KEJANG DEMAM

Posted by newydsui Friday, October 30, 2009 0 comments

KEJANG DEMAM
oleh : dr. Mety

Kejang demam adalah serangan kejang yang timbul pada saat demam, yaitu pada kenaikan suhu tubuh yang lebih dari 38 derajat celcius yang disebabkan oleh adanya infeksi di luar susunan syaraf pusat. Kejang demam lebih familier dengan sebutan step.

Kejang demam merupakan serangan kejang yang tersering pada anak , menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kejang demam terjadi pada 2-5 % dari anak-anak, terutama pada anak-anak yang berumur 6 bulan sampai 4 tahun. Biasanya, orangtua akan panik bila putra atau putri kesayangannya mengalami kejang demam ini. .

Mungkin timbul pertanyaan mengapa seorang anak yang menderita demam dapat mengalami kejang sedang anak yang lain tidak. Hal ini disebabkan karena tiap-tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seorang anak . Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang telah terjadi pada suhu 38 derajat celcius., sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi pada suhu 40 derajat celcius atau lebih. Pada ambang kejang yang rendah, step akan lebih mudah terulang, sehingga orangtua perlu memperhatikan pada tingkat suhu berapa step ini terjadi, sehingga penanggulangan pencegahan kejang akan lebih cepat diberikan.

Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat celcius akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 10% - 15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Sehingga terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel otak dan dalam waktu singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion Natrium melalui membran tadi, sehingga terjadi lepasnya muatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun membran sel di dekatnya dengan bantuan neurotransmiter, sehingga terjadi kejang.

Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, oleh karena adanya infeksi seperti bronkitis, tonsilitis, dan lain-lain. Biasanya step terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, anak akan terlihat aneh untuk beberapa saat, kemudian kaku, kelojotan dan matanya berputar. Umumnya kejang akan berhenti sendiri, setelah kejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan syaraf.

Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Kejang demam sederhana
Yaitu kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit , bersifat kejang yang menyeluruh,dan umumnya akan berhenti sendiri. Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam.

2. Kejang demam kompleks
Adalah kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit, bersifat parsial ( hanya melibatkan salah satu bagian tubuh ), dan berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam.

Kejang demam ini dapat kembali terjadi pada sebagian kasus. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kejang kembali berulang adalah sebagai berikut :

1. Terdapat riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Suhu yang rendah pada saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam

Kejang selalu menjadi peristiwa yang menakutkan bagi sebagian orangtua. Pada saat kejang, sebagian besar orangtua beranggapan bahwa anaknya telah meninggal. Padahal tidak demikian adanya. Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, kejang tidak akan menyebabkan kematian. Beberapa penelitian bahkan menyatakan kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan syaraf tidak pernah dilaporkan, perkembangan mental dan persyarafan umumnya tetap normal pada penderita kejang demam yang sebelumnya normal. Hanya saja, pada sebagian kecil kasus, dapat terjadi kelainan syaraf, hal ini biasanya terjadi pada kasus kejang yang berulang atau kejang demam kompleks.

Berikut hal-hal yang dapat dilakukan orangtua sewaktu anakmya mengalami kejang :

1) Tetap tenang dan tidak panik
2) Kendorkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher
3) Bila anak tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun ada kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
4) Ukur suhu , catat lama dan bentuk kejang
5) Tetaplah bersama anak selama ia kejang
6) Berikan obat antikejang
7) Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 meniit atau lebih.

Wallu a’lam bish showab

Cara Pintar Mendidik Anak
Bagian 2

Rasulullah pernah menasehati secara langsung kepada anak-anak. Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
"Hai anak, jagalah semua perintah Allah, niscaya Allah memeliharamu. Periharalah semua perintah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Apabila engkau memohon sesuatu, mohonlah kepada Allah, dan bila meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Dan ketahuilah, sekiranya seluruh masyarakat sepakat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagimu, maka semua manfaat itu hanyalah Allah yang menentukannya, dan bila mereka akan berbuat jahat kepadamu, maka kejahatan itu tidak akan menimpamu kecuali yang telah ditetapkan Allah pula. Terangkat qalam dan keringlah pena." (HR At-Turmuzi)

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur’an dan buku- buku, terutama di perpustakaan.

Membaca al Qur’an dengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, Mu’tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia.
Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.
16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan bahwa itu tidak baik.
17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah (atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapamenyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.
18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak (berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.
26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru, pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).
Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi pendidikan anak perempuan.
Wallahu a’lam.

Dari mathwiyat Darul Qasim “tsalasun wasilah li ta’dib al abna” asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah

KESEMPURNAAN ISLAM DAN KEKURANGAN BID’AH

Posted by newydsui Thursday, October 29, 2009 0 comments

KESEMPURNAAN ISLAM DAN KEKURANGAN BID’AH
Tafsir QS. Al-Maidah: 3
Tengku Azhar, Lc

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“…pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…”

Tafsir ayat

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Ini merupakan seagung-agungnya nikmat Allah atas hamba-hamba-Nya, yaitu Dia telah menyempurnakan dien-Nya untuk mereka, sehingga hamba-hamba-Nya tidak butuh terhadap agama-agama lain selain Islam, dan tidak butuh kepada Nabi-Nabi lain selain Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir, dan diutus untuk semua kalangan bangsa Jin dan manusia. Tidak ada sesuatu yang halal, kecuali apa yang telah dihalal oleh-Nya, tidak ada sesuatu yang haram kecuali apa yang telah diharamkan oleh-Nya, tidak ada dien kecuali apa yang telah disyariatkan oleh-Nya, dan setiap apa yang dikabarkan oleh Allah adalah hak dan benar, tidak ada kedustaan dan penyimpangan padanya.”
Shahabat Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhu- ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kabar kepada Nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan orang-orang beriman, bahwa Allah telah menyempurnakan keimanan mereka, sehingga mereka tidak butuh tambahan selama-lamanya, dan Allah telah mencukupkannya maka tidak akan berkurang-kurang selama-lamanya, dan Allah telah meridhainya maka Dia tidak akan murka selama-lamanya.”

Bid’ah mengurangi kesempurnaan Islam

Hinanya umat ini disebabkan tersebarnya bid’ah di mana-mana, ia telah membuat cacatnya konsep dalam memahami nash syar’i dan pelaksanaannya, setiap sesuatu yang muncul karena hawa nafsu akan menjadikan tercerai berainya umat ini, dan sebaliknya setiap sesuatu yang dibangun atas dasar ketundukan terhadap tuntunan dien, ia akan menyatukan umat ini.
Shahabat Abdullah bin Abbas –radhiyallahu ‘anhu- telah menerima (mendengar) hadist tentang penyakit ini. Diriwayatkan dari Ibrahim At-Taimi, ia berkata: “Pada suatu hari Umar bin Khaththab mengasingkan diri, kemudian ia mendatangi Ibnu Abbas dan berkata, ‘Bagaimana umat ini berselisih, padahal Nabi, kiblat dan kitabnya sama?’ Ibnu Abbas menjawab, ‘Wahai Amirul Mukminin! Al-Qur’an diturunkan kepada kita, kita membaca dan memahaminya, akan terjadi sepeninggal kita suatu kaum yang mereka membaca Al-Qur’an namun tidak mereka memahaminya, setiap kaum memiliki pendapat masing masing, jika demikian halnya mereka akan berselisih, dan jika sudah berselisih, mereka akan saling bunuh membunuh.” Kemudian Umar membentak dan berpaling dari Ibnu Abbas, kemudian ia berdo’a setelah mengetahui apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, dan berkata: he..coba ulangi ucapanmu.”
Penolakan Umar terhadap apa yang disebutkan Ibnu Abbas adalah dalam rangka pengagungan, bukan pengingkaran, beliau meyakini bahwa apa yang disampaikan Ibnu Abbas adalah sesuatu yang benar. Yang disebutkan oleh Ibnu Abbas adalah sesuatu yang akan menyeret umat ini kepada kehancuran, perhatikanlah bagaimana munculnya kecacatan manhaj pada umat ini, ketika sebagian dari umat mulai membatasi dalam memahami nash syar’i yang telah dipahami generasi yang mengalami turunnya wahyu yakni para shahabat.
Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Al-Fath berkata: “Al-Baihaqi telah meriwayatkan dengan sanad yang jayid (baik) dari Abdullah bin Wahhab, beliau berkata: ‘Kkami bersama Imam Malik, lalu ada seseorang masuk dan berkata, ‘Wahai Abu Abdurrahman! Allah bersemayam di atas ‘Arsy, bagaimana bersemayam-Nya?’ Imam Malik diam dan tertunduk, kemudian mengangkat kepalanya dan berkata: ‘Ar-Rahman bersemayam di atas ‘Arsy sebagaimana yang Dia sifatkan, tidak wajib mempertanyakan tentang tatacaranya, mempertanyakannya adalah suatu hal yang tidak wajar, tidak ada seseorang yang menjelaskan tentang itu melainkan ia adalah pembuat bid’ah, keluarkanlah ia!
Setiap sesuatu yang dibuat pengikut bid’ah akan menjadikan manhaj ini cacat, contohnya mendahulukan akal dari pada nash syar’i yang dipahami golongan mu’tazilah, dan seperti pendapat pengikut aliran batiniyah yang meyakini bahwa dalam Al-Qur’an ada makna yang tersembunyi, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya beberapa ‘ulama saja. Sampai hari ini kita masih merasakan cacatnya manhaj dalam persoalan aqidah disebabkan perbuatan bid’ah.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah menegaskan akan hal ini, beliau menulis kepada para pembantunya: “Hendaklah kalian mengiltijami As-Sunnah, karena dengan izin Allah ia akan menyelamatkanmu. Ketahuilah! Bahwa siapa yang menempuh jalan selain As-Sunnah dipastikan ia akan menuai kesalahan (kebinasaan). Setiap manhaj yang menyelisihi As-Sunnah adalah manhaj yang salah, kebaikan adalah apa yang telah ditetapkan wahyu ilahi, berpegang teguh dengan arahannya, dan dengan menetapkannya sesuai ketentuan, serta mengamalkannya.

Adakah Bid’ah Hasanah?
Komisi Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah pernah ditanya: Ulama-ulama kita berbeda pendapat tentang menghukumi bid`ah. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa sebagian bid`ah ada yang baik dan sebagian yang lain adalah jelek. Apakah benar pernyataan ini?
Inilah jawaban Komisi Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah:
Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan Salam semoga terlimpahkan kepada Rasul-Nya dan juga kepada para shahabatnya.

Waba`du
Bid`ah adalah segala bentuk perbuatan yang tidak ada contohnya dari para pendahulu (yaitu Rosulullah dan salafussholih). Bid`ah ini terbagi kepada dua :
Pertama. Perbuatan bid`ah yang berkaitan dengan masalah mu`amalah dan urusan-urusan duniawi. Seperti menciptakan berbagai macam alat transportasi yang berupa; pesawat terbang, mobil, kereta api, alat-alat elektronik, alat-alat perlengkapan memasak, serta alat-alat yang bisa digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan. Alat-alat perang yang berupa; bom (granat), kapal selam, mobil tank, serta lain-lainnya yang mendatangkan maslahat bagi kehidupan manusia di dunia ini. Maka ini semua tidak mengapa dan tidak berdosa dalam penciptaannya (pengadaannya). Adapun berkenaan dengan tujuan pembuatan dan penggunaannya, bila ditujukan untuk kebaikan dan alat-alat tersebut digunakan untuk mencapai tujuan kebaikan tersebut maka ia merupakan kebaikan. Namun bila ditujukan untuk kejahatan seperti; untuk merobohkan, meruntuhkan, serta membuat kerusakan di muka bumi, dan alat-alat tersebut digunakan sebagai sarana untuk memenuhi tujuan tersebut maka ia merupakan kejahatan dan bencana.
Kedua. Bid`ah dalam perkara-perkara agama. Baik dalam masalah akidah maupun ibadah. Perkataan maupun perbuatan. Seperti; bid`ah peniadaan (penafian) takdir, mendirikan masjid di atas kuburan, membaca Al-Qur`an untuk orang-orang yang mati di sisinya, merayakan hari ulang tahun dengan dalih untuk mengenang orang-orang shalih dan yang memiliki kedudukan. Istighasthah kepada selain Allah, serta thawaf di tempat-tempat ziarah. Semua perbuatan ini dan yang semisal dengannya adalah perbuatan yang sesat. Berdasarkan kepada sabda Rosulullah saw yang berbunyi :
إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Jauhilah oleh kalian perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan dalam agama adalah bid`ah. Dan setiap bid`ah adalah sesat.”
Namun perlu untuk diketahui bahwa di antara bid`ah yang sesat ini ada yang mencapai derajat syirik akbar, yang menyebabkan pelakunya keluar dari Islam. Seperti; istighatsah kepada selain Allah, karena sebab-sebab yang telah menjadi tradisi. Menyembelih hewan dan nadzar untuk selain Allah. Serta ibadah-ibadah lain yang pada hakekatnya dikhususkan hanya untuk Allah swt semata. Di antara bid`ah tersebut ada juga yang menjurus kepada perbuatan syirik, seperti; bertawassul dengan kedudukan orang-orang shalih dalam berdo`a kepada Allah, bersumpah dengan nama selain Allah, dan perkataan seseorang, ‘Apa yang dikehendaki oleh Allah dan yang dikehendaki olehmu’. Hukum seluruh bid`ah dalam ibadah adalah sesat dan tidak terbagi kepada lima hukum sebagaimana hukum taklifi yang lima (yaitu wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah), sebagaimana yang disangka oleh sebagian manusia. Hal itu berdasarkan keumuman hadits yang menyebutkan bahwa setiap bid`ah adalah sesat.
Wallahu A’lamu bish Shawab

Reference:
1. Tafsir Ibnu Katsir, Imam Ibnu Katsir.
2. Al-Bid’ah wa Ast-Tsaruha As-Sayyi-u fil Ummah.
3. Al-Bida’ Al-Yaumiyyah, wal Usbu’iyyah wasy Syariyyah was Sanawiyyah.
4. Dan lain-lain.

MENGHADIRKAN HATI DALAM SHALAT
Imtihan asy Syafi'i, MIF

Di dalam hati setiap kita ada dua jendela yang terbuka. Satu jendela untuk melongok alam luar dengan perantara panca indera. Satu lagi untuk melongok alam dalam dengan perantara nafsu ammarah bissu`; dari jendela inilah setan biasa masuk. Kedua jendela ini mesti ditutup rapat, supaya hati benar-benar hanya berhubungan dengan Allah swt. saja dan terwujudlah kekhusyukan di dalam shalat.

Pikiran tentang dunia luar datang dari jalan panca indera, seperti pendengaran dan penglihatan. Untuk memutus faktor-faktor ini, hendaklah seseorang menundukkan pandangannya sebisa mungkin selama mengerjakan shalat. Caranya, dengan mendekat ke dinding pada saat mengerjakan shalat sehingga batas pandangannya tidak luas atau menghindari jendela yang menghadap ke jalan raya atau shalat di depan dinding bergambar, berukir, atau bertulisan.
Sufyan ats-Tsawriy berkata, "Barangsiapa membaca satu huruf yang tertulis di dinding atau tikar ketika shalat, maka shalatnya batal." Ucapan ini dikatakannya karena sikap wara'nya yang besar.
Jabir bin Samurah ra. menyatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah orang-orang tidak lagi mengarahkan pandangan mereka ke langit selama shalat, atau pandangan mereka tidak akan kembali." (H.R. Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Jabir ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jika seseorang berdiri di dalam shalat, maka Allah akan menghadap kepadanya dengan wajah-Nya. Jika orang itu menoleh, Allah berfirman, 'Wahai anak Adam, kepada siapa kamu menoleh? Kepada yang lebih baik dari-Ku? Menghadaplah kepada-Ku!' Jika orang itu menoleh untuk kali kedua, Allah berfirman dengan kalimat yang sama. Jika orang itu menoleh untuk kali ketiga, maka Allah tabaraka wa ta'ala pun memalingkan wajah-Nya darinya.'." (H.R. al-Bazzar)

Teladan Rasulullah

Rasulullah saw. biasa memutus faktor-faktor yang menimbulkan pikiran ini jika hal itu menyibukkannya dari shalat.
'Aisyah ra berkata, "Nabi saw. mengerjakan shalat dengan memakai khamishah (jenis pakaian) bergambar. Beliau melihat gambar itu sekali. Setelah selesai shalat beliau bersabda, 'Bawalah khamishahku ini kepada Abu Jahm dan pulanglah dengan membawa anbajaniyah (sejenis pakaian yang tidak bergambar) Abu Jahm. Barusan khamishahku telah melalaikanku dari shalatku." (H.R. al-Bukhari)

'Abdullah bin Abu Bakar ra bertutur, "Abu Thalhah al-Anshariy ra. sedang mengerjakan shalat di kebunnya saat tiba-tiba seekor burung kecil terbang datang. Burung kecil itu ke sana ke mari hendak mencari jalan keluar dari kebun, namun tidak bisa. Abu Thalhah dibuat takjub olehnya, sehingga sesaat pandangannya terfokus pada burung kecil itu. Abu Thalhah segera kembali ke shalatnya, namun ia lupa, ia sudah menyelesaikan berapa rekaat. 'Aku telah ditimpa musibah dalam hartaku,' ujarnya. Maka, dia menemui Rasulullah saw. dan menceritakan apa yang telah menimpanya dalam shalatnya. Abu Thalhah berkata, 'Wahai Rasulullah, kebunku kusedekahkan. Terserah kepadamu, hendak engkau ke manakan.'." (H.R. Imam Malik)
'Abdullah bin Abu Bakar juga meriwayatkan dengan jalur periwayatan yang lain tanpa menyebut Abu Thalhah dan Rasulullah saw. Bunyinya, "Salah seorang sahabat Anshar sedang mengerjakan shalat di kebunnya yang terletak di Qaff—sebuah lembah di Madinah—ketika musim kurma. Pohon-pohon kurma telah melengkung dikarenakan buahnya yang melimpah. Orang itu melihatnya dan kagum terhadapnya, lalu kembali kepada shalatnya, namun ia lupa sudah berapa rekaatkah yang diselesaikannya. 'Aku telah ditimpa musibah dalam hartaku,' ujarnya. Maka, dia menemui 'Utsman yang waktu itu menjadi khalifah. Dia menceritakan apa yang dialaminya dan lalu berkata, 'Kebunku kusedekahkan. Belanjakanlah ia di jalan kebaikan.' 'Utsman menjualnya seharga 50.000 dan harta itu pun diberi nama lima puluh." Kiranya, orang yang diceritakan dalam riwayat ini berbeda dengan yang diceritakan pada riwayat yang pertama.

Kuncinya: mengalahkan setan

Pikiran tentang urusan dalam lebih berat dan lebih kuat daripada pikiran tentang urusan luar. Berbagai pikiran tentang urusan dalam datang dari setan dan kecintaan kepada dunia. Dalam shalatnya seseorang bisa saja memikirkan tentang harta, istri, anak, perdagangan, dan pekerjaan. Pikirannya tidak hanya terbatas pada satu hal saja. Pikirannya melayang dari satu perkara kepada perkara yang lain. Pikiran dan syahwat ini banyak sekali. Jarang ada seorang hamba yang selamat darinya. Semuanya bermula dari satu pangkal: cinta dunia. Bahkan tokoh-tokoh besar pun bersusah-payah untuk mengerjakan shalat dua rekaat tanpa memikirkan dunia, namun mereka tidak mampu melakukannya.
Pelaku yang menguatkan kecintaan kepada dunia di hati manusia adalah setan. Setan bersungguh-sungguh dalam menyibukkan seorang hamba yang sedang mengerjakan shalat, sampai-sampai setan mengingatkannya akan berbagai kebutuhannya dan berbagai perkara yang diinginkannya ada di dunianya, padahal sebelum shalat dia tidak pernah memikirkannya sama sekali.
Dikisahkan, ada seseorang yang kehilangan harta bendanya, dia tidak tahu siapa yang meminjamnya. Saat sedang mengerjakan shalat, dia teringat siapa orang yang telah meminjamnya. Seselesai shalat dipanggilnya budaknya, "Temuilah si Fulan, mintalah barangku yang dipinjamnya!" Budaknya bertanya, "Tuan, kapankah Anda mengingatnya?" "Aku mengingatnya saat aku mengerjakan shalat," jawabnya. "Tuanku," sambung budak itu, "Di dalam shalat Anda mencari barang yang hilang, dan bukannya mencari Rabb yang Maha Pencipta yang Maha Pemberi rizki?" Begitulah, karena berkah kekhusyukannya di dalam shalat dan keyakinannya, budak itu dimerdekakan oleh tuannya. Sebab ia telah memberikan nasihat yang baik.

BID’AH
Lebih Disukai Syaitan Daripada Maksiat

Tengku Azhar,Lc

Muqaddimah

Allah berfirman:

وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr : 7)

Amma ba`du

Seorang mukmin akan senantiasa berusaha untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam rangka mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan dia juga senantiasa berusaha untuk mengikuti atsar para salafussholih. Adapun seorang mubtadi` (pelaku bid`ah) dia senantiasa berjalan di atas kesesatan yaitu antara hawa nafsu dan bayang-bayang ketidakpastian dalam seluruh amal perbuatannya. Dan kita saksikan dia berada di antara sunnah dan bid`ah seperti orang yang kebingungan. Maka setiap ibadah yang ditambahkan dengan perbuatan bid`ah oleh seorang mubtadi` maka perbuatan bid`ah ini akan menduduki posisi sunnah. Karenanya sebagian ulama salaf pernah berkata :
“Tidaklah suatu kaum melakukan satu perbuatan bid`ah melainkan mereka menghilangkan satu perbuataan sunnah yang semisal dengannya.”
Perbuatan bid`ah menyebabkan seseorang keluar dari ittiba` (ikut) kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Meniadakan konsekuensi syahadat Rasul yaitu bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bahkan perbuatan bid`ah pada hakekatnya merupakan fitnah terhadap Islam dengan sifat yang umum. Seorang pelaku bid`ah dengan perbuatan bid`ahnya meyakini bahwa Islam belum sempurna. Dan akan sempurna dengan perbuatan bid`ah yang dilakukan olehnya.

Sungguh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mendidik para shahabatnya yang mulia untuk senantiasa meneladani beliau dalam segala hal. Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Barra` bin `Azib –radhiyallahu `anhu- ia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda :
“Bila engkau ingin beranjak menuju tempat tidurmu maka berwudhu`lah sebagaimana engkau berwudhu` untuk shalat. Kemudian tidurlah di atas lambungmu yang sebelah kanan dan kemudian bacalah, “Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan rasa harap dan takut, tidak ada tempat perlindungan dan keselamatan dari siksa-Mu kecuali kembali kepada-Mu. Aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan Nabi-Mu yang Engkau utus.” Lalu beliau bersabda, “Bila engkau meninggal dunia pada malam itu, maka engkau meninggal dunia di atas Islam. Dan jadikan zikir tersebut kalimat terakhir yang engkau ucapkan.” (HR. Bukhari, 11/13 dan Muslim, 4/2081).
Barra` bin `Azib melanjutkan, “Kemudian aku melafalkan kembali zikir tersebut di hadapan Rosulullah saw. Ketika sampai pada kalimat, ‘Aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan, maka aku baca dan dengan Rasul-Mu.’ Lantas beliau bersabda, ‘Tidak, dan dengan nabi-Mu yang Engkau utus.”

Perhatikanlah tatkala sahabat Barra` mengubah kalimat ‘dan dengan Nabi-Mu’ dengan kalimat ‘dan dengan Rasul-Mu’, maka Rosulullah saw menyuruhnya untuk membaca ‘dan dengan Nabi-Mu’. Ini sebagai bukti kesempurnaan peneladanan terhadap diri beliau saw. Kewajiban seorang muslim adalah berusaha untuk senantiasa meneladani Rosulullah saw dan menjauhi seluruh perbuatan bid`ah yang dilakukan oleh para pelaku bid`ah. Ketahuilah menetapi satu sunnah adalah lebih baik daripada menyeselisihinya sekalipun dengan sejuta perbuatan bid`ah.
Saudaraku yang tercinta, inilah sebagian amalan-amalan bid`ah yang sering dilakukan oleh para mubtadi` dalam agama Allah yang hanif ini, agar engkau dapat mengetahuinya dan kemudian mewaspadainya. Sahabat Hudzaifah bin Yaman –radhiyallahu `anhu- pernah berkata, “Orang-orang bertanya kepada Rosulullah saw tentang kebaikan, namun aku bertanya kepadanya tentang kejahatan, karena aku takut terjerumus ke dalamnya.”
Seorang ahli sya`ir pernah melantunkan :
Aku kenali kejahatan bukan untuk melakukannya
Tetapi agar dapat menjauhinya
Siapa yang tidak bisa membedakan kebaikan dari kejahatan
Maka dia akan terjerumus ke dalamnya

Definisi Bid’ah

Dari segi bahasa, kata bid'ah berasal dari kata bada'a – yabda'u – bid'an yang artinya memulai. Lebih lanjut disebutkan albad'us say'u alladzi yakunu awalan ; suatu hal baru yang terjadi pertama kali. Sebagaimana firman Alloh Ta’ala :
ُقلِْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ
“Katakanlah, aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-Rasul.”

Adapun definisi bid’ah dari segi istilah, telah banyak didefinisikan oleh para ‘ulama, diantaranya:
Bid’ah adalah sesuatu yang menyelisihi As-Sunah, dinamakan bid’ah karena pelakunya membuat hal baru yang tidak dilakukan seorang imam (panutan), ia adalah suatu hal baru yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat dan tabi’in, serta tidak ada tuntunan dalil syar’inya.
Imam Asy-Syatibi –rahimahullah- mendefinisikan bid’ah dengan mengatakan: “Bid’ah adalah suatu jalan dalam mengamalkan dien, di mana ia adalah suatu hal baru yang menyerupai syari’at, yang diniatkan dalam rangka beribadah kepada Allah Ta’ala”.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- berkata: “Bid’ah dalam urusan dien adalah suatu hal yang tidak disyari’atkan oleh Allah dan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu sesuatu yang tidak dianjurkan dalam bentuk perintah, baik wajib ataupun hanya sebuah anjuran”. Para ulama mendefinisikan bid’ah berkisar pada makna di atas.

Dampak Negatif Bid’ah Terhadap Umat

1. Bid’ah menimbulkan perpecahan dan perselisihan umat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Kaum Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan, kaum Nasroni terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Imam At-Tirmidzi mengatakan bahwa derajat hadist ini hasan shohih, beliau menambah kalimat: “Semuanya masuk neraka kecuali satu milah.” Para shahabat bertanya: “Siapa yang masuk dalam millah itu wahai Rasulullah!” Rasulullah menjawab dan bersabda: “Mereka yang berada di atas manhajku dan manhaj para shahabatku.”

2. Bid’ah akan menyesatkan umat dari jalan yang hak
Bid’ah dan kesesatan adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan, di mana terdapat bid’ah disana ada kesesatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al-An’am: 153).
Imam Ath-Thabari berkata dengan sanadnya dari mujahid, beliau mengatakan maksud dari, “janganlah kamu mengikuti jalan jalan” adalah bid’ah dan syubhat.”
Dari Qotadah ia berkata tentang firman Allah, “di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan” yaitu para penyeru bid’ah yang menyeru kebid’ahan. Kesesatan ini banyak terjadi karena mengikuti hawa nafsu, mereka mendahulukan akal dan hawa nafsu mereka, kebaikan hanya diukur dengan akal mereka tidak dengan nash syar’i, pada akhirnya mereka meyakini perbuatan itu dan menjadikannya sebagai sandaran, kemudian mereka mengait-ngaitkan nash untuk menguatkan keyakinannya, merekalah orang orang yang dikabarkan Allah dalam firman-Nya yang berbunyi:
“Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta'wilnya. (QS. Ali Imran: 7)
Bahaya kesesatan mereka terhadap umat sangat besar, karena merekalah yang disifatkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Para penyeru kepada pintu-pintu jahanam, siapa yang menerima ajakan mereka, ia akan masuk ke dalamnya.”

3. Bid’ah memadamkan cahaya As-Sunnah dan melenyapkannya
Ini adalah dampak yang berbahaya terhadap aqidah umat, tiada suatu bid’ah yang muncul melainkan ia akan memadamkan As-Sunnah, dan As-Sunnah tidak akan nampak kecuali dengan lenyapnya bid’ah.
Dari Ikrimah dari Ibnu Abas –radhiyallahu ‘anhu- ia berkata: “Akan datang suatu masa, orang akan berbuat amalan bid’ah dan meninggalkan As-Sunnah, sampai bid’ah itu menjadi suatu bagian dari kehidupan mereka, dan As-Sunnah mereka tinggalkan.
Imam Asy-Syatibi menyebutkan dari Hudzaifah bin Yaman –radhiyallahu ‘anhu- di mana beliau pernah mengambil dua buah batu dan meletakan salah satu batu di atas yang lainnya, dan berkata kepada para shahabatnya: “Lihatkah oleh kalian cahaya di antara dua batu ini?” Mereka berkata: “Wahai Abu Abdilah! Kami tidak melihat cahaya di antara keduanya kecuali sedikit.” Beliau berkata demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, pasti akan muncul bid’ah, sehingga alhaq tak terlihat kecuali hanya seperti cahaya di antara dua batu ini. Demi Allah Bid’ah pasti akan tersebar, hingga apabila salah satu bid’ah itu ditinggalkan, mereka akan mengatakan: “Kami telah meninggalkan As-Sunnah.”
Fudhail bin ‘Iyadh berkata: “Saya telah menjumpai manusia pilihan, mereka adalah pengikut As-Sunnah, yang menentang pengikut bid’ah.”

4. Bid’ah memporak-porandakan bangunan Islam
Bid’ah adalah jalan untuk menghancurkan Islam, karena menyelisihinya baik dalam persoalan pokok Islam, atau dalam persolan cabang dari ajaran Islam, sehingga tak tersisa lagi alhaq. Perhatikanlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran: 100)
Telah diketahui bahwa ahlul kitab telah membuat kebid’ahan yang hina, seperti bid’ah trinitas dan bid’ah hanya mengimani sebagian kitab dan mengkufuri sebagian yang lain serta bid’ah kependetaan, sebagaimana kaum yahudi membuat bid’ah baru pada sifat Allah, mereka menetapkan bagi Allah sifat faqir dan lemah –maha tinggi Allah terhadap sangkaan mereka dan semoga Allah melaknat mereka sampai hari kiamat– setiap orang yang mengada-ngada, membuat bid’ah tentang kekurangan pada sifat Allah, maka ia menyerupai ahlul kitab, ia serupa dengan orang orang terdahulu dalam menghancurkan dien, maka perhatikanlah perkataan Ibrahim bin Muyassarah, beliau mengatakan:
“Barang siapa yang menghormati pembuat bid’ah, ia telah membantu untuk menghancurkan Islam.”
Dari Maimun bin Mihran, ia berkata: “Ibnu Abbas berkata kepadaku: camkan dariku tiga hal; hindarilah oleh kalian dari mempelajari perbintangan (ilmu nujum), karena akan menjerumuskan kapada perdukunan, hindarilah oleh kalian berlebihan dalam masalah qadar, karena akan menjerumuskan pada kezindikan, dan hindarilah oleh kalian mencela para shahabat Nabi, karena Allah akan menjerumuskan kalian kecdalam neraka. Inti permasalahan dalam perkataan di atas pada kalimat; “hindarilah oleh kalian berlebihan dalam masalah qadar, karena akan menjerumuskan kepada kezindikan” maksud berlebihan dalam masalah qadar di atas adalah memahami qadar seperti kaum Qadariyah dan Jabariyah, dari sini menunjukan bahwa mengamalkan bid’ah adalah jalan yang menjerumuskan kepada kemunafikan dan upaya menhancurkan Islam. Wallahu A’lamu bish Shawab.

Reference:
1. Al-Bid’ah wa Ats-Tsaruhi As-Sayyaiah fil Ummah.
2. Al-Bida’ Al-Yaumiyyah, wal Usbu’iyyah, wasy Syahriyyah, was Sanawiyyah.
3. Dan lain-lain.

BINGKISAN RAMADHAN 1430 H

Posted by newydsui Wednesday, October 7, 2009 0 comments


BINGKISAN RAMADHAN 1430 H
Peduli Dhuafa'


Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Keberkahan bulan
Ramadhan tidak hanya dirasakan oleh orang yang berharta. Melainkan
semua lapisan masyarakat dari yang miskin sampai yang kaya, yang muda
sampai yang tua, yang terurus sampai yang terlantar. Semua dapat
merasakan nikmatnya bulan Ramadhan.
Dan alhamdulillah, pada bulan Ramadhan 1430 H kami dari

YDSUI dapat menyalurkan sedikit bingkisan kepada keluarga miskin dan
dhuafa yang kami sebarkan ke wilayah Surakarta. Bingkisan yang
diserahkan oleh pimpinan YDSUI ini dilakukan pada tanggal 16
September 2009, Bertempat di kantor YDSUI Gading , Solo. Untuk
wilayah sekitar kantor YDSUI.

Meski tak seberapa nilai dan jumlahnya semoga bingkisan dari
kami dapat mengurangi sedikit beban bagi masyarakat yang kurang
mampu dan tidak mampu. Dan semoga saja bingkisan dari kami menjadi
barokah bagi kami, para donatur serta para penerima tentunya. Amin
Semua ini tidak lepas dari pertolongan Alloh l dan kemudian
kepercayaan para donatur sekalian untuk mau menginfakkan dan
menshodaqohkan sebagian rizkinya untuk kami salurkan.

Kapolda Jatim: Awasi Terorisme, Bukan Dakwah

“ Polisi mengawasi terorisme, tapi melindungi orang berdakwah. Dakwah itu dilindungi, kalau tak ada dakwah orang akan sesat”
Pernyataan itu disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam terkait wacana aparat mengawasi aktivitas dakwah, yang sempat meresahkan aktivis dakwah. Pernyataan ini disampaikan Kapolda kepada www.hidayatullah.com Senin pagi (7/9/2009) di Gedung Mapolda Jatim Jalan A Yani Surabaya. Anton meminta masyarakat, khususnya umat Islam, untuk tidak menyalahpahami. Yang diawasi adalah terorisme, yakni dakwah yang sesat.

Ia menjelaskan, dakwah yang sesat adalah perekrutan orang dengan doktrin jihad yang salah. Sedang dakwah yang baik adalah dakwah yang sesuai dengan Al-Quran dan sunnah. Oleh karena itu, untuk dakwah yang benar, ia berharap agar para ulama terus menggencarkannya dan harus dilindungi. “Makanya jangan sepotong-sepotong memahami itu. Dakwah itu sangat dibutuhkan,” ujarnya sambil tersenyum. “Para alim ulama harus banyak berdakwah karena itu amanah Allah,” tambahnya.

Lebih lanjut, jenderal polisi bintang dua yang gemar berdakwah ini mengatakan, dakwah dalam bentuk mengajak orang shalat, berimplikasi positif terhadap keamanan. Ia mencontohkan, dalam QS Al-Ankabut : 45 misalnya, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan hal itu senada dengan tugas kepolisian.“Polisi bertugas menangani perbuatan keji dan mungkar. Maka kita ajak saja orang shalat, insya Allah kejahatan tidak ada,” tegas Kapolda yang pernah ikut khuruj selama tiga hari ini. [Roy/www.hidayatullah.com]

CIA dan Mossad Dicurigai Lakukan Kristenisasi di Irak


Badan intelejen AS, CIA dan badan intelejen Israel, Mossad ditengarai melakukan operasi kristenisasi terhadap warga Kurdi yang mendominasi wilayah utara Irak. Laporan tentang operasi kristenisasi yang dilakukan dua badan intelejen negara sekutu itu dilansir kantor berita Iran, Fars, Rabu (5/8). Mengutip Fars, International Middle East Media Center menyebutkan bahwa CIA dan Mossad sangat aktif menyebarkan ajaran-ajaran Kristen di wilayah Kurdi di Irak.

Bukan hanya kristenisasi, agen-agen CIA dan Mossad juga berupaya melakukan pemurtadan dengan cara menawarkan uang sebesar 1.000 dollar bagi anak-anak muda Kurdi yang mau berpindah agama dari Islam ke Kristen. Dalam menjalan misinya, CIA dan Mossad menyebarkan alkitab yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa ke Kurdi ke kalangan anak-anak Kurdi.

Mossad ikut menyebarkan ajaran Kristen terutama yang terkait dengan kepentingan dan eksistensi negara Yahudi Israel. Padahal di Palestina, tentara-tentara Zionis menyerang dan merusak tempat-tempat suci umat Kristiani. Pihak AS, Israel dan Irak, belum memberikan konfirmasi tentang kegiatan kristenisasi dan pemurtadan ini. Namun isu ini mulai merebak sejak invasi AS ke Negeri 1001 malam tahun 2003 lalu. (Roy/eramuslim))

GEDUNG PELANTIKAN OBAMA
Dijadikan Tempat Salat Jumat


WASHINGTON - Untuk pertama kali dalam 220 tahun sejarah Amerika Serikat, umat Islam di Negeri Paman Sam itu akan mendapatkan kesempatan melaksanakan salat Jumat di Gedung Capitol Hill, 25 September mendatang. Sedikitnya 50.000 muslim direncanakan bakal menghadiri salat Jumat bersejarah di gedung yang juga menyimpan nilai historis itu. Selama ratusan tahun Capitol Hill sudah menjadi saksi puluhan peristiwa penting, termasuk pelantikan presiden kulit hitam pertama AS, Barack Obama, pada 20 Januari lalu.

Selain sebagai tempat pelantikan presiden AS, sejak 1981 Capitol Hill menjadi sangat penting bagi AS karena gedung tersebut merupakan rumah parlemen Amerika. Pada 25 September mendatang, gedung yang dibangun pada 1793 ini kembali akan menjadi saksi sejarah saat salat Jumat untuk pertama kalinya digelar di gedung tersebut.Suara azan pun akan diperdengarkan dari Gedung Capitol Hill hingga Lincoln Memorial.
Acara salat Jumat di Capitol Hill diorganisasikan oleh jamaah masjid Darul Islam yang berlokasi di Elizabeth, New Jersey. Pimpinan Darul Islam Hassen Abdellah memastikan acara salat Jumat nanti bebas dari unsur politik karena tidak ada satu pun tokoh politik yang hadir serta tidak akan ada pidato politik.
"Kaum muslim sudah sering datang ke Wahington untuk menggelar protes, tapi baru kali ini kaum muslim akan datang ke Capitol Hill untuk berdoa. Kami adalah orang Amerika dan kami merasa perlu mengubah wajah Islam. Kami ingin agar tidak semua muslim menganggap Amerika adalah ?iblis', karena kami cinta Amerika," ungkap Abdellah.

Untuk menyelenggarakan salat Jumat, pihak Darul Islam sudah meminta izin sejak berbulan-bulan lalu. Izin dari kepolisian Washington DC sudah keluar 28 Juli lalu. Mereka memberikan akses bagi Darul Islam untuk menggunakan area depan Capitol Hill. Untuk menyukseskan acara, pihak panitia sudah menyiapkan 500 bus untuk mengangkut kaum muslim dari 50 negara bagian yang ingin turut serta mengikuti salat Jumat di Capitol Hill.

Dana untuk acara ini yang diperkirakan mencapai USD200.000 atau sekitar Rp2 miliar didapat dari para donatur. Menurut Abdellah, keinginan besar Darul Islam untuk menggelar salat Jumat di Capitol Hill tumbuh setelah mereka menyaksikan pidato Obama untuk Dunia Islam di Universitas Al-Azhar, Mesir, awal Juni silam.

"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya mendengar seorang presiden Amerika berbicara mengenai Islam dan muslim bukan dengan rasa permusuhan, melainkan dengan rasa diterima dan diakui. Dia mengatakan tangannya terbuka bagi dunia Islam dan kami ingin membuka tangan untuk menyalaminya," tutur Abdellah.
Situs khusus yang dibuat untuk acara salat Jumat (www.islamoncapitolhill. com) memperlihatkan bagaimana muslim Amerika ingin bergandengan tangan dengan Amerika. Dalam laman situs tersebut ditampilkan tangan dalam warna merah, putih, dan biru sedang bersalaman dengan sepotong tangan berwarna cokelat terang.

Gambar tangan orang bersalaman ini dilatarbelakangi dengan kata-kata dari pembukaan konstitusi AS dan satu halaman teks dalam bahasa Arab. "Selama ini orang sering mengasosiasikan Islam dengan terorisme. Kami ingin menunjukkan kepada warga Amerika seperti apa wajah Islam sebenarnya dan memperlihatkan bagaimana kami berdoa. Ini adalah momen bersejarah," papar Shakoor Mustafa, salah satu penyumbang dana.

Belum diketahui siapa imam yang akan memimpin salat Jumat nanti. Panitia hanya menyebut Sheikh Jebril dan Sheikh Ahmed Dewidar sebagai orang yang akan mengumandangkan ayat-ayat suci Alquran. Setelah salat Jumat, acara akan dilanjutkan dengan doa bersama. Panitia juga menyelenggarakan acara tur ke Gedung Library Congress dan Mahkamah Agung bagi kaum muda.

ISRAIL JUAL ORGAN TUBUH WARGA PALESTINA

YERUSALEM - Anggota parlemen Israel keturunan Arab, Mohammad Barakeh, membenarkan tuduhan pencurian organ-organ warga Palestina yang tewas setelah jasadnya dibawa militer Israel. Skandal pencurian organ warga Palestina oleh Israel merupakan kasus yang menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Yahudi. "Kami memiliki hak menanyakan alasan mengapa Israel menyimpan jasad (warga Palestina) yang tewas dan apa rahasia yang hendak mereka sembunyikan," ungkap Barakeh yang juga memimpin partai sayap kiri Hadash.

Barakah bertanya lebih lanjut, "Apakah jasad-jasad itu dimutilasi? Jawaban saya ialah ya, hingga ada bukti sebaliknya. Apakah jasad-jasad itu dicuri? Jawaban saya ya, hingga ada bukti sebaliknya." Skandal penjualan organ warga Palestina oleh Israel itu muncul bulan lalu setelah diungkapkan tabloid laris asal Swedia, Aftonbladet.
Dalam artikel itu mereka mengungkapkan bagaimana tentara Israel menculik para pemuda Palestina dan mengembalikan jasad-jasad mereka yang telah dimutilasi beberapa hari kemudian. Terungkapnya skandal memalukan itu membuat marah pejabat Israel. Mereka pun mendesak Pemerintah Swedia mengecam artikel dan penulisnya. Namun Pemerintah Swedia menolak dengan datar desakan Israel tersebut.

Dalam pernyataannya kemarin Barakeh mendesak Israel agar segera mengembalikan jasad-jasad warga Palestina yang dikubur di wilayah pendudukan. "Mengapa Tel Aviv terus menahan jasad-jasad itu, sementara di sana tidak ada cara terburuk untuk menghukum seorang pria dan keluarganya dibandingkan dengan kematiannya," tuding Barakeh. "Beban berat untuk membuktikan tuduhan itu ada pada Israel. Selama Pemerintah Israel menolak mengatakan status jasad-jasad itu atau mengembalikan mereka, berarti mereka menyembunyikan sesuatu yang sangat mengerikan," kata Barakeh memperingatkan. Pejabat Otoritas Palestina telah meminta Israel untuk mengembalikan jasad-jasad warga Palestina yang tewas terbunuh.
Mereka menyatakan dunia harus memberikan reaksi atas apa yang dilakukan Israel. Menurut Pemerintah Palestina, upaya Tel Aviv menyembunyikan jasad-jasad warga Palestina itu bertujuan untuk menyembunyikan bukti-bukti kejahatan mereka, termasuk perdagangan organ manusia secara ilegal. Berdasarkan organisasi pembela hak asasi manusia Palestina, Israel saat ini menahan 275 jasad warga Palestina. Israel menolak mengembalikan ratusan jasad itu pada keluarganya. "Saya ingin tahu mengapa Israel yang menahan jasad-jasad di tempat pemakaman itu sensitif dengan angka. Jika memberi keterangan jumlah orang hidup itu sesuatu yang mengerikan, bagaimana dengan jumlah orang mati?" gugat Barakeh.

Kemarin polisi New York menahan anggota geng Yahudi di Amerika Serikat (AS) yang menculik anak Aljazair untuk diambil organ-organnya. Dr Mustafa Khayatti, pemimpin Komite Nasional Aljazair untuk Pengembangan Riset Kesehatan membeberkan, "Penahanan itu dilakukan setelah Interpol menemukan anak dari Algeria barat itu diculik dan dibawa ke Morokko untuk diambil ginjalnya. Organ mereka dijual ke AS dan Israel dan dihargai USD20.000 hingga USD100.000 per organ," papatnya. Kelompok itu terkait rabi Israel Levi Rosenbaum yang saat ini ditahan di New Jersey karena terlibat langsung dengan aktivitas perdagangan organ manusia. Negaranegara Arab mendesak investigasi internasional atas jaringan yang diduga juga memperjualbelikan organ warga Palestina itu.( Roy/okezone)

Gempa Melanda... Ada Apa?

Posted by newydsui Sunday, October 4, 2009 1 comments

GEMPAAAAA MENGGUNCANG

Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112).

Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41).

قال ابن القيم في إغاثة اللهفان:
وقال ابن أبي الدنيا أيضا حدثنا محمد بن ناصح حدثنا بقية بن الوليد عن يزيد بن عبدالله الجهني
حدثني أبو العلاء عن أنس بن مالك أنه دخل على عائشة رضي الله عنها ورجل معه فقال لها الرجل يا أم المؤمنين حدثينا عن الزلزلة فقال :إذا استباحوا الزنى وشربوا الخمر وضربوا بالمعازف غار الله في سمائه
فقال تزلزلي بهم فإن تابوا وفزعوا وإلا هدمتها عليهم قال قلت يا أم المؤمنين أعذاب لهم قالت بل موعظة ورحمة وبركة للمؤمنين ونكال وعذاب وسخط على الكافرين قال أنس ما سمعت حديثا بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أنا أشد به فرحا مني بهذا الحديث
Ibnul Qayyim –rahimahullah dalam kitabnya Ad-Da’ Wa Ad-Dawa’ menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini (hlm 72-74):
Ibnu Abi Ad-Dunya –rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik –radhiallahu anhu, bahwasanya beliau dan seorang lagi masuk menemui ibunda ‘Aisyah –radhiallahu anha, lalu orang tersebut berkata: “Wahai Ummul Mukminin! Beritahukanlah kepada kami tentang gempa.”
Ibunda ‘Aisyah –radhiallahu anha menjawab: “Apabila mereka telah memperbolehkan perzinahan, meminum khamer, memainkan alat musik, maka Allah –subhanahu wa ta’ala marah di langitNya dan berfirman kepada bumi: “Bergoncanglah atas mereka! Jika mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut (berhentilah), jika tidak, maka hancurkanlah mereka!”
Orang tersebut berkata: “Wahai Ummul Mukminin! Apakah itu adzab atas mereka?” Beliau menjawab: “Itu adalah peringatan dan rahmat bagi orang-orang beriman, dan hukuman, adzab serta murka atas orang-orang kafir.”
Berkata Anas –radhiallahu anhu: “Aku tidak pernah mendengar hadis sepeninggal Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam yang lebih menyenangkanku daripada hadis ini.”

Jangan lupa yang ini
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA ia berkata, “Suatu ketika aku masuk menemui Aisyah RA dan seseorang sedang bersamanya. Lalu orang tersebut bertanya, “Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepada kami tentang berita gempa.” Maka Aisyah memalingkan wajahnya dari orang tersebut. Anas mengatakan, “Lalu aku mengatakan kepadanya, “Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepada kami tentang berita gempa.”
Maka Aisyah berkata, “Wahai Anas, jika aku menceritakannya kepadamu maka engkau akan selalu bersedih, dan dibangkitkan dalam keadaan bersedih karena kesedihan itu sangat membekas dalam hatimu.” Lalu aku mengatakan, “Wahai ibu kami (Ummul Mukminin), ceritakanlah kepada kami.”
Maka Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya seseorang wanita jika menanggalkan pakaiannya diselain rumah suaminya, maka ia telah menyikap tabir yang menutup antara dirinya dengan Allah Ta’ala, dan jika ia memakai wewangian untuk selain suaminya maka baginya api (neraka) dan cela, jika mereka telah menghalalkan (melakukan)perzinaan, minum khamar dan megumandangkan nyanyi – nyanyian maka Allah akan menyeru kepada langit dan berfirman kepada bumi, “Bergoncanglah engkau atas mereka.” Jika mereka bertaubat, maka Allah akan hancurkannya atas mereka.” Anas bertanya, “ Apakah itu adalah hukuman bagi mereka ?”
Aisyah menjawab, “Ia adalah rahmat, barakah dan peringatan bagi orang – orang yang beriman, serta kebencian, murka dan siksaan bagi orang – orang yang kafir.”
Anas berkata, “Belum pernah aku mendengar sebuah mendengar hadits sepeninggal Rasulullah SAW yang membuatku sangat gembira melebihi hadits ini, bahkan aku hidup dengan kegembiraan, dan aku akan dibangkitkan sementara perasaan gembira itu masih melekat dalam hatiku atau ia mengatakan dalam diriku.” (HR. Al Hakim (04/516) dan mengatakan bahwa ia adalah shahih menurut syarat Muslim namun tidak diriwayatkan oleh keduanya. Dan dalam Majma’ Az Zawaid (8765) ia mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh Thabarani dalam kitab Al Ausath dan terdapat dua orang wanita yang aku sendiri tidak mengetahuinya, tetapi semua
perawi yang lainnya tsaqih).
MENGAPA TERJADI GEMPA?

Imam Ahmad bin Hanbal –rahimahullah meriwayatkan dari Shafiyyah –radhiallahu anha, beliau berkata: “Bumi bergoncang di Madinah pada masa Umar –radhiallahu anhu, lalu beliau berkata: “Wahai manusia! Ada apa ini? Alangkah cepat penyimpanganmu! Kalau sekiranya bumi telah kembali seperti semula aku tidak akan tinggal bersamamu di sana.”

Berkata Ka’ab –rahimahullah: “Sesungguhnya terjadinya gempa bumi adalah apabila dilakukan kemaksiatan di atasnya, lalu bumipun bergetar takut apabila Allah-subhanahu wa ta’ala mengetahuinya.” (Riwayat-riwayat diatas tidak diberi komentar oleh pentahqiq kitab tersebut Syaikh Ali Hasan)

BAHAYA PERBUATAN DOSA DAN MAKSIAT

Perbuatan dosa dan maksiat adalah sangat berbahaya, bahayanya bagi hati adalah ibarat bahaya racun terhadap tubuh. Semua kerusakan, bencana dan penyakit yang terjadi di dunia dan akhirat adalah disebabkan oleh dosa dan maksiat. Perbuatan dosa dan maksiat mendatangkan bencana, merubah karunia, menurunkan bala’ dan menghalangi doa.

Apa yang menyebabkan iblis dikeluarkan dari surga, diusir dan dilaknat? Apa yang menyebabkan penduduk bumi di tengelamkan pada masa Nabi Nuh –alaihis salam? Apa yang menyebabkan kaum ‘Ad dihancurkan oleh angin? Apa yang menyebabkan dibinasakannya kaum Luth –alaihis salam? Apa yang menyebabkan tenggelamnya Fir’aun dan kaumnya? Apa yang menjadikan Qorun dibenamkan ke dalam bumi beserta semua harta dan keluarganya? Dst.
Imam Ahmad –rahimahullah meriwayatkan dari Ummu Salamah –radhiallahu anha, beliau berkata, aku telah mendengar Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda: “Apabila terjadi kemaksiatan pada umatku, pasti Allah –subhanahu wa ta’ala mengirimkan adzab dari sisiNya kepada mereka semua”
Ummu Salamah –radhiallahu anha bertanya: “Wahai Rasulullah! Apakah tidak ada orang baik pada mereka saat itu?”
Beliau –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam menjawab: “Ya, ada”.
Ummu Salamah –radhiallahu anha bertanya lagi: “Bagaimana dengan mereka?”
Beliau menjawab: “Mereka terkena sebagaimana manusia lain, kemudian mereka mendapat ampunan dan keridhaan Allah –subhanahu wa ta’ala.”

MUHASABAH

Marilah kita semua melakukan muhasabah atau introspeksi atas semua perbuatan yang kita lakukan, apakah perbuatan tersebut telah benar ataukah belum? Apakah kita telah meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan ataukah masih terus menerus melakukannya?

Ada empat tingkatan dosa yang harus kita hindari:

(1) Syirik atau menyekutukan Allah –subhanahu wa ta’ala. Ini adalah dosa yang paling besar dan Allah –subhanahu wa ta’ala tidak akan mengampuni apabila pelakunya meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat. Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa’: 48). Alangkah banyak kesyirikan ada masa sekarang?.

(2) Bid’ah atau penyimpangan dalam beragama yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam, baik penyimpangan dalam aqidah atau amaliah. Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman: “Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi: 103-104).

(3) Kedhaliman-kedhaliman, yaitu dosa-dosa yang berupa kedhaliman dan ada keterkaitan dengan orang lain, seperti mengambil harta orang lain tanpa hak, memfitnah orang lain dll. Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dhalim.” (QS. Ali ‘Imran: 57).

(4) Kemaksiatan-kemaksiatan yang berhubungan dengan Allah –subhanahu wa ta’ala selain ketiga di atas. Allah –subhanahu wa ta’ala berfirman tentang ahli surga: “Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji.” (QS. Asy-Syura: 37)

Bagi orang-orang yang membantu dan memberikan sumbangan kepada mereka yang tertimpa musibah hendaklah ikhlas dalam memberikan semua itu dan semata-mata karena Allah –subhanahu wa ta’ala dan mengharap ridhaNya, karena Allah –subhanahu wa ta’ala tidak menerima amal apapun kecuali yang ikhlas dan mengharapkan ridhaNya.
Rasulullah –sallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda: “Allah tidak akan menerima amalan kecuali yang ikhlas dan hanya mengharapkan wajahNya.” (HR. An-Nasa’i dengan sanad hasan).

Semoga Allah –subhanahu wa ta’ala memberikan kepada kita semua pahala dan balasan kebaikan, amien ya Robbal ‘alamin.
Allahu a’lam bisshowab
Maraji’:

- Al-Qur’an dan Tejemahnya.
- Ad-Da’ Wa Ad-Dawa’, Ibnul Qayyim. Tahqiq, ta’liq dan takhrij Ali bin Hasan bin Ali bin Abdil Hamid Al-Halabi Al-Atsari. Cetakan ketiga th 1419H / 1998M. Penerbit Dar Ibnil Jauzi KSA.
- Tazkiyatun Nufus, Syaikh Ahmad Farid. Edisi Revisi Hanya Memuat Hadis-Hadis Sahih, Cetakan th 1419 H / 1998M. Penerbit Dar Al-Aqidah Litturats, Iskandariyah.
- Tuhfatul Maridh, Abdullah bin Ali Al-Ju’aitsin. Cetakan pertama th 1415 H / 1994 M. Penerbit Dar Al-Wathan Riyadh KSA. Dll.

























'Amru bin Maimun, salah seorang sahabat Rasulullah pernah mengadakan perjalanan ke Yaman. Ketika ia berada diantara hutan dan gunung, ia melihat serombongan kera dengan pemandangan menakjubkan.Ia berkata,
رَأَيْتُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ قِرْدَةً اجْتَمَعَ عَلَيْهَا قِرَدَةٌ قَدْ زَنَتْ فَرَجَمُوهَا فَرَجَمْتُهَا مَعَهُمْ
"Pada zaman jahiliyah aku pernah melihat kera jantan berzina dengan kera betina. Maka datanglah sejumlah kera berkumpul mengelilingi kedua kera tersebut, kemudian mereka merajam keduanya dan akupun ikut merajamnya." (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain: "Ada kera betina yang tengah duduk, sedangkan kera pejantan tidur di atas kakinya. Tiba-tiba datanglah kera jantan asing dan meraba-raba si betina hingga akhirnya kera betina tersebut menarik kakinya dari bawah kepala si pejantan, kemudian mengikuti kera pejantan asing tersebut. Ketika kera pejantan bangun dan melihat kera betina berkhianat, dia pun berteriak. Lalu berkumpullah kera-kera (yang ada di hutan itu) kemudian merajam kedua kera yang sedang berselingkuh tersebut.betina pengkhianat dan kera jantan asing tersebut." (HR. Ahmad)
(Sumber: Ihdzariz Zina, Asyrof Qodh)
Hi-i..ternyata kera pun tak rela jika pasangannya selingkuh. Bandingkan dengan manusia!..
Hi..malu aku

RADIO DAKWAH SYARI'AH

Browser tidak support

DONATUR YDSUI

DONATUR YDSUI
Donatur Ags - Sept 2011

DOWNLOAD DMagz

DOWNLOAD DMagz
Edisi 10 Th XI Oktober 2011

About Me

My Photo
newydsui
Adalah lembaga independent yang mengurusi masalah zakat, infaq dan shodaqoh dari para donatur yang ikhlas memberikan donasinya sebagai kontribusinya terhadap da'wah islamiyah diwilayah kota solo pada khususnya dan indonesia pada umumnya.
View my complete profile

Followers