Belajar dari prilaku babi

Posted by newydsui Tuesday, May 26, 2009
Flu babi "Swine Flu" mulai meresahkan penduduk bumi, para kepala negara hampir di setiap belahan dunia melakukan rapat mendadak untuk mengantisipasinya. Sikap dunia yang terkesan sangat berlebihan ini dapat dimengerti, karena sejarah telah mencatat bahwa flu yang berasal dari babi ini pernah memusnahkan ± 40 juta jiwa penduduk dunia pada tahun 1918. (sumber: AFP 280409).

Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Semua kotoran akan dilahapnya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan kotorannya sendiri. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, hingga muntahannya pun ia makan kembali.

Al Qur’an dan Ilmu Kedokteran
Di dalam Al Qur’an secara tegas disebutkan bahwa babi adalah salah satu binatang yang diharamkan oleh Allah SWT, diantaranya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (QS. Al Maidah: 3)
Allah juga menyebutkan bahwa segala yang haram dimakan pasti mengandung bahaya bagi tubuh manusia:
"Dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (Al A'raf: 157)
Menurut sebagian ulama’ bahwa makna segala yang buruk (Al Khobaaits) dalam ayat diatas adalah segala yang membahayakan bagi tubuh manusia. Mukjizat kebenaran Al Quran ini telah dibuktikan oleh ilmu kedokteran modern yang menjelaskan tentang bahaya mengkonsumsi babi (sebagai binatang yang kotor) serta penyakit yang diakibatkannya, diantaranya:
Penyakit pembuluh rambut, yang disebabkan oleh cacing yang terdapat pada daging babi, jika bersarang di otak akan berakibat gila atau lumpuh, jika bersarang di mata akan menyebabkan kebutaan. Radang selaput otak yang disebabkan oleh mikroba yang terdapat pada babi juga akan berakibat kepada kematian si penderita. Sedangkan cacing pita, larvanya mampu menyebar ke seluruh tubuh manusia hingga bersarang di otak manusia yang menyebabkan penyakit gila.
Sedangkan flu babi, merupakan epidemi (penyakit yang menular secara cepat) menyerang jutaan umat manusia. Penyakit ini semakin berbahaya bila meradang pada otak dan jantung yang menyebabkan menurunnya fungsi organ tubuh ini secara drastis yang berakhir dengan kematian si penderita.

Pengaruh Makanan Haram
Hendaknya seorang muslim selalu memperhatikan makanan yang masuk ke dalam perutnya. Karena makanan yang halal dan thayyib itu mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia, terhadap akhlaqnya, kehidupan hatinya dan jernihnya pandangan serta diterimanya amal-amal kita. Sedangkan makanan yang haram mempunyai dampak buruk bagi manusia, selain tidak dikabulkan do'anya, ia akan mendatangkan berbagai macam penyakit yang mungkin belum pernah dibayangkan sebelumnya oleh manusia, contohnya adalah flu babi sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya, Madarijus Salikin menyebutkan dampak lainnya, bahwa makanan haram yang dikonsumsi oleh seseorang akan sangat berpengaruh terhadap sifat dan tingkah laku orang yang memakannya.
Suatu saat ketika Muhammad Abduh mengunjungi Perancis, orang-orang kafir bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka menganggap bahwa umat Islam mengharamkan babi karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita dan bakteri lainnya, sedangkan sekarang babi diternak dalam peternakan modern, apa mungkin babi tersebut terjangkiti cacing pita?. Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.
Mengetahui hal itu, mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?” Beliau menjawab, “Penuhi saja apa yang saya pinta, akan saya perlihatkan suatu rahasia.”
Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu bertarung dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.
Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.
Selanjutnya beliau berkata, “Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' (rasa cemburu) orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya.”
Subhanallah, inilah sesungguhnya kaitan erat antara makanan yang dikonsumsi dengan sifat dan tingkah laku orang yang mengkonsumsinya. Jika demikian, belum sadarkah kalian wahai para pengkonsumsi daging babi? (AHan)

4 comments

  1. Anonymous Says:
  2. apeeek

     
  3. bejo Says:
  4. sangar

     
  5. Anonymous Says:
  6. memang babi betul-betul menjijikkan, tolong Ydsui tampilkan lap keuangan biar transparn

     
  7. redaksi Says:
  8. Insya Allah kedepannya akan kami tampilkan

     

Post a Comment

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers