Khitan 2011 YDSUI

Posted by newydsui Sunday, July 10, 2011 3 comments





Ahad 26 Juni 2011 menjadi hari yang menegangkan bagi 100 anak peserta khitan massal. Dimulai jam 08.00 Wib, di komplek kantor Yayasan Dana Sosial Umat Islam, peserta khitan duduk rapi mengenakan sarung, baju koko, dan peci untuk mendapat support mental dan tausiyah oleh Ustadz Abu Hasan Alim.
Prosesi khitan dimulai jam 09.00 Wib. Dada semakin berdebar-debar, entah berapakali mondar-mandir menuju toilet untuk buang air. Sambil menunggu antrian, peserta khitan dihibur dengan pemutaran film anak Islam.
Tangis, jerit dan erangan kesakitan terdengar dari bilik ruang khitan, namun dengan tanggap panitia mengajak anak yang sedang di khitan untuk melantunkan ayat-ayat al qur an.
Alhamdulillah lega rasanya, beraneka ragam ekpresi wajah anak-anak keluar dari ruang khitan menuju ruang pembagian obat dan uang kontrol.
Air mata haru menetes dari seorang wali pengantar “Matur nuwun, Mas ! sampun ngislamaken keng putu. Kulo suwun tahun mbenjang dipun wontenaken malih”. (Terima kasih, Mas ! yang telah mengkhitan cucu saya, semoga ditahun yang akan datang diselenggarakan khitan juga).
Mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ’alamin prosesi khitan massal dapat berjalan dengan lancar dan sukses atas bantuan, sumbangan dari para donatur. Semoga menjadi amal shalih dan barakah.

RAMADHAN, BULAN TURUNNYA AL-QUR`AN
Tafsir Surat Al-Baqarah: 185


Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qura`n sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Tafsir Ayat

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- menjelaskan:
“Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur`an yang agung. Sebagaimana Allah mengkhususkan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya Al-Qur`an, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadits bahwa pada bulan Ramadhan pula kitab Allah lainnya diturunkan kepada para Nabi sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ وَالإِنْجِيلُ لِثَلاَثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Lembaran-lembaran (shuhuf) Nabi Ibrahim diturunkan pada permulaan malam Ramadhan dan kitab Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadhan, dan kitab Injil diturunkan pada tanggal tiga belas Ramadhan, sedang Al-Qur`an diturunkan pada tanggal dua puluh empat Ramadhan.” (HR. Ahmad dalam Musnad, dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)

Kemudian Allah berfirman, “sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”, hal ini merupakan pujian bagi Al-Qur`an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya yang beriman kepada Al-Qur`an, membenarkannya, dan mengikutinya.
Bayyinaatin, ialah petunjuk-petunjuk dan hujjah-hujjah yang jelas lagi gamblang dan terang bagi orang yang memahami dan memikirkannya, membuktikan kebenaran apa yang dibawanya berupa hidayah yang menentang kesesatan, petunjuk yang berbeda dengan jalan yang keliru, dan pembeda antara perkara yang hak dan yang batil, serta yang halal dan haram.
Lailatul Qadar, Malam Diturunkannya Al-Qur`an
Malam lailatul qadr tidak diragukan lagi adalah malam yang penuh dengan keagungan dan kemuliaan. Pada malam itu juga ditentukan takdir segala apa yang terjadi pada tahun tersebut yang berkaitan dengan orang yang masih hidup, yang akan mati dan yang berkaitan dengan rezeki dan lain-lain.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1)
Ayat ini sebagaimana telah dimaklumi dan tak ada seorang pun meragukannya bahwa maksudnya adalah menurunkan Al-Qur’an. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkannya pada malam Lailatul Qadr. Apa makna diturunkannya pada malam Lailatul Qadr? Arti yang benar ialah, bahwa Kami mulai menurunkannya pada malam Lailatul Qadr. Tidak diragukan lagi bahwa malam Lailatul Qadr tersebut terdapat pada bulan Ramadhan. Dalilnya adalah firman-Nya:

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah : 185)
Dengan ini kita ketahui, bahwa apa yang tersebar di kalangan sebagian orang yang menganggap malam Lailatul Qadr tersebut terdapat pada malam pertengahan bulan Sya’ban, tidak ada dalilnya sama sekali, karena malam Lailatul Qadr terdapat pada bulan Ramadhan. Malam pertengahan bulan Sya’ban sama seperti malam pertengahan bulan Rajab, bulan Jumady, Rabi’, Shafar, Muharram dan bulan-bulan lain yang tidak boleh dikhususkan (untuk suatu ibadah). Bahkan hadits-hadits yang menerangkan tentang keistimewaan beribadah pada bulan tersebut semuanya dha’if tidak boleh dijadikan dalil. Begitu juga hadits yang menerangkan tentang keistimewaan berpuasa di siang hari pertengahan bulan Sya’ban merupakan hadits dha’if yang tidak boleh berhujjah dengannya. Akan tetapi, sebagian para ulama terlalu menganggap remeh tentang penyebutan hadits-hadits dha’if yang berkaitan dengan fadhilah-fadhilah, seperti fadhilah-fadhilah amal, bulan-bulan atau tempat-tempat. Ini adalah suatu hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Karena jika Anda membacakan hadist dha’if yang berkaitan dengan suatu fadhilah, pendengar akan mengira bahwa hadits ini shahih, kemudian dia akan menyandarkannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ini merupakan suatu perkara yang sangat besar. Yang penting, bahwa tidak ada pengkhususan ibadah pada siang atau malam pertengahan bulan Sya’ban. Tidak ada keistimewaan khusus untuk melaksanakan shalat pada malam pertengahan bulan Sya’ban, malam tersebut bukanlah malam turunnya Lailatul Qadr. Begitu juga tidak ada keistimewaan melaksanakan puasa pada siang hari tersebut. Ya, memang ada hadits yang menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperbanyak shaum pada bulan Sya’ban tersebut, hingga beliau tidak berbuka kecuali hanya beberapa hari saja. Selain dari pada itu, semua yang berkaitan dengan shaum tidak terdapat hadits yang shahih dari Rasulullah SAW kecuali terdapat pada semua bulan, seperti keistimewaan shaum tiga hari dalam setiap bulan, yaitu pada tanggal 13, 14, 15, inilah yang disebut hari Al-Bidh (putih). (lih : Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Ibnu Utsaimin).
Lailatul Qadr Terjadi di Sepuluh Akhir Ramadhan
Lailatul Qadr ada pada sepuluh akhir Ramadhan, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Carilah Lailatul Qadr di sepuluh malam akhir pada bulan Ramadhan.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan kemungkinan terjadi pada malam-malam yang ganjil lebih besar daripada malam-malam yang genap, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Carilah lailatul qadr itu pada malam yang ganjil pada sepuluh akhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari).

Dan lebih mendekati lagi adalah pada tujuh malam terakhir berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu bahwa beberapa orang shahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bermimpi melihat Lailatul Qadr terjadi pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku melihat bahwa mimpi kalian adalah benar pada tujuh malam terkahir. Maka barang siapa mencarinya maka hendaknya dia mencari pada tujuh malam terakhir.” (Muttafaq ‘Alaih). Dan dalam riwayat Muslim Nabi bersabda, “Carilah ia pada sepuluh malam terakhir, jika salah seorang dari kalian merasa lelah atau lemah maka jangan sampai terlewatkan pada tujuh malam yang tersisa.”

Dan di antara tujuh malam terakhir yang paling mendekati adalah pada malam ke dua puluh tujuh. Ini berdasarkan hadits Ubay bin Ka’ab dia berkata, “Demi Allah sungguh aku mengetahui mana malam yang pada malam itu kita semua diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk melakukan shalat malam, yaitu malam dua puluh tujuh.” (HR. Muslim).
Lailatul Qadr tidak terjadi pada malam tertentu secara khusus dalam setiap tahunnya, namun berubah-ubah atau berpindah-pindah. Mungkin pada suatu tahun terjadi pada malam dua puluh tujuh dan pada tahun yang lain terjadi pada malam dua puluh lima, dan demikian seterusnya sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hikmah-Nya. Ini ditunjukkan dalam sebuah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Carilah ia pada sembilan terakhir, atau tujuh terakhir, atau lima terakhir.” (HR. Al-Bukhari).

Disebutkan di dalam Fathul Bari bahwa malam itu terjadi pada malam yang ganjil pada sepuluh hari terkahir Ramadhan, dan bahwasanya dia berpindah pindah.
Wallahu A’lamu bish Shawab
Reference :
1. Tafsir Ibnu Katsir, Imam Ibnu Katsir.
2. Tafsir Juz ‘Amma, Syaikh Muhammad Shalih bin Utsaimin.
3. www.alshofwa.or.id
4. www.almanhaj.or.id

SELAMAT DATANG SYAHRUL MUBAROK
Oleh: Tengku Azhar, Lc.

Jika seseorang yang ‘spesial’ bertandang ke rumah kita; apa yang akan kita lakukan? Masing-masing kita pasti memiliki jawaban yang sama; mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut kedatangannya. Dan persiapan itu tentunya akan lebih dilipatgandakan lagi jika kita tahu bahwa itu adalah kesempatan terakhir yang kita miliki.

Dan Ramadhan adalah tamu yang sangat spesial. Para shahabat Rasulullah senantiasa menunggu-nunggu kehadirannya. Bukan dengan berpangku tangan, namun dengan segudang amalan. Apatah lagi jika sudah memasuki bulan Sya’ban. Sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Di antara persiapan yang bisa kita lakukan adalah:

A. Mmengkaji ulang fiqih shiyam (Ramadhan)
Ini adalah persiapan yang paling utama. Sebab sebelum beramal seorang muslim mestilah berilmu terlebih dahulu. Meski pernah mempelajarinya, mengulangnya kembali tentu tidak ada salahnya. Bahkan, sangat bermanfaat. Biasanya kita mendapati akan hal-hal baru atau hal-hal yang sudah pernah kita baca, namun baru kali ini kita mengerti dan memahami maksud sebenarnya.

Setelah mengkaji fiqih shiyam yang meliputi syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, pembatal-pembatalnya, hal-hal yang disunnahkan, dan perkara-perkara yang dimakruhkan. Juga, berbagai perbedaan pendapat di antara para ulama sehubungan dengan semua itu.
Lebih bijaksana juga, jika kita mau mengkaji hikmah-hikmah shiyam supaya kita dapat menunaikannya dengan sebaik-baiknya.
Terakhir, jika Ramadhan sudah di depan mata, kita tadabburi hadits berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَضانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shiyam Ramadhan dengan sepenuh keimanan dan hanya mengharapkan balasan dari Allah, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

B. Memprtebal keimanan, terutama keimanan kepada hari akhir
Kuat dan tebalnya keimanan kita, khususnya keimanan kepada hari akhir memiliki andil yang besar terhadap keseriusan kita dalam beramal. Jika kita yakin bahwa kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang abadi, bahwa kenikmatan dan kesengsaraan di sana adalah kenikmatan yang sebenarnya -karena dinikmati oleh jasad dan ruh sekaligus-, sedangkan kehidupan dunia adalah kehidupan yang sebentar atau sementara saja, pastilah kita -yang cerdas dan berakal- akan mendahulukan semua yang diperlukan demi kesuksesan di sana. Tentang nilai dunia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
ما الدنيا في الآخرة إلا مثل ما يجعل أحدكم إصبعه هذه وأشار يحيى بالسبابة في اليم فلينظر بم ترجع
“Dibandingkan akhirat, dunia itu hanya seperti air yang menempel di jari salah seorang dari kalian -lalu Yahya (seorang perawi hadits) mengisyaratkan telunjuknya- di lautan. Lihatlah, seberapa banyak (air) yang dibawanya!” (HR. Muslim)
Kajian tentang apa yang terjadi setelah kita mati di alam barzakh kelak dan bahwa seseorang itu bisa meninggalkan dunia yang fana ini kapan saja tentunya akan menyadarkan kita untuk bersiap-siap menghadapinya, kapan saja.

Allah berfirman,
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, ‘Duhai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih’.” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Kajian tentang nikmatnya jannah dan pedih-perihnya adzab neraka akan menyadarkan kita dan membuat kita sangat-sangat merindukan kehidupan akhirat. Terlebih jika selama di dunia ini beban berat senantiasa kita pikul dari waktu ke waktu.
Keimanan kepada hari akhir yang kokoh akan mengurangi sikap berlebihan kita dalam mencintai dan mengurus dunia. Kita tidak bakalan rela membiarkan dunia menyita waktu-waktu kita.

C. Berazam untuk tidak menyia-nyiakan Ramadhan dan mengisinya dengan banyak amalan-amalan sunnah
Amalan sunnah yang paling dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah qiyam Ramadhan atau lebih dikenal dengan shalat Tarawih.
Selain itu ~kalau kita hendak meneladani mereka~ para shahabat mempunyai kebiasaan memperbanyak tilawah Al-Qur`an. Bahkan ada di antara mereka yang setiap harinya khatam sekali.

Shadaqah sunnah juga sayang bila ditinggalkan.
Dan terakhir, i’tikaf di sepuluh hari terakhir, merupakan sunnah Nabi dan diteladani oleh para pendahulu kita yang shalih.
Demikian mestinya kita sambut tamu yang sangat spesial ini. Tamu yang merupakan karunia agung dari Allah. Sebab di bulan ini Allah akan memberikan ganjaran dan melipatkan pahalanya tanpa batas kepada orang yang mengerjakan shiyam. Lalu, doa orang yang shiyam tidak akan ditolak, orang yang shiyam akan mendapat dua kegembiraan, shiyam akan memberikan syafa’at kepada orang yang mengerjakannya pada hari kiamat, bau mulut orang yang shiyam lebih wangi dari misk di sisi Allah, shiyam adalah perisai, benteng yang menghalangi dari api neraka, dan barangsiapa shiyam fii sabilillah maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim rontok, di jannah ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan yang akan dimasuki oleh orang-orang yang shiyam dan tidak akan dimasuki oleh selain mereka.
Selain hal-hal di atas, berikut juga merupakan amaliyah para shahabat dalam menyambut bulan Ramadhan:

1. Hendaknya setiap orang mengoreksi lembaran-lembaran kehidupannya sebelum Ramadhan tiba.
2. Membersihkan diri sebelum bertemu Ramadhan, yaitu dengan banyak beristighfar, bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan meninggalkan maksiat yang pernah dilakukannya. Siapa yang durhaka kepada orang tuanya, hendaknya meminta ridha keduanya untuk dimaafkan lalu berbakti kepada keduanya. Siapa yang memutus silaturrahmi atau hubungan sesama muslim, hendaklah dia menyambungnya kembali dengan menyapanya dan mengunjunginya. Siapa yang biasa mendengar musik dan lagu-lagu, harus dia hentikan dan menggantinya dengan bacaan Al-Qur`an untuk seterusnya. Siapa yang melakukan riba atau pekerjaan haram lainnya, hendaklah dia tinggalkan dan menggantinya dengan nafkah yang halal. Siapa yang selama ini tidak pernah atau jarang mengerjakan shalat lima waktu, hendaklah dia memulainya dari bulan Ramadhan dan tidak meninggalkannya sampai akhir hayat. Dan demikian seterusnya untuk meninggalkan setiap perbuatan dosa dan menekuni segala kewajiban, baik pada bulan Ramadhan ataupun pada bulan-bulan lainnya selama hayat masih di kandung badan.

3. Menyusun agenda yang mengantarkannya kepada amal-amal shalih yang akan dilakukannya secara disiplin selama bulan Ramadhan.
4. Banyak berdo’a suapaya ringan menjalankan ibadah bulan Ramadhan.
5. Mempelajari dan membaca hukum-hukum yang berkenaan dengan bulan Ramadhan.
Ancaman Bagi Mereka yang Menyia-nyiakan Ramadhan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ  قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ  يَقُوْلُ : بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أَتَانِي رَجُلاَنِ فَأَخَذَا بِضَبْعِي فَأَتَيَا بِي جَبَلاً وَعْراً فَقَالاَ : اصْعَدْ ، فَقُلْتُ : إِنِّي لاَ أُطِيْقُهُ ، فَقَالاَ : إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ ، فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا بِأَصْوَاتٍ شَدِيْدَةٍ ، قُلْتُ : مَا هَذِهِ اْلأَصْوَاتُ ؟ قَالُوا : هَذَا عُوَى أَهْلِ النَّارِ ، ثُمَّ انْطَلَقَ بِي فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِيْنَ بِعَرَاقِيْبِهِمْ مُشَقَّقَةٌ أَشِدَّاقُهُمْ تَسِيْلُ أَشِدَّاقُهُمْ دَماً، قَالَ : قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالَ : هَؤُلاَءِ الَّذِيْنَ يُفْطِرُوْنَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ
Sahabat Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ketika aku tidur , datang dua orang kepadaku kemudian memegang lengan atasku dan mengajakku ke bukit yang terjal. Dua orang itu berkata : “Naiklah”. Aku katakan : “Aku tidak sanggup.” Mereka katakan : “Akan kami permudah.” Kemudian aku naik sampai ke puncak bukit, ternyata aku mendengar jeritan yang sangat keras. Aku pun bertanya : “Suara apa ini?” Mereka berkata : “Inilah jeritan penghuni neraka.” Kemudian kami pergi sampai tiba di sekumpulan orang yang tergantung di urat ketingnya ( urat di atas tumit) dan robek mulutnya mengeluarkan darah. Aku bertanya : “Siapa mereka?” Jawab dua orang itu : “Mereka orang-orang yang membatalkan shiyam (tanpa alasan syar'i) sebelum tiba waktu berbuka.” (Hadits shahih riwayat Imam Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, juz 1 hal. 430; dan juga lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 3951)
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullah berkata : “Adapun hukum orang yang meninggalkan shiyam Ramadhan sedang ia mukallaf (berakal dan dewasa), baik laki-laki ataupun perempuan adalah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, dan telah berbuat dosa besar. Wajib baginya bertaubat kepada Allah dan mengqadha’ shiyam yang ia tinggalkan itu dengan mengerjakannya di luar Ramadhan serta memberi makan orang miskin tiap harinya (dari shiyam yang ia tinggalkan) jika ia mampu. Dan apabila yang melakukannya itu orang fakir tidak mampu memberikan makan, cukup baginya qadha’ dan bertaubat kepada Allah. Karena shiyam Ramadhan adalah kewajiban besar yang Allah wajibkan atas umat Islam yang mukallaf. Dan juga telah dijelaskan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa shiyam Ramadhan termasuk rukun Islam yang lima.” (Majmu’ Fatawa Syaikh bin Baaz, juz 15 hal. 332)

Para Salaf Menyambut Bulan Ramadhan
Pasa salafush shalih adalah orang-orang yang selalu menantikan dan merindukan bulan Ramadhan. Mereka sangat berharap dapat menyempurnakan shaum dan ibadah qiyaamur ramadhan mereka, serta memenuhi hari-hari dengan ketaatan dan ibadah. Di antara doa mereka –sebagaimana diucapkan oleh imam Yahya bin Katsir –rahimahullah-:
“Ya Allah, selamatkanlah kami sampai datangnya bulan Ramadhan, dan serahkanlah Ramadhan kepada kami, serta terimalah (penggunaan) bulan Ramadhan itu dari kami dalam sebuah pengabulan.”

Bahkan kata Mualla bin Fadhl –rahimahullah- mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka sampai pada bulan Ramadhan, kemudian selama enam bulan berikutnya mereka bedoa lagi agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan.
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali –rahimahullah- berkata,
“Diberi kesempatan untuk sampai pada bulan Ramadhan dan shaum di dalamnya merupakan kenikmatan yang luar biasa agung untuk orang-orang yang telah Allah kehendaki. Hal itu ditunjukkan oleh sebuah hadits tentang tiga shahabat yang dua di antaranya syahid, kemudian beberapa waktu berselang yang ketiganya bermimpi melihat dirinya justru telah mendahului kedua shahabatnya yang telah meninggal dunia itu, kemudian Rasulullah bersabda dalam hadits tersebut:
‘Bukankah ia terus-menerus berdoa begini dan begitu setelah kedua shahabatnya meninggal? Ia pun sempat menjumpai Ramadhan dan menshauminya? Maka demi Dzat yang jiwaku adalah di tangan-Nya sesungguhnya perbedaan antara kedua kelompok orang tersebut adalah bagaikan lagit dan bumi.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Wallahu A’lamu bish Shawab.

"Nasir Abbas" Bisnis Narkoba Bersama Rabbi Yahudi

Posted by newydsui Thursday, July 7, 2011 0 comments

Nasir Abbas Bisnis Narkoba Bersama Rabbi Yahudi

Seorang Rabbi Yahudi dari Inggris didakwa membiayai bisnis narkoba dan menawarkan kokain kepada para gadis untuk ditukar dengan kencan gratis. Pengadilan Manchester mendapat informasi dari Rabbi Baruch Chalomish, dari Salford yang menyewa sebuah apartemen di mana dia menjalankan operasi perdagangan pasokan kokain.
Ketika polisi menggerebek sebuah kamar di apartemen, polisi menemukan sebuah toko obat bius, kokain dan uang cash dalam jumlah besar. Nasir Abbas batal hadir dalam sidang di pengadilan karena masih dalam pencarian polisi.

Perlengkapan obat bius ditemukan di kamar tidur, termasuk 101 gram kokain dan uang lebih dari 17.000 Euro. Chalomish mengakui dua tuntutan, yakni kepemilikan kokain namun membantah dua tuduhan sebagai pengedar barang haram tersebut.
Sedangkan rekan bisnisnya, Nasir Abbas, 54, batal hadir dalam sidang di pengadilan karena masih dalam pencarian polisi. Polisi mendapati kedua terdakwa di apartemen dalam penggerebekan pada 5 Januari. Sang Rabbi mengaku, ia dan Nasir menyewa apartemen untuk “bersantai dan berpesta.”

Chalomish mengaku membeli kokain dalam jumlah besar untuk dikonsumsinya sebagai obat tidur.Jaksa penuntut di pengadilan mengatakan, mereka menerima informasi lain dari Nasir Abbas sebelum dia melarikan diri, bahwa sebagian narkoba tersebut diberikan kepada wanita-wanita yang mengunjungi flat mereka dan ditukar dengan pelayanan sex. [roy/VOA-islam]

Zionis Paksa Tawanan Palestina Lepas Jilbab

Para tawanan wanita di penjara Israel mengeluhkan tindakan manajemen penjara yang memaksa mereka melepas jilbab dan mengenakan seragam khusus dengan tujuan melecehkan mereka.Ketika menerima kunjungan Asosiasi Tawanan, para tawanan wanita menyatakan bahwa otoritas Israel secara khusus memaksakan kebijakan tersebut terutama kepada para tawanan wanita baru.

Asosiasi Tawanan dalam laporannya, Kamis (23/06/2011) menegaskan, manajemen penjara Israel meningkatkan tindakan represipnya terhadap para tawanan wanita sejak awal bulan ini. Laporan menyebutkan, manajemen penjara Israel menerapkan kebijakan menghinakan dalam memeriksa para tawanan wanita, di samping menyita perlengkapan pribadi mereka dan menghancurkan seisi ruangan tawanan.

Para tawanan juga mengeluhkan perlakuan kasar dan pelecehan saat pemindahan tawanan dari sel menuju pengadilan Israel, disebutkan bahwa penderitaan mereka dimulai sejak jam 12 malam atau jam 3 pagi dari penjara menuju perlintasan Ramlah, disana disita semua yang mereka bawa, makanan maupun pakaian, padahal mereka harus tinggal di sana satu sampai tiga hari. Asosiasi Tawanan menyebutkan, ada sejumlah tawanan wanita Palestina yang dilarang untuk dikunjungi, mereka itu: Ahlam Tamimi, Irina Sarahina, Wafa Albas asal Gaza. Mereka juga dilarang berkomunikasi dengan keluarga meski lewat telephone, dan mendapat pengawasan ketat terkait surat menyurat yang mereka kirim dan terima.
Seputar kesehatan para tawanan wanita, laporan menyebutkan bahwa tidak ada dokter khusus wanita untuk para pasien wanita, di samping tidak ada dokter spesialis, sejumlah tawanan bermasalah dengan penyakit gigi mereka, namun tidak mendapatkan pengobatan yang layak.(roy/hidayatullah.com)

Jerman, seorang mahasiswi Muslim yang mengenakan jilbab telah dipukuli, dalam sebuah serangan rasisime.

Wanita Berjilbab Dipukuli di Jerman
Gottingen (voa-islam.com) - Pelecahan terhadap kaum muslimin di Jerman masih terus terjadi dan tidak membuat jera para pelakunya, meski sebagian dari mereka telah dihukum.

Di Gottingen, Jerman, seorang mahasiswi kedokteran Muslim yang mengenakan jilbab telah dipukuli, dalam sebuah serangan rasisime. Wanita Muslimah yang identitasnya tidak diungkap, menderita luka memar setelah ia dipukul hingga jatuh ke tanah dan di tendang oleh empat penyerangnya pada Sabtu malam, dekat perpustakaan Universitas Gottingen.

Namun hingga kini polisi masih belum bisa mengidentifiaksi atau menahan para tersangka. Menurut kepala polisi, Thomas Rath, empat orang laki-laki meneriakan slogan rasis kepada mahiswi kedokteran berusia 24 tahun tersebut ketika mereka mendorongnya, sampai ia kehilangan keseimbangan.

Dalam laporannya kepada polisi usai kejadian, wanita muslimah yang jadi korban itu mengatakan ia diserang ketika berjalan dari perpustakaan kampus ke mobilnya.

Insiden ini terjadi hampir seminggu setelah seorang Jerman keturunan Rusia, Alex Wiens, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena menikam seorang apoteker berjilbab, Marwa El-Sherbini hingga tewas disebuah ruang pengadilan Dresden, Jerman. (aa/pt)

WHO: Kaum Homo dan Transgender Paling Banyak terkena AIDS

WHO memperingatkan bahwa epidemi HIV/AIDS tidak akan dapat diatasi, kecuali apabila perebakan penyakit di kalangan homoseksual, orang-orang transgender, dan kelompok-kelompok rentan lainnya berkurang. Direktur bagian HIV/AIDS pada WHO, Dokter Gottfried Hirnschall, mengatakan homoseksual dan orang-orang transgender adalah yang paling banyak terkena AIDS sejak epidemi itu mulai 39 tahun lalu, dan ini terus berlangsung sampai sekarang.
Ia mengatakan HIV muncul lagi baru-baru ini di kalangan homoseksual, khususnya di negara industri maju. Tetapi, ia mengatakan data menunjukkan munculnya epidemi baru HIV di kalangan homoseksual di Afrika, Asia, Karibia, Amerika Latin, dan Eropa Timur. “Fakta menunjukkan bahwa homoseksual diperkirakan 20 kali lebih mungkin tertular HIV daripada rata-rata populasi umum. Empat puluh persen homoseksual diperkirakan menderita HIV positif di sejumlah negara dan kawasan. Kita tahu bahwa populasi orang transgender juga banyak tertular. Tingkatnya berkisar dari 8 sampai 68 persen, jumlah yang luar biasa,” ujar Dokter Hirnschall dikutip Voice of America.

Dokter Hirnschall mengatakan pedoman baru WHO bertujuan membantu negara-negara dan masyarakat meningkatkan layanan yang diperlukan untuk mengurangi penularan baru di kalangan kelompok-kelompok yang rentan ini. Pedoman itu terdiri dari 21 rekomendasi, yang menyarankan cara-cara praktis memperbaiki akses untuk mencegah HIV, diagnosis, pengobatan dan perawatan.

Para pakar HIV mengatakan pedoman tersebut harus dianggap sebagai paket layanan yang komprehensif. Mereka menambahkan dampak terbesar pengurangan penularan HIV akan tampak apabila semua rekomendasi dijalankan. (roy/Hidayatullah.com)

Zionis Ancam Misi Kapal Freedom Flotilla 2

Petinggi militer Zionis-Israel mulai bersiap-siap menghalangi perjalanan Flotilla 2. Seorang yang namanya tak mau disebutkan menyatakan bahwa Tel Aviv memperingatkan setiap usaha angkutan laut para aktivis pro-Palestina untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. "Tidak akan ditemukan kapal menuju Gaza," demikian kata sumber itu yang juga dikutip Reuters.

Laporan menyebutkan, peringatan itu diarahkan kepada sebuah armada bantuan yang akan bertolak menuju ke Gaza pada pekan ketiga bulan Juni. Sumber Israel itu juga mengancam, "Jika pintu laut terbuka, Gaza akan dibanjiri dengan senjata dan roket."
Freedom Flotilla 2 akan berlayar ke Jalur Gaza pada akhir Juni ini, untuk mematahkan blokade ilegal Zionis Israel di wilayah itu. Salah satu penyelenggara armada bantuan ini, Insani Yardim Vakfi (IHH) yang berbasis di Turki, menyatakan pemberangkatan diatur agar sesuai dengan kondisi dalam negeri Turki.
“Kami akan berangkat ke Gaza akhir Juni, sesudah pemilu” yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni, demikian Salih Bilici, jurubicara IHH, sebagaimana dikutip Al-Ahram online baru-baru ini. Konvoi yang rencananya akan beranggotakan 15 kapal dan ratusan relawan dari 50 negara itu semula dijadwalkan bergerak akhir Mei, menandai setahun sudah sejak penyerangan Zionis terhadap Freedom Flotilla 1 yang mengakibatkan tewasnya sembilan relawan Turki pada 31 Mei 2010.
Misi ini tetap dinamai Freedom Flotilla dalam rangka mengenang serangan Zionis Israel pada tanggal 31 Mei 2010 yang menggugurkan sembilan aktivis Turki dan melukai sekitar 50 lainnya.
Panitia seleksi yang terdiri dari wakil 22 negara akan menyeleksi para pendaftar melalui beberapa tahapan. Diperkirakan, Freedom Flotilla 2 yang akan berangkat dari Brussels, Belgia, akan berkekuatan lebih dari 1500 relawan dari lebih 100 negara yang akan menumpangi 15 kapal barang dan penumpang.

Seperti dilaporkan Kantor Berita DPA hari Rabu (15/6) mengutip radio Israel menyatakan, berbagai unit militer merampungkan latihannya secara terpisah dan kini tengah melakukan manuver gabungan.
Militer Israel juga telah mengosongkan dua penjara untuk menampung aktivis konvoi Freedom Flotilla 2 jika mereka berhasil dicegat dan ditangkap. (roy/Hidayatullah.com)

Amerika Ancam PBB Jika Akui Kemerdekaan Palestina

Mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), John Bolton, mengimbau Kongres agar dengan lantang menyuarakan bahwa segala bentuk resolusi di Majelis Umum PBB terkait kemerdekaan negara Palestina. Menurutnya, pengakuan kemerdekaan hanya akan berujung pada penghentian bantuan keuangan Amerika kepada lembaga internasional tersebut.

Di masa jabatan John Bolton, Zionis Israel pernah menyebutnya sebagai diplomat kedelapannya. Pada era itu, Bolton senantiasa mengorbankan kepentingan Amerika Serikat demi tuntutan ilegal Israel. Foreign Policy pernah menulis, Bolton juga mengingatkan Kongres bahwa ancaman penghentian bantuan kemanusiaan kepada PBB itu harus dikemas dalam sebuah keputusan Kongres. Bolton menekankan ancaman bahwa Amerika Serikat akan menghentikan kerjasamanya dengan PBB.

"Jika Majelis Umum PBB tidak memperhatikan peringatan tersebut, maka seluruh bantuan yang diberikan Washington kepada Sekretariat Jenderal PBB di New Yok akan dihentikan," tegas Bolton.

Menyinggung sidang September mendatang serta kesepakatan rekonsiliasi nasional antara Hamas dan Fatah dalam membentuk pemerintahan bersatu, Foreign Policy menyebutkan, "Apakah PBB memilih mengakui kemerdekaan bangsa Palestina, atau lebih memilih menerima kelanjutan bantuan dana dan menolak kemerdekaan Palestina?". Nah, jika PBB lebih memilih terakhir, akan semakin jelas, kemana PBB berpihak. (roy/Hidayatullah.com)

Ormas Islam Indonesia Tolak Syi'ah

Sejumlah utusan ormas Islam mendeklarasikan pernyataan sikap tentang aliran Syi'ah dan keberadaan Majelis Ukhuwah Sunni-Syi'ah (MUHSIN), di Masjid Al-Furqan, Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia Jakarta, Jumat 10/6/2011.

Para pimbicara menjelaskan bahwa aliran Syiah, yakni Syi'ah Imamiyah asal Iran yang mulai marak disebarkan di Indonesia sangat bertentangan dengan akidah Islam. Di antara perbedaannya adalah, Syiah meyakini al-Qur`an belum sempurna, Syi'ah menganggap para imam mereka yang 12 ma'shum dari dosa dan kesalahan, menghalalkan nikah kontrak, dan mengkafirkan kalangan Ahlussunnah.

Para pembicara dalam acara tersebut adalah Habib Ahmad Zain Al Kaff (Yayasan Albayyinat dan PWNU Jatim), Ustadz Agus Tri Sundawi (Majelis Tarjih PP Muhammadiyuah), Idrus Ramli (alumni Ponpes Sidogiri Jatim), KH. Cholil Ridwan (BKsPPI dan MUI), serta Tiar Anwar Bachrtiar (Persatuan Islam).

Selain pembicara hadir juga perwakilan sejumlah ormas Islam yang juga turut menandatangani surat pernyataan sikap bersama. Di antaranya Perhimpunan Al Irsyad, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Hidayatullah, BKSPPI, Wahdah Islamiyah, Persis, DDII, Pemuda Al-Irsyad, Albayyinat, dan Forum Kajian Aliran Agama (FKAA) Bandung.

Berikut bunyi peryataan:

1. Ahlussunnah tidak dapat dipersatukan dengan Syi'ah, karena berbeda dalam ushuluddin (akidah/tauhid).
2. Syi'ah berbahaya bagi agama, bangsa, dan negara.
3. Mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa lagi tentang sesatnya Syi'ah secara tegas.
4. Mendesak pemerintah agar melarang Syi'ah dan aktivitasnya di seluruh wilayah Indonesia, agar tidak timbul konflik seperti di Irak, Yaman, Pakistan, dan negara lain.
5. Kami Ahlussunnah (Muslimin Indonesia) sangat menolak keras MUHSIN (Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah) yang digagas beberapa waktu lalu oleh aktivis-aktivis Syi'ah dan oknum yang mengatasnamakan Muslimin Indonesia di Jakarta.(roy/Hidayatullah.com)

Beginilah dunia

Posted by newydsui 0 comments

Beginilah dunia

Kita lihat bagaimana sahabat Rosulullah memperlakukan dunia, suatu ketika Rosulullah memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk bersedekah. Maka datanglah Umar bin Khottob kepada Rosulullah dengan membawa setengah hartanya, dan setengah lagi ditinggalkan untuk anak istrinya. Dalam hati ia berguman “hari ini saya akan mengalahkan Abu Bakar dalam infaq”. Tak lama kemudian datag Abu Bakar as Shiddiq dengan membawa seluruh hartanya. Rosulullah bertanya “ya Abu Bakar apa yang kau tinggalkan untuk anak istrimu. Abu Bakar menjawab “saya tinggalkan untuk anak istriku Allah dan Rosul-Nya.

Begitulah orang-orang terbaik yang merupakan pilihan Allah untuk menemani nabi-Nya dalam memperlakukan dunia. Mereka lebih mengutamakan akhirat dengan tetap tidak meninggalkan dunia, sehingga ketika ada perintah untuk bersedekah merekapun bisa menyedekahkan harta karena memang mereka punya. Tapi harta tidak melalaikan akan akhirat tetapi justru unutk mendukung akhirat.

Orang yang sudah cinta terhadap dunia, akan sombong, dengki, serakah dan berusaha dengan segala cara untuk mencapai segala keinginannya, oleh karena itu yakinlah bahwa dunia itu total milik Allah. Segala sesuatu yang kita miliki baik sedikit maupun banyak semuanya milik Allah. Dalam mencari rizki janganlah mempergunakan kelicikan karena dengan kelicikan atau tidak dengan kelicikan datangnya tetap dari Allah. (Red)

Hakekat Dan Keistimewaan Istighfar
Dalam Tinjuan Syar’i
Oleh: Ryan Arif Rahman,Lc
Prolog

Sesungguhnya Allah telah memerintahkan para hamba-Nya agar bertaubat dan beristigfar melalui banyak ayat dalam kitab-Nya. Allah telah menyebut dan menamai diri-Nya dengan Al-Ghaffar, Al-Ghoffur dan Ghofirudz Dzanbi. Dia swt juga memuji orang orang yang beristighfar dan menjanjikan pahala besar bagi mereka. Allah swt meridhoi orang yang tulus dalam beristighfar, karena berarti ia telah mengakui dosanya serta merendahkan diri dihadapan Rabb dan penciptanya. Istighfar merupakan obat yang manjur dan terapi yang efektif untuk menghilangkan dosa dan kesalahan. Jika kita telah dicabik-cabik perasaan cemas, ditekan oleh kesedihan dan tersiksa oleh duka, hendaklah kita beristighfar, karena ia akan menyibak mendung kecemasan, menghilangkan awan kegundahan, sebagai obat penyembuh yang manjur.

Definisi Istighfar

Istighfar adalah bentuk masdar dari istaghfara-yastaghfiru. Akar katanya dari ghofara yang menunjukan makna ’menutup’. Al-ghofru artinya as-satru (menutup). Al-ghofru dan al-ghufran memiliki arti yang sama. Dikatakan, ghofarallahu dzanbahu ghufran wa maghfiratan wa ghufranan.

Ar-raghib berkata, “al-ghofru artinya mengenakan sesuatu yang melindunginya dari kotoran. Contohnya seperti kalimat ighfir tsaubaka fiddu’a (kenakan pakaianmu ketika berdo’a). al-ghufran dan al-maghfirah dari Allah artinya adalah Allah melindungi hanba-Nya agar terhindar adzab. Istighfar adalah permohonan untuk memperoleh hal itu dengan ucapan dan tindakan.

Lafadz Dan Bentuk Istighfar

Ada banyak lafadz istighfar yang diriwayatkan dalam hadist-hadist shohih dari Nabi saw. Seorang muslim seyogyanya sering mengucapkannya sebagai bukti peneladanan kepada Nabi saw. Diantara lafazd-lafadz tersebut adalah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '." (Bukhari - 5831)

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Abu Daud - 1295)

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

“aku memohon ampun kepada Allah Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, yang Maha Hidup dan Yang terus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepadaNya.” (Abu Daud - 1296)
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertaubat kepadaNya.” (Bukhari - 5832)

Hakekat Dan Keistimewaan Istighfar

Allah ta’ala memuji orang orang yang beristighfar-terkhusus waktu sahur- dan Allah menjadikan bagi mereka dampak yang baik. Suri tauladan terbaik dalam hal ini adalah Rasulullah saw, beliau beristighfar dalam sehari sebanyak seratus kali. Kemudian orang orang sholih mengikuti beliau saw dalam melazimi istighfar bahkan mengamalkan bentuk do’a dan dzikir yang lainnya di pagi dan sore hari. dengannya dapat menambah keimanan mereka dan menjadikan rasa aman dalam sanubari mereka, dengannya pula terhindar dari himpitan hidup, dan terhindar dari keluh kesah, jika meraka dalam keadaan sempit dan sukar niscaya Allah memberikan kemudahan, dan jika mereka dalam keadaan duka melainkan Allah berikan jalan keluar bagi mereka.

Terbiasa beristighfar melahirkan dampak yang menakjubkan-dengan izin Allah- yaitu dapat menghilangkan kesedihan, menghapus dosa, mencapai tujuan, menghilangkan rasa dengki, menghilangkan penderitaan dan kegundahan, menyembuhkan penyakit, menghilangkan sakit, turunnya berkah, melahirkan sifat qana’ah terhadap rizki Allah, mewujudkan akhir kesudahan yang mulia, mendatangkan kebaikan untuk diri, keluarga dan anak keturunan, dapat menurunkan hujan, dapat membuat berlimpahnya harta dan anak, dan mendapatkan berbagai macam kebaikan.

Keutamaan keutamaan tersebut berdasar pada banyak ayat dan hadist serta riwayat salaf. Diantaranya Seperti firman Allah,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: "Ya Allah, jika betul (Al Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami adzab yang pedih". Dan Allah sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
Sedangkan dalam hadist, Rasulullah saw bersabda,

من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجًا ومن كل هم فرجًا ورزقه من حيث لا يحتسب

"Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (Abu Daud - 1297)

Sedangkan perkataan salaf adalah sebagai berikut, Abu Musa ra berkata, “dulu kita memiliki dua pengaman dari adzab, salah satunya sudah tidak ada, yaitu Rasulullah saw di tengah-tengah kita. Sedangkan istighfar masih bersama kita, apabila ia juga tidak ada, niscaya kita binasa.”
Ibnul jauzi mengatakan, “iblis pernah berkata, ‘aku binasakan manusia dengan dosa dosa, tetapi mereka membinasakanku dengan istighfar dan lailahaillallah. Ketika mengetahui keadaan mereka, aku tebarkan keinginan hawa nafsu pada mereka, sehingga mereka selalu melakukan dosa tanpa pernah melakukan istighfar, karena mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat baik.

Qatadah ra berkata, ‘alqur’an telah menunjukan pada kalian penyakit dan obat bagi kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa dosa, sedangkan obat kalian adalah istighfar.
Ibn Taimiyah ra berkata, “sungguh, kadang-kadang terlintas di hatiku suatu persoalan yang sulit untuk aku fahami, maka aku beristighfar kepada Allah, sehingga dadaku menjadi lapang dan persoalan itu terpecahkan. Kadang kadang aku berada di pasar, masjid, atau sekolah, hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar hingga aku memperoleh apa yang aku inginkan.”

Begitulah keistimewaan istighfar di dalam alqur’an dan as-sunnah serta menurut ulama salaf. Namun sayang Dewasa ini Banyak orang mengira bahwa Istighfar tersebut cukup dilakukan dengan ucapan lisan, dengan kalimat “astaghfirullah’, kemudian pengaruh ucapan ini tidak ditemukan dalam hati, sebagaimana pula tidak ditemukan pada anggota badan. Istighfar semacam itu sebenarnya merupakan perbuatan orang –orang yang dusta.
Fudhoil Bin iyadh berkata, ’istighfar yang tidak disertai dengan berhenti dari dosa, adalah taubatnya para pembohong.”

Salah seorang yang sholih pernah mengatakan, “istighfar kita ini masih memerlukan istighfar”, maksudnya bahwa barang siapa yang beristighfar kepada Allah, akan tetapi tidak meninggalkan kemaksiatan, maka istighfarnya tersebut memerlukan istighfar. Oleh karena itu, marilah kita memperhatikan istighfar kita, agar kita tidak menjadi para pembohong yang selalu mengucapkan istighfar dengan lisan, akan tetapi terus menerus mengerjakan maksiat.

Referensi

1. Hasan Bin Hasan Hamam, At Tadawi Bilistighfar, Darul Hadhoroh Lin Nasr Wat Tauzi’ 1427/2006
2. Kholid Bin Sulaiman Bin Ali Arrab’i, Min ‘Ajaib Al-istighfar

Umi..abi…aku sayang kalian

Oleh: Afi

Inginkah anda mendengar kata-kata itu keluar dari mulut anak-anak anda walau usia kian menua? Ketika pendengaran kita makin berkurang dan mungkin hanya sekedar untuk berjalan ke kamar mandi saja kita tak kuat lagi, namun tetap ada anak-anak kita yang selalu sabar merawat kita membersihkan tubuh kita tanpa pernah mengeluh, subhanalloh….inginkah anda mempunyai anak-anak yang begitu mencintai anda?

Anak adalah permata pemberian ALLAH yang harus selalu di jaga. Jika sebagai orang tua kita menginginkan anak-anak mencintai kita maka berikanlah cinta untuk mereka. pola asuh orangtua sangat mempengaruhi tumbuh kembang mereka, jika anak merasa tidak nyaman ketika kecil maka akan berimbas pada sikap mereka ketika dewasa. Maka dari itu sikap dan perlakuan orangtua kepada anak-anaknya harus dijaga .

Ada beberapa resep agar hubungan orangtua dengan anak selalu harmonis dan akan membuat anda semakin dicintai oleh anak-anak, yang pertama dan sangat penting adalah jangan egois jika anda berbuat salah pada anak. Maksud egois disini adalah jangan merasa anda selalu benar, jika memang anda sadar telah berbuat salah pada anak hingga anak merasa tersakiti oleh perlakuan anda maka segeralah minta maaf. Misalnya ketika kita katakan di hadapan banyak orang “adi…tu lihat si reza anak tante lia aja mau bantu-bantu pinter banget tu..nggak kayak kamu kalau di suruh ibu aja males-malesan..”atau..”nisa…kamu apain adek kok malah nangis mogok ga mau belajar” tanpa mau tahu awal permasalahannya seperti apa,padahal si adik lah yang awalnya menggoda kakaknya. Tanpa kita sadari perkataan itu telah direkam anak, anak akan berfikir” aku di banding-bandingin terus sama dia…berarti ibu nggak sayang sama aku” atau “ ibu ga adil, aku terus yang disalah-salahin adik terus yang dibela padahal aku kan nggak salah” nah seperti itulah,mungkin sepele tapi orang tua harus tahu bahwa anak adalah anak yang belum dapat berfikir jauh, anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk mini,mereka perlu dipahamkan , dimengerti, dibimbing, jangan dihakimi. Anda tidak akan pernah tahu perasaan anak jika anda mempertahankan gengsi dan keegoisan terhadap mereka.

Yang kedua jangan pernah lupa untuk selalu senyum, sentuh, salam, sapa, belai kecup dan cium anak anda.sentuhan dan kecupan orang tua akan menambah kedekatan dan keterikatan antar orangtua dan anak. Dengan perhatian kecil anda melalui salam dan belaian mereka akan merasa dicintai dan dihargai dari situlah anak-anak juga akan belajar mencintai orantua.

Yang ketiga ajaklah anak untuk berdiskusi tentang masalahnya atau pekerjaan-pekerjaan rumah . misalnya ketika suatu kali anak anda mengatakan “ ibu…aku bosan sekolah, aku nggak mau sekolah..” apa yang akan keluar dari mulut anda, apakah anda akan memarahinya dengan sekian banyak nasehat tanpa mau mengerti apa alas an mereka yang kadang-kadang justru membuat anak semakin ngambek karena tidak bisa menerima nasehat anda? Jika begitu respon anda, maka mulai sekarang cobalah ajak anak anda berdiskusi, berbicaralah dari hati ke hati tanyakan apa alasannya, lalu ajaklah mereka untuk mencoba mengenali dan menyelesaikan masalah mereka bimbing mereka jika pendapat mereka tidak lagi benar. Jadilah orangtua, juga sahabat bagi anak anda.

Yang keempat beri mereka kesempatan untuk mengembangkan diri mereka tentunya tetap dalam pantauan orangtua dan berikan penghargaan jika mereka dapat menyelesaikan tugas yang kita berikan

Yang terakhir jika hati dan pikiran anda sedang dalam suasana yang tidak menyenangkan karena beban pekerjaan atau masalah maka tenangkanlah diri terlebih dahulu sebelum menemui anak anda. Karena keadaan emosi yang sedang tidak menentu akan sangat mudah marah apalagi jika melihat tingkah anak yang tidak disukai, jika sudah begitu akhirnya anaklah yang menjadi korban pelampiasan emosi orang tua padahal mereka tidak tahu apa-apa.

Wahai para orangtua ketahuilah bawa anak adalah aset, baik buruknya anak ditentukan juga oleh pola asuh orang tua. Bagaikan menanam pohon yang nantinya akan kita panen buahnya, begitulah gambaran orang tua mendidik anaknya, maka didiklah merka dengan cinta dan tanamkan nilai islam sejak dini agar kelak mereka menjadi anak yang sholeh yang mencintai kita hingga kita tutup usia bahkan mendo’akan kita meski kita telah tiada.

Alqamah bin Qais

Posted by newydsui 0 comments

Alqamah bin Qais
Oleh: Amar Syarifuddin, Lc

Nama dan Nasab

Dia adalah Abu Syibil Alqamah bin Qais bin Abdullah bin Malik bin Alqomah bin Salaman bin Kuhl, An-Nakha’i Al-Kufi. Dia adalah paman dari Al-Aswad bin Yazid dan saudaranya, Abdurrahman. Paman dari ahli fiqh dari Irak, Ibrahim An-Nakha’i.
Dia dikenal sebagai ahli fiqh, ulama, qari’ Kufah, imam yang hafizh, dermawan, mujtahid dan terpandang.

Kelahiran Beliau

Alqamah dilahirkan pada masa kerasulan Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan termasuk seorang Mukhadhram yaitu orang-orang yang mengalami hidup pada zaman jahiliyah dan hidup pada zaman Nabi Muhammad dalam keadaan Islam, tetapi tidak sempat menemui Nabi dan mendengarkan hadits darinya secara langsung. Lalu dia pindah dari Kufah untuk mencari ilmu dan berjihad. Setelah itu ia menetap di Kufah, berguru kepada Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, sehingga dia menguasai ilmu dan amal sampai para ulama belajar fiqh darinya dan ia pun menjadi tokoh terkenal.
Guru-gurunya
Dia pernah meriwayatkan dari Umar bin Al-Khatab, Utsman bin Afan, Ali bin Abi Thalib, Salman Al-Farisi, Abu Darda, Khalid bin Walid, Hudzaifah bin Al-Yaman, Khabab bin Al-Arts, Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shidiq, Sa’ad bin Abi Waqash, Amar bin Yasir, Abu Mas’ud Al-Badri, Abu Musa Al-Asy’ari, Ma’qil bin Sinan, Salamah bin Yazid Al-Ja’fi, Syuraih bin Arthah, Qais bin Marwan, dan dari para shahabat lainnya.

Murid-muridnya

Di antara yang meriwayatkan hadits darinya adalah Abu Wail, Asy-Sya’bi, Ubaid bin Nadhilah, Ibrahim An-Nakha’i, Muhammad bin Sirin, Abu Dhuha Muslim bin Shabih, Ibrahim bin Suwaid An-Nakha’i, Abu Zhibyan Hashin bin Jundub An-Nakha’i,dan yang lainnya.

Pujian Para Ulama

Dia belajar al-Qur’an dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Selain itu banyak para imam yang belajar darinya, di antaranya Ibrahim dan Asy-Sya’bi. Dia ditawari untuk menjadi imam dan mufti setelah Ali dan Ibnu Mas’ud. Dia juga disejajarkan dengan Ibnu Mas’ud dalam memberikan petunjuk, bimbingan, penjelasan, dan kepribadiannya. Murid-muridnya dan beberapa orang sahabat sering bertanya kepadanya dan belajar fiqh darinya.

Ibnu al-Madini berkata, “Tidak ada seorang pun dari kalangan sahabat yang mempunyai sahabat-sahabat yang hafal darinya dan melaksanakan perkataannya dalam fiqh kecuali tiga orang, yaitu Zaid bin Tsabit, Ibnu Mas’ud, dan Ibnu Abbas. Sedangkan orang yang paling tahu tentang Ibnu Mas’ud adalah Alqamah, Al-Aswad, Abidah, dan Al-Harits.”
Diriwayatkan dari Umarah bin Umair, ia berkata, “Abu Ma’mar berkata kepada kami, tunjukkan kepada kami orang yang paling serupa dengan Abdullah dalam petunjuk, penjelasan dan kepribadian!” kami lalu berjalan bersamanya hingga kami duduk di hadapan Alqamah.”
Ibrahim meriwayatkan dari Alqamah, bahwa ketika dia datang ke Syam, lalu masuk masjid Damaskus, dia berdoa, “Ya Allah, berilah kami rezki seorang teman yang shalih”. Dia lalu datang dan duduk di depan Abu Ad-Darda’ lantas berkata, “Dari mana kamu?” Alqamah menjawab “Dari Kufah”. Abu Ad-Darda’ berkata, “Bagaimana menurutmu ketika kamu mendengar Ibnu Ummu Abd, membaca firman Allah, “Walaili idzaa yaghsyaa?”

Diriwayatkan dari Muhammad, dia berkata, “Sahabat-sahabat Abdullah ada lima yang semuanya cacat, mereka adalah Abidah yang buta, Masruq yang bungkuk, Alqamah yang pincang, Syuraih yang botak, dan Al Harits yang buta.”
Diriwayatkan dari Alqamah dia berkata, “Ketika Abdullah diberi minuman, dia berkata, ‘Berikan kepada Alqamah, Masruq dan yang lain’. Mereka kemudian berkata, ‘Aku sedang puasa’, Abdullah berkata (membaca ayat yang artinya), ‘Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat),’ (Qs. An-Nur : 37)”.

Ibrahim berkata, “Alqamah menghatamkan al-Qur’an setiap lima hari sekali, sedang Al-Aswad mengkhatamkannya setiap enam hari sekali, dan Abdurrahman bin Yazid mengkhatamkannya setiap tujuh hari sekali.”

Diriwayatkan dari Syaqiq, dia berkata, “Ketika Ibnu ziyad melihatku bersama Masruq, dia berkata, ‘Jika kalian pergi maka temuilah aku !’ setelah itu aku menemui Alqamah dan berkata, ‘Kamu tidaka akan mendapatkan apa-apa dari kekayaan dunia mereka kecuali mereka akanmendapatkan dari agamamu sesuatu yang lebih utama darinya’.”
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid, bahwa kami pernah bertanya kepada Alqamah, ‘Bagaimana seandinya kamu ditanya ketika engkau selesai shalat di masjid lalu kami duduk bersamamu?’ Dia menjawab, ‘Aku sebenarnya tidak suka dipanggil, ‘Ini Alqamah’.’
Diriwayatkan dari Alqamah dia berkata, “Aku seorang yang oleh Allah diberi suara yang bagus dalam membaca al-Qur’an. Suatu ketika Ibnu Mas’ud datang kepadaku, lalu aku membacakan al-Qur’an kepadanya. Jika aku berhenti membaca, dia berkata, ‘bacalah lagi’. Karena kami mendengar Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik suara adalah suara yang digunakan untuk menghiasi Al-Qur’an.”

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid, bahwa Abdullah berkata, “Aku tidak membaca sesuatu atau mengetahui sesuatu kecuali Alqamah telah membacanya atau mengetahuinya.”
Diriwayatkan dari Qabus bin Abu Dzabyan, dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada ayahku, ‘Untuk apa anda datang menemui Alqamah dan meninggalkan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ?’ dia menjawab, ‘Aku melihat beberapa orang sahabat Nabi bertanya kepada Alqamah dan meminta fatwa darinya’.”

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid, dia berkata, “Ketika ada yang berkata kepada Ibnu Mas’ud, ‘Alqamah bukanlah orang yang paling bagus bacaannya di antara kami’. Ibnu Mas’ud pun berkata, ‘Tidak, demi Allah, dia Qari’ kalian yang terbaik’.”
Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi, dia berkata, “Jika Ahlul Bait diciptakan untuk surga, maka yang termasuk Ahlul Bait adalah Alqamah dan Al Aswad.”

Diriwayatkan dari Alqamah, bahwa dia pernah berwasiat seraya berkata, “Jika ajal menjemputku maka duduklah satu orang di sisiku untuk menuntunku membaca laa ilaaha illallah dan bawalah mayatku dengan segera ke dalam lubang kuburku, serta jangan beritakan kematianku kepada orang-orang, karena aku takut hal itu akan menimbulkan tangisan seperti tangisan jahiliyah.”

Wafat Beliau
Alqamah meninggal dunia pada tahun 62 Hijriah.
Syiar A’lam An-Nubala’ karya Imam Adz-Dzahabi, 4/53 – 61.

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS)
oleh: dr. Mety

Sejak ditemukan kasus AIDS di Amerika Serikat pada tahun 1981 hingga saat ini penyakit ini selalu menarik perhatian dunia kedokteran maupun masyarakat luas . Hal ini disebabkan oleh penyakit baru ini menyebabkan angka kematian yang tinggi , jumlah penderita yang meningkat dalam waktu singkat , dan sampai sekarang belum dapat ditanggulangi dengan tuntas . Meskipun demikian banyak hal yang telah dipelajari , di samping masih banyak yang belum jelas . Di Jakarta telah ditemukan kasus-kasus penyakit ini dalam bentuk ringan dan berat .

AIDS merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh , yang berakibat penderitanya mudah terkena berbagai jenis infeksi bakteri , jamur , parasit , dan virus tertentu yang bersifat oportunistik . Selain itu penderita AIDS sering sekali menderita keganasan .
Menurut laporan , pada bulan September 1985 , kasus di AS sudah mencapai 13..000 , sedangkan di Eropa juga meningkat cepat . Pada akhir tahun 1984 di Perancis ditemukan 3 kasus baru perminggu . Di Jerman Barat dan Inggris pun ditemukan 2 penderita tiap minggu , sedangkan di Swiss dan Belanda ditemukan 1 kasus baru tiap minggu . Menarik untuk dicermati , karena kasus baru lebih banyak ditemukan di negara Barat , dan ditemukan pada masyarakat yang mempunyai kehidupan seksual yang cenderung menyimpang , seperti homoseksual , biseksual dan heteroseksual .

Berdasarkan penelitian di Perancis dan AS penyebab dari AIDS ialah retrovirus yang disebut Lymhadenopathy Associated Virus (LAV) dan kemudian di AS disebut Human T-cell Leukemia virus III (HTLV III) yang juga disebut Human T-cell Lymphotrophic Virus (suatu retrovirus) . LAV ditemukan di Perancis pada tahun 1983 , sedangkan HTLV III ditemukan di Amerika Serikat pada tahun berikutnya . Virus yang sama ini ternyata banyak ditemukan di Afrika Tengah .. Sebuah penyelidikan pada 200 monyet hijau Afrika , 70% dalam darahnya mengandung virus tersebut tanpa menimbulkan penyakit . Nama lain virus tersebut adalah Human Immunodefficiency Virus (HIV) .

Cara penularan belum jelas benar , tetapi terutama melalui darah dan hubungan seksual . Diperkirakan infeksi ditularkan melalui cairan tubuh . Virus ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan sperma dan darah , sedangkan dalam jumlah kecil ditemukan dalam air liur dan airmata .

AIDS sampai sekarang biasanya berakhir dengan kematian . Jumlah kematian sejak diketahui berkisar antara 50 – 89 % dalam jangka waktu 3 tahun .. Pengobatan untuk penyembuhan penyakit sampai sekarang belum ada . Semua infeksi oportunistik pada penderita AIDS pada umumnya dapat diobati terutama bila dimulai sedini-dininya .
Dengan ditemukannya HIV , pada waktu ini sedang diusahakan pembuatan vaksin . Tetapi , mengingat pengalaman pembuatan vaksin hepatitis B yang memerlukan waktu kurang lebih 17 tahun , untuk hal ini masih diperlukan waktu yang lama .
Yang jelas adalah transmisi virus AIDS ini berlangsung melalui hubungan seksual , menggunakan jarum suntik bersama , dan sebagian kecil melalui transfuse darah maupun komponen darah . Oleh karena itu ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi penularan penyakit , diantaranya adalah ;

1) Kontak seksual tidak boleh dilakukan dengan orang yang diketahui menderita AIDS dan orang yang sering menggunakan obat bius melalui pembuluh darah vena
2) Melakukan hubungan seksual yang halal dengan suami atau istri yang sah karena mitra seksual multiple atau hubungan seksual dengan orang yang mempunyai banyak teman kencan seksual , memberikan kemungkinan lebih besar mendapatkan AIDS
3) Cara hubungan seksual yang dapat merusak selaput lendir rectal , dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan AIDS . Sanggama intra anal pasif yang pernah dilaporkan pada beberapa penelitian menunjukkan korelasi tersebut .
4) Kasus AIDS pada orang yang menggunakan obat bius melalui pembuluh darah vena dapat dikurangi dengan cara memberantas kebiasaan buruk tersebut dan melarang penggunaan jarum suntik bersama
5) Semua orang yang tergolong berisiko tinggi AIDS seharusnya tidak boleh menjadi donor . Di Amerika Serikat soal ini sudah dipecahkan dengan adanya penentuan zat anti AIDS dalam darah melalui metode ELISA . Di Indonesia , di beberapa rumah sakit besar uji ini sudah dapat dikerjakan .
6) Para dokter harus ketat mengenai indikasi medis transfusi darah yang dianjurkan untuk dipakai.

AIDS merupakan penyakit yang mengerikan dilihat dari sudut peningkatan jumlah kasus dalam kurun waktu yang singkat . Penyakit berlangsung fatal dan obat yang efektif belum ada . Tetapi , rupanya tidak semua orang yang mendapatkan virus AIDS dalam tubuhnya menderita penyakit tersebut . Di Indonesia , kebiasaan hubungan seksual sejenis dan penggunaan obat bius melalui pembuluh darah vena walaupun ada , tapi belum membudaya . Oleh karena itu , walaupun AIDS berkembang di Indonesia , hal tersebut tidak akan separah di dunia Barat .

Hanya saja , ada baiknya kita perlu waspada dengan memperhatikan cara pencegahan di atas yang sudah dianjurkan oleh beberapa pusat kesehatan dunia serta meningkatkan pendekatan agama secara lebih mendalam . Karena pada prinsipnya , hubungan seksual bebas di luar pernikahan dan penggunaan obat bius dilarang oleh agama , terutama agama Islam . (wallohu a’lam bish showab)

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers