tumbuh sebagaimana lingkungan mengajarinya. Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarinya berbuat baik, maka insya Allah dia akan terbiasa untuk selalu berbuat baik. Sebaliknya jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang mengajarinya berbuat kejahatan, kekerasan, maka ia akan tumbuh menjadi pelaku kekerasan dan kejahatan yang baru.Anak-anak adalah makhluk yang paling senang meniru.
Orang tuanya merupakan figur dan idolanya. Bila mereka melihat kebiasaan baik dari ayah ibunya, maka mereka pun akan dengan cepat mencontohnya. Orang tua yang berperilaku buruk akan ditiru perilakunya oleh anak-anak. Anak-anak pun paling mudah mengikuti kata-kata yang keluar dari mulut kita.Oleh karena itu tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memberikan lingkungan terbaik bagi pertumbuhan anak-anak kita. Salah satunya dengan memberikan keteladanan yang baik buat anak-anak kita. Karena kenangan terindah bagi anak-anak kita adalah kepribadian ayah-ibunya yang benar-benar mulia. Keteladanan dalam pendidikan merupakan sarana yang paling efektif dan berpengaruh.

Dalam satu kisah diriwayatkan, suatu ketika Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam diberi minuman sedangkan disebelah kanan beliau ada seorang anak laki-laki dan disebelah kiri beliau ada orang-orang yang sudah tua. Rasulullah bertanya kepada anak laki-laki itu : “ Apakah kamu izinkan aku untuk memberi mereka ( yang tua-tua ) terlebih dahulu ? “ Anak laki-laki itu menjawab : “ Tidak, demi Allah, aku tidak akan memberikan hakku darimu kepada siapapun “Dalam kisah ini Rasulullah memberikan teladan bagaimana bersikap lemah lembut kepada anak kecil dan tidak meremehkan keberadaan mereka dihadapan orang tua disekitarnya.

Begitulah anak-anak, ia akan menyimpan apa yang ia dapati dalam memorinya kuat-kuat. Orang tua tidak boleh memperlihatkan sikap yang kontradiktif dihadapan anak-anaknya. Misalnya orang tua mengatakan bahwa dusta itu haram, sedangkan ia sendiri berdusta dihadapan anaknya. Atau, orang tua selalu menganjurkan hidup bersih tapi mereka melihat kita makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.Kedua orang tua dituntut melaksanakan perintah-perintah Allah dan sunnah rasulNya dalam bentuk nyata, sebab anak-anak senantiasa mengamati mereka pagi, petang dan dalam setiap kesempatan.Dalam hadits lain menggambarkan bahwa Rasulullah pernah menasehati secara langsung kepada anak-anak. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :"Hai anak, jagalah semua perintah Allah, niscaya Allah memeliharamu. Periharalah semua perintah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada Allah, dan bila meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Dan ketahuilah, sekiranya seluruh masyarakat sepakat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka semua manfaat itu hanyalah Allah yang menentukannya, dan bila mereka akan berbuat jahat kepadamu, maka kejahatan itu tidak akan menimpamu kecuali yang telah ditetapkan Allah pula. Terangkat qalam dan keringlah pena." (HR At-Turmuzi)Dalam konteks realita sekarang, banyak sekali kasus anak-anak yang tidak mendapatkan hak yang sewajarnya. Mereka hidup nyaris tanpa perlindungan, bahkan dibawah ancaman dan kekerasan. Maka tak dapat dihindari, jika kemudian generasi yang muncul adalah generasi-generasi yang juga tidak terarah.

Dahulukanlah Hal Penting ini

Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya. Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya.

Adab-adab dalam mendidik anak Menurut Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin
1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaum wanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal- hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak.
Bisa jadi setelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.(bersambung…)

0 comments

Post a Comment

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers